Minggu, 5 Oktober 2025

Penanganan Covid

Kasus Covid-19 Terus Melonjak, Pemuka Agama Ajak Masyarakat Patuhi Protokol Kesehatan

Tokoh agama mengimbau umat agar menaati protokol kesehatan (protkes) dan mematuhi kebijakan pemerintah.

Editor: Adi Suhendi
freepik.com
Ilustrasi Covid-19. Pemuka agama ajak masyarakat patuhi protokol kesehatan. 

Laporan wartawan Tribunnews.com, Willy Widianto

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kasus positif Covid-19 di Indonesia masih terus menunjukan peningkatan.

Berdasarkan data, hari ini tercatat ada penambahan 13.668 kasus Covid-19.

Data penambahan kasus Corona hari ini dipublikasikan oleh Humas BNPB, Selasa (22/6/2021).

Data ini dihimpun setiap hari per pukul 12.00 WIB.

Total kasus Covid-19 di Indonesia yang ditemukan sejak Maret 2020 sampai hari ini sebanyak 2.018.113 kasus.

Dari jumlah tersebut, sebanyak 152.686 merupakan kasus aktif.

Terkait hal tersebut tokoh agama mengimbau umat agar menaati protokol kesehatan (protkes) dan mematuhi kebijakan pemerintah.

Baca juga: Lonjakan Covid-19 di Jakarta Timur Meningkat, Capai di atas 1000 Kasus dalam 5 Hari Terakhir

Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Marsudi Syuhud mengatakan masyarakat jangan percaya narasi yang menyebut Covid-19 tidak ada.

Kenaikan kasus dan penuhnya tingkat keterisian rumah sakit beberapa pekan belakangan menunjukkan bahwa Covid-19 adalah fakta.

"Untuk mengatasi ini yang harus diingat sebagai bangsa Indonesia yang mayoritas Muslim adalah menjaga jiwa. Agama sudah mengajarkan dan menuntun. Tujuan paling utama syariah adalah menjaga jiwa," kata Kiai Marsudi.

Baca juga: Angka Positif Covid-19 Melonjak, MUI Ingatkan Bahaya Nyata Virus Corona

Kiai Marsudi mengatakan Nabi Muhammad SAW meminta umat agar mewaspadai pagebluk seperti waspada dari singa yang bisa menerkam.

Kewaspadaan itu kemudian diterjemahkan dalam aturan seperti perda, perpres, atau undang-undang.

"Aturan jadikan pegangan untuk menjauhi Covid-19. Itu sudah sesuai syariah. Memakai masker, mencuci tangan, ikuti vaksin, kalau dicek ya siap," ujarnya.

Rohaniawan Katolik Romo Antonius Benny Susetyo meyakini penyebab kasus Covid-19 meningkat, karena masyarakat tidak mematuhi protokol kesehatan dan banyak kegiatan massal.

"Itu akibat libur panjang. Selalu terjadi begitu. Maka kuncinya adalah disiplin setiap pribadi," kata Romo Benny.

Dia mengakui membatasi mobilitas masyarakat tidak mudah.

Baca juga: Nakes Sudah Divaksin Masih Terpapar Covid-19, Menkes: Kebanyakan Tanpa Gejala dan Sembuh Cepat

Karena, kata dia, masyarakat Indonesia memiliki kebiasaan berinteraksi, berjumpa secara langsung.

Sehingga, dia menilai penerapan kebiasaan baru butuh waktu.

"Butuh yang namanya kesadaran. Itu harus ditanamkan sejak awal dengan terus menerus. Kemudian, memang harus ada keteladanan dari para pejabat. Kalau pejabat tidak memberikan keteladanan, ya repot," ujar Romo Benny.

Menurut Romo, dalam kondisi seperti saat ini, mau tidak mau masyarakat harus mengurangi aktivitas di luar, aktivitas yang membuat perkumpulan.

Dia berharap masyarakat untuk tetap di rumah masing-masing bila tidak terlalu penting untuk keluar.

Menurut dia, kebijakan PPKM Mikro yang tujuannya membatasi mobilitas masyarakat sudah tepat.

"Memang pilihan itu (PPKM Mikro) dibutuhkan saat ini. Kalau kita tidak melakukan itu, akan ada dampak yang lebih berbahaya lagi," ujar dia.

Selain itu, dia menilai perlu membangun kesadaran untuk kepentingan bersama.

"Maka dibutuhkan sekarang ini adalah kemauan bersama segera membangun suatu bahwa ini disiplin diri. Disiplin sangat penting," ujar Romo Benny.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved