Selasa, 7 Oktober 2025

Virus Corona

Studi Kemenkes: Vaksin Sinovac Dosis Lengkap Cegah Kematian 100 Persen Akibat Covid-19

Studi ini dilakukan terhadap 25.374 nakes di DKI Jakarta periode 13 Januari- 18 Maret 2021 lalu.

Warta Kota/Henry Lopulalan
Warga menerima vaksin Covid-19 Sinovac di Terowongan Kendal, Jakarta Pusat, Jumat (30/7/2021). Sebanyak 600 dosis disiapkan untuk masyarakat pengguna transportasi publik dikawasan integrasi Commuter Line, Kerata Bandara dan Trans Jakarta tersebut. (Warta Kota/Henry Lopulalan) 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementerian Kesehatan (Kemkes) melakukan studi efektivitas vaksin Sinovac terhadap infeksi, perawatan dan kematian karena Covid-19 pada tenaga kesehatan (nakes).

Studi ini dilakukan terhadap 25.374 nakes di DKI Jakarta periode 13 Januari- 18 Maret 2021 lalu.

Adapun studi berfokus pada tenaga kesehatan yang telah menerima vaksin dosis pertama maupun dosis lengkap.

Dari keterangan yang diterima Sabtu (7/8/2021), hasilnya pemberian vaksin dosis lengkap dapat mencegah 100 persen dari kematian akibat Covid-19 pada hari ke-28.

Baca juga: Jokowi Khawatir Kenaikan Kasus Covid-19 di Luar Jawa, Perintahkan Panglima TNI & Kapolri Antisipasi

Kemudian 94 persen mencegah infeksi Covid-19 pada hari ke-28.

Serta 96 persen mencegah perawatan pada hari ke-14.

Sementara untuk efektivitas untuk dosis pertama, didapatkan 13 persen dapat mencegah infeksi Covid-19 pada hari ke-14 serta 53 persen dapat mencegah perawatan pada hari ke-7.

Mengenal vaksin Sinovac

Sinovac, perusahaan obat asal China, mengembangkan vaksin virus corona baru bernama CoronaVac.

Vaksin tersebut adalah salah satu jenis vaksin corona yang kini digunakan di Indonesia.

Sinovac menggunakan metode inactivated untuk mematikan virus.

Sehingga, vaksin virus corona yang dibuat Sinovac tidak mengandung virus hidup atau yang dilemahkan.

Sinovac telah melakukan tahap uji klinis untuk memastikan keamanannya.

Dirangkum dari New York Times, berikut 6 cara kerja vaksin Sinovac:

1. Terbuat dari virus corona

Untuk membuat CoronaVac, para peneliti Sinovac memulainya dengan mengambil sampel virus corona dari pasien di China, Inggris, Italia, Spanyol, dan Swiss.

Satu sampel dari China akhirnya menjadi dasar pembuatan vaksin.

CoronaVac bekerja dengan membuat antibodi untuk melawan virus corona SARS-CoV-2. Antibodi menempel pada protein virus.

2. Menonaktifkan virus corona

Para peneliti menumbuhkan stok besar virus corona di sel ginjal monyet. Kemudian, mereka menonaktifkan virus dengan bahan kimia yang disebut beta-propiolakton.

Virus corona yang tidak aktif tidak bisa lagi bereplikasi. Tetapi, protein mereka tetap utuh.

Baca juga: Di Singapura, Orang yang Alergi Vaksin mRNA Bisa Pilih Vaksin Sinovac untuk Dosis Lanjutan

Para peneliti kemudian menarik virus yang tidak aktif dan mencampurkannya dengan sejumlah kecil senyawa berbasis aluminium yang disebut adjuvan.

Adjuvan merangsang sistem kekebalan untuk meningkatkan responsnya terhadap vaksin.

3. Mendorong respons kekebalan tubuh

Karena virus corona di vaksin Sinovac sudah mati, maka bisa disuntikkan ke tubuh manusia tanpa menyebabkan Covid-19.

Begitu masuk ke dalam tubuh, beberapa virus yang tidak aktif ditelan oleh sejenis sel kekebalan yang disebut sel pembawa antigen.

Sel yang membawa antigen merobek virus corona dan memunculkan beberapa fragmen di permukaannya.

Lalu, sel T dalam tubuh mendeteksi fragmen tersebut.

Jika fragmen cocok dengan salah satu protein sel, sel T menjadi aktif dan dapat membantu merekrut sel kekebalan lain untuk merespons vaksin.

4. Membuat antibodi

Jenis sel kekebalan lain, sel B juga dapat menghadapi virus corona yang tidak aktif.

Sel B memiliki protein dalam berbagai bentuk, dan beberapa mungkin memiliki bentuk yang tepat untuk menempel pada virus corona.

Ketika sel B terkunci, ia dapat menarik sebagian atau seluruh virus dan menampilkan fragmen virus corona di permukaannya.

Sel T membantu mencocokkan fragmen dengan sel B.

Jika cocok, sel B juga diaktifkan, berkembang biak, dan mengeluarkan antibodi untuk melawan virus corona.

5. Menghentikan virus

Setelah divaksinasi dengan vaksin Sinovac, sistem kekebalan tubuh dapat merespons infeksi virus corona hidup.

Sel B menghasilkan antibodi yang menempel pada virus corona dan mencegah virus memasuki sel.

Jenis antibodi lain dapat memblokir virus dengan cara lain.

1,8 juta vaksin sinovac tiba di Terminal Cargo 530 Bandara Soekarno-Hatta, Kamis (31/12/2020) sore.

6. Mengingat virus

Setelah divaksinasi, sistem kekebalan tubuh memiliki sel khusus yang disebut sel B yang mungkin menyimpan informasi tentang virus corona selama bertahun-tahun atau bahkan beberapa dekade.

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved