Minggu, 5 Oktober 2025

Virus Corona

Mahfud MD: Covid-19 Bukan Konspirasi Global atau Bertujuan Membunuh Agama Tertentu

Mahfud MD menjelaskan mengenai situasi Pandemi Covid-19 sekarang ini kepada para ulama dan tokoh agama se-Jawa Barat, secara virtual.

Penulis: Taufik Ismail
Editor: Adi Suhendi
YouTube Kemenko Polhukam
Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Polhukam) Mahfud MD menjelaskan mengenai situasi Pandemi Covid-19. 

Laporan Wartawan Tribunnews Taufik Ismail

TRIBUNNEWS. COM, JAKARTA - Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Polhukam) Mahfud MD menjelaskan mengenai situasi Pandemi Covid-19 sekarang ini kepada para ulama dan tokoh agama se-Jawa Barat, secara virtual, Minggu (25/7/2021).

Mahfud MD meminta bantuan serta dukungan ulama, tokoh agama, dan elemen masyarakat lainnya dalam penanganan pandemi Covid-19.

Dalam kesempatan tersebut, Mahfud MD mengatakan Covid-19 bukan merupakan konspirasi global.

Covid-19 juga bukan konspirasi yang menyasar agama tertentu saja.

"Ini (Covid-19) bukan konspirasi dari satu agama ke agama tertentu karena semua agama kena," katanya.

Covid-19, kata Mahfud MD, bukan merupakan konspirasi global karena hampir semua negara di dunia terjangkit virus yang variannya kini sudah banyak tersebut.

Baca juga: Ambulans Gratis untuk Pasien Covid-19 Disediakan Partai Gelora

Baik itu Amerika Serikat maupun China alias Tiongkok.

"Dulu ada kontroversi benar nggak sih ada Covid ini, ada yang bilang ini ciptaan Amerika, ciptaan China, ini konspirasi global," kata Mahfud.

Covid-19 juga kata Mahfud tidak berkaitan dengan agama tertentu, atau bertujuan untuk memusnahkan agama tertentu.

Karena kata dia warga dari agama apapun terjangkit virus ini.
Warga di Arab Saudi dan Iran yang mayoritas muslim juga terjangkit, begitu juga warga di negara lain dengan agama berbeda.

Baca juga: KRONOLOGI Pasien Covid-19 Dianiaya, Peluk Warga saat Positif Corona, Dipaksa Isoman di Hutan

"Sekarang yang meninggal semua itu ya kalau dibilang, kalau orang Islam (atau) orang tidak Islam yang akan musnah, itu di China adalah orang yang pada umumnya tidak Islam (terjangkit), yang Islamnya yang di Uighur juga banyak yang kena. Di India itu orang Hindu. Kalau mau dibilang konspirasi di Amerika, Jerman, Perancis itu juga bukan orang Islam, (tapi) Kristen Katolik, di Jepang agama Shinto (terjangkit)," katanya.

Covid-19 juga kata Mahfud MD tidak berkaitan dengan rajin salat atau sering berwudhu.

Banyak ulama yang rajin salat dan menjaga wudhunya, juga terkena Covid-19 yang sebagian bahkan kemudian meninggal dunia.

Mahfud mencontohkan ulama yang hubungannya dekat dengannya yakni Syekh Ali Jaber.

Baca juga: Update Corona Global 25 Juli 2021: Kasus Infeksi Covid di Seluruh Dunia Bertambah 490.702

Almarhum kata Mahfud merupakan ulama yang tidak perlu diragukan lagi dalam menjaga kesucian dari wudhu.

Almarhum juga rajin salat, puasa, dan sering berdakwah.

"Beliau percaya adanya Covid-19, menggunakan masker, dan kena (Covid-19) juga," katanya.

"Jadi bukan soal orang rajin beribadah atau tidak. Karena rajin beribadah atau tidak itu pun kena," katanya.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved