Virus Corona
Kisah Para Pendonor Plasma Konvalesen, Ingin Bantu Pasien Covid-19 Berjuang untuk Sembuh
Palang Merah Indonesia (PMI) terus mengajak para penyintas Covid-19 untuk menjadi pendonor plasma konvalesen bagi pasien Covid-19.
TRIBUNNEWS.COM - Palang Merah Indonesia (PMI) terus mengajak para penyintas Covid-19 untuk menjadi pendonor plasma konvalesen bagi pasien Covid-19.
Perlu diketahui, donor plasma konvalesen ini sangat berguna untuk pasien Covid-19 yang masih berjuang untuk sembuh.
Di antaranya berguna sebagai terapi tambahan yang bisa membantu kesembuhan pasien Covid-19.
Untuk mengajak penyintas Covid-19 supaya mau menjadi pendonor, PMI pun membagikan beberapa kisah para pendonor plasma.
Baca juga: Donor Plasma Konvalesen: Simak Syarat, Manfaat dan Alur Donor
Salah satu di antaranya datang dari Mahasiswa Universitas Diponegoro (Undip), Nasdya Tiara.
Dikutip dari akun Instagram resmi PMI, @palangmerah_indonesia, Nasdya awalnya merasa ragu untuk menjadi donor plasma konvalesen.
Mengingat ia juga belum pernah melakukan donor darah sebelumnya.
Namun setelah membaca di media sosial, Nasdya menyadari setiap hari semakin banyak permintaan donor plasma konvalesen dari pasien Covid-19.
Baca juga: Ini Kegunaan Plasma Konvalesen untuk Terapi Penyembuhan Pasien Covid-19
Bahkan Nasdya mengaku tak jarang permintaan donor plasma itu datang dari teman-temannya sendiri.
Karena mengetahui bagaimana sulitnya mendapatkan donor plasma, akhirnya Nasdya terdorong untuk ikut berdonor.
“Awalnya ragu, apalagi saya belum pernah berdonor darah. Namun, membaca media sosial dari hari ke hari semakin banyak permintaan plasma konvales dari pasien Covid-19. Bahkan tak jarang permintaan datang dari teman-teman sendiri, serta mengetahui bagaimana susahnya mendapatkan plasma."
"Apalagi saat teringat tempat saya dirawat masih banyak yang belum sembuh, membuat saya memahami dan mendorong saya untuk berdonor,” kata Nasdya dikutip dari unggahan akun resmi PMI, @palangmerah_indonesia, Kamis (22/7/2021).
Baca juga: PMI: Plasma Konvalesen Baik Diberikan Pasien Bergejala Sedang
Ingin Bantu Pasien Covid-19 Berjuang untuk Sembuh
Kisah selanjutnya datang dari penyintas Covid-19 yang bekerja sebagai pekerja swasta, Herman.
Awalnya Herman sangat terpukul saat divonis positif Covid-19.
Dia merasa seperti menyandang aib besar dalam hidupnya.
Penyesalan selalu hadir dalam pikiran karena dengan terpapar virus Covid-19, berarti dia masih lalai dalam menjalankan protokol kesehatan.
Hingga akhirnya seorang ustaz menyadarkannya, bahwa setiap cobaan yang hadir, pasti selalu ada hikmahnya.
Baca juga: Jawab Tudingan Plasma Konvalesen Diperjualbelikan, PMI: Itu Tidak Benar
Setelah Herman telah sembuh karena perawatan medis serta transfusi plasma konvalesen, kini gilirannya untuk berdonor plasma.
Untuk membantu mereka yang masih berjuang untuk sembuh.
“Seorang ustadz menyadarkan saya, bahwa setiap cobaan yang hadir, pasti selalu ada hikmahnya. Kini saya sudah sembuh karena perawatan medis serta transfusi plasma konvalesen."
"Sekarang saya berdonor plasma untuk membantu mereka yang masih berjuang untuk sembuh. Mungkin saat saya terpapar itu karena izin oleh Allah SWT untuk membantu mereka," kata Herman dikutip dari unggahan akun resmi PMI, @palangmerah_indonesia, Kamis (22/7/2021).
Baca juga: Permintaan Plasma Konvalesen Meningkat 300 Persen, PMI Permudah Syarat Bagi Calon Pedonor
Ingin Pengalamannya Tak Terjadi pada Orang Lain
Ada juga kisah dari seorang pekerja kontraktor, Pak Eman.
Situasi pandemi membuat Pak Eman tidak bisa mendapatkan pekerjaan.
Pak Eman juga merasa sangat terpukul dengan kenyataan ia dan istrinya terkonfirmasi positif Covid-19.
Hal tersebut pun kian memperburuk keadaan keluarga Pak Eman.
Baca juga: Donor Plasma Konvalesen Boleh Dilakukan Dua Kali dalam Satu Bulan
Setip hari Pak Eman memanjatkan doa untuk kesembuhan istrinya.
Namun Tuhan berkehendak lain, istri Pak Eman meninggal dunia setelah berjuang melawan Covid-19.
Untuk itu Pak Eman berniat menjadi pendonor plasma, agar pengalamannya tidak terjadi pada orang lain.
“Saya pekerja kontraktor, situasi pandemi membuat saya tidak mendapat pekerjaan. Saya sangat terpukul dengan kenyataan bahwa saya dan istri saya positif Covid-19 yang tentu saja hal ini makin memperburuk kondisi keluarga."
"Saya selalu berdo’a agar kondisi istri saya di rumah sakit akan membaik, namun Allah SWT berkehendak lain, istri saya meninggal. Saya berniat berdonor plasma, agar pengalaman saya tidak terjadi pada orang lain,” kata Pak Eman dikutip dari unggahan akun resmi PMI, @palangmerah_indonesia, Kamis (22/7/2021).
Baca juga: Ibu Hamil Dilarang Jadi Pendonor Plasma Konvalesen, Mengapa? Ini Penjelasan Ahli
Kegunaan Plasma Konvalesen
Diwartakan Tribunnews.com sebelumnya, berikut kegunaan plasma konvalesen untuk terapi penyembuhan pasien Covid-19, dikutip dari akun Instagram PMI:
1. Antibodi Imunoglobulim G (IgG) yang ada dalam plasma konvalesen berperan untuk melawan virus Sars-CoV-2 dengan menurunkan jumlah virus yang ada di dalam tubuh pasien Covid-19.
2. Kandungan protein lainnya yang terdapat di dalam plasma konvalesen berguna untuk menjaga sel tetap utuh sehingga organ hati, ginjal, paru, jantung tidak rusak.
Dengan begitu, pasien tidak jatuh ke kasus lebih berat/kritis dan mencegah tidak terjadi long covid, yaitu gejala sisa yang dapat dirasakan penyintas seperti masih sesak dan sebagainya, walaupun hasil PCR sudah menunjukkan negatif.
Baca juga: Sering Salah Kaprah, Pemberian Terapi Plasma Konvalesen Bukan Saat Pasien Covid-19 Kritis
Namun perlu diperhatikan untuk tingkat efektivitas kesembuhan dengan plasma konvalesen ini harus dilihat dari ketepatan waktu pemberian plasma ini kepada pasien.
Jika diberikan sedini mungkin, pada saat H3-H12 tentunya dengan penyakit penyerta (komorbid) belum berat dan juga belum masuk tahap kritis dengan ventilator.
Dengan kondisi tersebut, efektivitas kesembuhan akan tinggi.
Namun jika diberikan pada saat keadaan pasien sudah kritis, maka efek terapinya akan kecil.
(Tribunnews.com/Faryyanida Putwiliani/Yurika Nendri Novianingsih)