Sabtu, 4 Oktober 2025

Virus Corona

Jokowi: 225 Juta Orang di Dunia Kehilangan Pekerjaan Karena Pandemi Covid-19

Jokowi menyebut sekitar 255 juta orang di dunia kehilangan pekerjaan dan 110 juta orang kembali ke jurang kemiskinan akibat pandemi Covid-19.

Penulis: Taufik Ismail
Editor: Adi Suhendi
Sekretariat Presiden
Presiden Jokowi 

Laporan Wartawan Tribunnews Taufik Ismail

TRIBUNNEWS. COM, JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan pandemi Covid-19 yang melanda dunia mempersulit tercapainya sustainable development goals (SDGs).

Berbagai kemajuan saat ini untuk mencapai target SDGs di 2030 nanti tergerus wabah virus Corona yang melanda hampir seluruh negara di dunia.

"Pandemi Covid-19 yang melanda seluruh dunia semakin mempersulit pencapaian target SDGs tersebut," kata Jokowi dalam Forum Tingkat Tinggi Dewan Ekonomi Sosial PBB, Rabu (14/7/2021).

Bagaimana tidak, menurutnya, akibat Pandemi Covid-19, sekitar 255 juta orang di dunia kehilangan pekerjaan dan 110 juta orang kembali ke jurang kemiskinan.

Selain itu, sekitar 83 hingga 132 juta orang di dunia terancam kelaparan dan mengalami malnutrisi.

"Dalam situasi yang sulit seperti ini business as usual, tidak bisa dilanjutkan, kerjasama dan solidaritas harus dipertebal dan inovasi harus ditingkatkan dan no country can progress until all country progress," kata Jokowi.

Meskipun demikian Kepala Negara mengatakan komitmen Indonesia terhadap SDGs tidak akan surut meski di tengah Pandemi Covid-19.

Baca juga: Kabar Bahagia, Setelah 15 Hari Isoman, Tyas Mirasih Umumkan Negatif Covid-19

Indonesia menyampaikan voluntary national review (VNR) yang ketiga atas capaian SDGs.

Jokowi berharap dengan VNR tersebut menjadi masukan bagi dunia untuk pemulihan bersama yang lebih kuat, agar dunia dapat meraih masa depan yang jauh lebih baik.

Dalam Forum Tingkat Tinggi Dewan Ekonomi Sosial PBB tersebut, Jokowi memberikan sejumlah masukan agar dunia dapat segera pulih.

Pertamanya yakni jaminan adanya kesetaraan akses terhadap vaksin.

Menurutnya vaksin adalah harapan untuk mempercepat dunia keluar dari krisis kesehatan.

"Hingga saat ini kita melihat kesenjangan akses vaksin masih sangat lebar," kata Jokowi.

Menurut Presiden, vaksin sebagai global public goods jangan hanya menjadi slogan.

Baca juga: Tammy Duckworth, Senator AS yang Pernah Tinggal di Indonesia Kirim Bantuan 1,5 Juta Vaksin Covid-19

Indonesia mendorong adanya percepatan realisasi kesetaraan akses vaksin bagi semua negara, melalui berbagai skema.

Di antaranya dosis sharing, Covax facility, pemenuhan kebutuhan pendanaan vaksin multilateral.

Peningkatan produksi vaksin global, penguatan global supply chain vaksin.

"Termasuk menghilangkan hambatan ekspor dan hambatan bahan baku vaksin dan peningkatan diversifikasi dan volume produksi vaksin termasuk di negara berkembang," katanya.

Kedua, kata Jokowi, harus adanya perhatian dan bantuan kepada kelompok rentan yang terdampak akibat lambatnya kegiatan perekonomian.

Jaminan dan perlindungan sosial merupakan bagian penting upaya pemulihan dari pandemi.

Baca juga: 3,4 Juta Vaksin Covid-19 AstraZeneca Tiba Selasa Malam, Total Indonesia Amankan 137 Juta Dosis

"Di Indonesia kami telah alokasikan USD28,5 miliar untuk bantuan sosial tidak kurang dari 9,8 juta unit usaha mikro telah menerima bantuan keberlanjutan usaha," katanya.

Ketiga, menurutnya pulihnya ekonomi dunia harus dilakukan bersama-sama.

Beberapa negara di dunia telah mencatat pertumbuhan positif.

Namun, itu akan bermanfaat jika terjadi secara bersamaan.

"Roda perekonomian dunia harus mulai bergerak bersama tanpa mengorbankan aspek kesehatan, percepatan pemulihan ekonomi harus dilakukan dengan tetap mengutamakan kesehatan serta pembangunan berkelanjutan. Ke depan kita harus mendorong investasi dalam pemulihan yang berketahanan berkeadilan dan hijau," katanya.

Terkahir, menurutnya harus ada penguatan kemitraan global, apalagi dalam kondisi seperti sekarang ini. Prinsip no one left behind harus diwujudkan dalam bentuk nyata.

"Mari kita bangun kepercayaan dan solidaritas untuk mencapai tujuan bersama semangat ini juga akan dibawa oleh Indonesia pada Presidensi G20 Indonesia tahun depan dengan tema recover together, recover stronger visi ini akan mengedepankan semangat kepemimpinan kolektif Global untuk pemulihan dari pandemi dan pertumbuhan dunia yang inklusif," ujarnya.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved