Virus Corona
Anies Baswedan: Pasokan Oksigen Untuk Rumah Sakit Aman, Tapi Kebutuhan Masyarakat Masih Bermasalah
Anies Baswedan mengatakan ketersediaan pasokan oksigen untuk fasilitas kesehatan atau rumah sakit di ibu kota masih mampu terpenuhi.
Laporan wartawan tribunnews.com, Danang Triatmojo
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan ketersediaan pasokan oksigen untuk fasilitas kesehatan atau rumah sakit di ibu kota masih mampu terpenuhi, meskipun jumlah kebutuhannya meningkat drastis.
"Angkanya memang tinggi. Walaupun sejauh ini masih terpenuhi," kata Anies Baswedan di Balai Kota DKI, Jakarta Pusat, Senin (5/7/2021).
Anies Baswedan menyadari kebutuhan oksigen dalam situasi saat ini bukan hanya dibutuhkan Rumah Sakit, tapi juga masyarakat.
Ia mengatakan pemenuhan kebutuhan oksigen bagi masyarakat masih menjadi persoalan yang perlu segera dicari jalan keluarnya.
"Tapi kita tahu di luar sana masyarakat membutuhkan banyak sekali. Kalau RS masih terpenuhi. Di luar yang masih menjadi masalah," ungkapnya.
Baca juga: Menkes: Pemerintah Bakal Impor Tabung Oksigen
Diketahui Pemprov DKI mendirikan posko isi ulang tabung oksigen di kawasan Monas, Jakarta Pusat.
Posko isi ulang ini hanya diperuntukan bagi rumah sakit, bukan untuk masyarakat umum.
Ketersediaan Oksigen
Sebelumnya Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menggelar rapat bersama menteri terkait, Minggu (4/7/2021).
Dalam rapat tersebut membahas mengenai penanganan Covid-19, termasuk membahas mengenai pasokan oksigen.
Data dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dan Kementerian Perindustrian (Kemenperin) menunjukkan terjadi kenaikan permintaan oksigen lima kali lipat.
Untuk itu, Menko Luhut dalam rapat tersebut langsung berkoordinasi dengan Kemenperin agar pencatatan kebutuhan oksigen dirapikan di setiap kota.
“Sekarang kita butuh data yang detail. Kita bikin konversi oksigen industri semua full ke oksigen farmasi. Kekurangan kita ini bisa nanti terpenuhi, jika oksigen industri itu semua kita fokus ke oksigen farmasi,” katanya.
Menanggapi hal tersebut Kemenperin menyatakan para produsen gas oksigen sudah 100 persen diwajibkan untuk menggeser produksi oksigennya ke oksigen medis.
Sehingga bisa didapat 1.700 ton per hari secara nasional, dimana 1.400 ton per hari dari nasional digunakan untuk Pulau Jawa.
Industri oksigen kecil juga sudah mulai dikerahkan untuk mengkonversi produksi gas oksigennya ke oksigen farmasi.
Selain itu, beberapa perusahaan juga ikut mengirimkan Iso Tank untuk penanganan pasokan oksigen.
Terdapat 21 unit kapasitas 20 ton Isotank dari IMIP Morowali akan tiba di Tanjung Priok pada 06 Juli 2021.
Kemudian 5 unit Isotank dari Balikpapan (merupakan Iso Tank baru) yang akan tiba pada 9 Juli di Pelabuhan Tanjung Priok.
Baca juga: Harapan Pelatih Persib Bandung Setelah PPKM Darurat Selesai, Ingin Pelaksanaan Liga 1 2021 Dibahas
Sedangkan 4 unit 20 feet dari Pertamina (ex LNG perlu dibersihkan) sedang dalam perjalanan dari Belawan kira-kira 4 hingga 5 hari perjalanan laut.
Terakhir, akan ada tambahan 3 ton oksigen cair per hari dari Krakatau Steel, Cilegon.
PT Matesu Abadi dari Qingdao juga direncanakan pada 10 Juli 2021 tiba di Surabaya dan membawa 2.300 tabung kecil berkapasitas 1 meter kubik.
Beberapa industri oksigen seperti Samator Group, LINDE Indonesia, Petrokimia Gresik, dan LINDE Indonesia, Air Products Indonesia, Air Liquide Indonesia, dan Iwatani Industrial Gas Indonesia juga berkomitmen untuk memasok oksigen medis di Pulau Jawa yang jika ditotal mampu mencapai 1.315 ton per hari.