Virus Corona
Komisi VIII DPR Tekankan Pentingnya Kolaborasi Pemerintah dan Masyarakat Dalam Penanganan Covid-19
Lonjakan kasus Covid-19 yang terjadi saat ini akibat kelonggaran dan kelengahan masyarakat dalam menerapkan protokol kesehatan.
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fransiskus Adhiyuda
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Komisi VIII DPR RI Yandri Susanto mengatakan lonjakan kasus Covid-19 yang terjadi saat ini akibat kelonggaran dan kelengahan masyarakat dalam menerapkan protokol kesehatan.
Hal itu bisa dilihat bagaimana Stasiun, Bandara, hingga di dalam Pesawat tidak ada lagi jaga jarak.
Lalu, pasar yang semakin ramai tanpa menerpakan 3 M.
"Artinya yang aturan untuk mencegah penularan Covid-19 itu nyaris dilanggar semua," kata Yandri saat dihubungi Tribunnews.com, Senin (21/6/2021).
Yandri mengingatkan, jika Indonesia tak ingin mengalami bencana Covid-19 seperti di India, maka harus adanya kolaborasi antara pemerintah-masyarakat.
Yakni, memperbanyak swab antigen, pembagian masker, dan mengkampanyekan terus menerus tentang protokol kesehatan.
Sedangkan, masyarakat harus taat dan disiplin dalam menjalankan protokol kesehatan.
Baca juga: Sidang Korupsi Bansos Covid-19, Hotma Sitompul Bantah Terima Uang Rp 3 Miliar Dari Anak Buah Juliari
"Artinya, harus ada kelihatan gerak pemerintah bahwa ini pure untuk menangani masalah pandemi ini sebagai persoalan kita semua," ucap Yandri.
Diketahui, pada Senin (21/6/2021), kasus positif Covid-19 di RI bertambah sebanyak 14.536 kasus. Sehingga, kasus konformasi Covid-19 mencapai 2 juta orang.
Angka ini terus meningkat semenjak satu pekan lalu. Bahkan, dilaporkan sejumlah rumah sakit juga mengalami lonjakan pasien Covid-19.
Pencegahan virus corona menurut WHO
Menurut WHO, Langkah-langkah perlindungan dari virus corona adalah tetap mengetahui informasi terbaru tentang wabah Covid-19.
Hal tersebut tersedia di situs web WHO atau melalui otoritas kesehatan publik nasional dan lokal.
Cara mencegah kemungkinan terinfeksi Covid-19 adalah dengan melakukan beberapa tindakan pencegahan sederhana seperti berikut ini:
1. Cuci tangan teratur
Bersihkan tangan Anda secara teratur dan menyeluruh dengan hand sanitizer berbasis alkohol atau cuci dengan sabun dan air.
Alasannya, mencuci tangan dengan sabun dan air atau menggunakan hand sanitizer berbasis alkohol dapat membunuh virus yang mungkin ada di tangan.
2. Sosial distancing
Pertahankan jarak setidaknya 1 meter dari siapa saja yang batuk atau bersin.
Ketika seseorang batuk atau bersin, mereka menyemprotkan tetesan cairan kecil dari hidung atau mulut mereka yang mungkin mengandung virus.
Jika terlalu dekat, maka tetesan air bisa terhirup, termasuk virus Covid-19 jika orang tersebut menderita batuk.
3. Hindari menyentuh mata, hidung dan mulut
Tangan yang menyentuh banyak permukaan dapat terpapar virus.
Setelah terkontaminasi, tangan dapat memindahkan virus ke mata, hidung, atau mulut.

Dari sana, virus bisa masuk ke tubuh dan bisa membuat sakit.
Pastikan orang-orang di sekitarmu mengikuti protokol kesehatan yang baik.
Tutupi mulut dan hidung dengan siku atau jaringan yang tertekuk saat batuk atau bersin.
4. Segera buang tisu bekas
Tetesan yang tertampung pada tisu bisa menyebarkan virus.
Dengan menjaga kebersihan yang baik, kamu dapat melindungi orang-orang di sekitarmu dari virus seperti flu dan Covid-19.
5. Tetap di rumah jika merasa tidak sehat
Jika mengalami demam, batuk dan kesulitan bernapas, cari bantuan medis dan hubungi terlebih dahulu dan ikuti arahan otoritas kesehatan setempat.
Otoritas nasional dan lokal akan memiliki informasi terbaru tentang situasi di daerah setempat.
Menelepon terlebih dahulu akan memungkinkan penyedia layanan kesehatan bisa dengan cepat mengarahkan ke fasilitas kesehatan yang tepat.
Baca: Ungkap Vaksin Corona Tak Bisa 100 Persen Efektif, Pakar Tetap Peringatkan Jaga Jarak & Pakai Masker
Ini juga akan melindungimu dan membantu mencegah penyebaran virus dan infeksi lainnya.
Ikuti perkembangan Covid-19 terbaru (kota atau area lokal dimana Covid-19 menyebar luas).
Jika memungkinkan, hindari bepergian ke tempat-tempat tersebut terutama untuk orang yang lebih tua atau menderita diabetes, penyakit jantung, atau paru-paru.
Pasalnya, mereka memiliki peluang lebih tinggi untuk terkena Covid-19.