Penanganan Covid
Dalam Kongres Dunia, Sri Mulyani Ungkap Jurus Indonesia Akselerasi Vaksinasi Covid-19
Kementerian Keuangan menyatakan, pandemi Covif-19 hingga kini telah merenggut lebih dari 3,9 juta nyawa di seluruh dunia.
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Yanuar Riezqi Yovanda
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kementerian Keuangan menyatakan, pandemi Covif-19 hingga kini telah merenggut lebih dari 3,9 juta nyawa di seluruh dunia.
Hal ini menjadi tantangan utama yang menyebabkan pemulihan ekonomi tidak merata, menghambat pertumbuhan ekonomi dunia, kesetaraan, keberlanjutan, dan kemakmuran di dalam dan antar negara.
Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan, dunia harus waspada karena perkembangan saat ini menunjukkan adanya peningkatan pesat di negara-negara dengan vaksinasi rendah akibat tingginya tingkat penularan virus corona varian delta, termasuk Indonesia.
"Sebab itu, kita semua harus bertindak cepat untuk menanganinya," ujarnya pada upacara pembukaan 19th World Congress of the IEA dengan tema “Equity, Sustainability and Prosperity in a Fractured World” secara daring, mengutip laman kemenkeu.go.id, Minggu (4/7/2021).
Terkait penanganan kasus Covid-19, Sri Mulyani mengungkapkan, pemerintah Indonesia bekerjasama dengan masyarakat sipil, komunitas bisnis, dan pemerintah daerah.
Baca juga: Nakes Dari Luar Jawa Akan Dikerahkan Tangani Pasien Covid-19 di RS Lapangan Wisma Haji Pondok Gede
Kerjasama tersebut dilakukan dalam mengakselerasi vaksinasi yang saat ini telah mencapai lebih dari 1 juta dosis per hari.
Menurut eks direktur pelaksana Bank Dunia tersebut, ini dilakukan karena vaksinasi adalah upaya paling penting dalam menangani pandemi Covid-19.
"Selain vaksinasi, pemerintah juga akan menerapkan PPKM Darurat yang menunjukkan bahwa situasi saat ini sangat menantang untuk dapat dikendalikan," kata Sri Mulyani.