Minggu, 5 Oktober 2025

Di Tubuh Wanita Ini Virus Covid-19 Bermutasi 32 Kali Selama 216 Hari

Seorang wanita berumur 36 tahun dengan kondisi tubuh positif HIV membawa virus Corona selama 216 hari.

Editor: Muhammad Barir
CNN.COM
Virus Corona 

TRIBUNNEWS.COM, CAPE TOWN- Seorang wanita berumur 36 tahun dengan kondisi tubuh positif HIV membawa virus Corona selama 216 hari.

Dan saat virus Corona ada di dalam tubuhnya, tercatat virus itu bermutasi lebih dari 30 kali.

Dilansir dari South China Morning Post dari Business Insider, laporan kasus janggal ini telah dipublikasikan sebagai pra-cetak di jurnal medRxiv Kamis kemarin.

Varian terbaru virus corona, lebih baru dari varian yang ditemukan di Inggris dan Afrika Selatan, ditemukan di Jepang 2 Januari 2021.
Varian terbaru virus corona, lebih baru dari varian yang ditemukan di Inggris dan Afrika Selatan, ditemukan di Jepang 2 Januari 2021. (Foto Niaidrml)

Wanita yang namanya dirahasiakan ini hanya disebut berusia 36 tahun tinggal di Afrika Selatan.

Virus Corona mengumpulkan 13 mutasi di protein lonjakannya, yang menjadi protein yang digunakan virus untuk menghindari respon kekebalan tubuh.

Selanjutnya 19 mutasi lain yang dapat mengubah perilaku virus juga ditemukan dalam tubuh wanita tersebut.

Total ada 32 mutasi yang dihasilkan virus Corona yang ada di tubuh wanita itu saja.

Masih tidak jelas apakah mutasi yang ia bawa sudah ditularkan ke orang lain.

Dan jika lebih banyak kasus serupa ditemukan, ada kemungkinan jika infeksi HIV dapat menjadi sumber varian baru karena pasien dapat menjadi inang virus dalam waktu yang lebih lama, seperti dikatakan ahli genetik di Universitas KwaZulu-Natal di Durban, Tulio de Oliveira.

Namun, kasus ini bisa jadi pengecualian daripada aturan untuk orang yang hidup dengan HIV, karena infeksi berkepanjangan terjadi dalam keadaan immunocompromise atau melemahnya sistem kekebalan tubuh manusia, seperti dikatakan oleh Dr Juan Ambrosini, profesor penyakit menular di University of Barcelona.

Wanita di kasus ini juga ternyata mengalami imunosupresi atau melemahnya sistem kekebalan tubuh.

Penemuan ini menjadi penting untuk mengontrol Covid-19 karena pasien tersebut dapat menjadi sumber penularan dan evolusi virus, ujar Ambrosini.

Sudah umum diketahui jika pasien dengan kondisi imunosupresi bisa membawa virus Corona lebih lama daripada pasien lain.

Kasus-kasus ini dengan mudah bisa tidak diperhatikan, ujar de Oliveira, pasalnya setelah wanita dirawat di RS karena gejalanya, ia tunjukkan hanya gejala-gejala ringan dari Covid-19, meskipun ia masih membawa virus Corona.

Ilmuwan baru melihat kasus ini setelah wanita tersebut masuk dalam 300 orang dengan HIV mencari respons imun terhadap Covid-19, sebuah penelitian yang dilakukan oleh para ilmuwan.

Halaman
12
Sumber: Intisari
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved