Virus Corona
UPDATE Corona Indonesia 8 Mei 2021: Total 1.709.762 Positif, 1.563.917 Sembuh, 46.842 Meninggal
Berikut update kasus positif virus corona atau Covid-19 di Indonesia yang tercatat pada Sabtu (8/5/2021).
TRIBUNNEWS.COM - Berikut update kasus positif virus corona atau Covid-19 di Indonesia yang tercatat pada Sabtu (8/5/2021).
Kasus positif virus corona tercatat ada penambahan sebanyak 6.130 kasus.
Sehingga, saat ini total kasus Covid-19 di Indonesia menjadi 1.709.762 kasus dari sebelumnya sebanyak 1.703.632 kasus.
Hal itu tercatat dalam situs resmi Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional, covid19.go.id, pada Sabtu sore pukul 16.27 WIB.
Kabar baiknya, sebanyak 5.494 pasien Covid-19 dinyatakan sembuh.
Jumlah pasien sembuh diketahui bertambah menjadi 1.563.917 dari sebelumnya yang sebanyak 1.558.423 pasien.
Sementara itu, pasien yang meninggal dunia akibat Covid-19 bertambah sebanyak 179 pasien.
Sehingga, total pasien yang meninggal dunia karena Covid-19 menjadi 46.842 dari yang sebelumnya 46.663 pasien.
Penambahan kasus positif Covid-19 itu tersebar di seluruh wilayah provinsi di Indonesia.
Baca juga: Vaksin COVID-19 Sinopharm Jadi Vaksin China Pertama yang Disetujui WHO, Miliki Keefektifan 79 Persen
Baca juga: Klaster Piknik Belum Usai, Muncul Klaster Pengajian di Boyolali, 12 Warga Positif Covid-19
Menhub Imbau Masyarakat Tidak Mudik Agar Tak Terjadi Gelombang Covid-19 Seperti di India
Diwartakan Tribunnews.com sebelumnya Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi meninjau pelaksanaan larangan mudik di Terminal Pulo Gebang, Jakarta Timur, Sabtu (8/5/2021).
Kunjungan itu ia lakukan usai meninjau pelaksanaan larangan mudik di Stasiun Pasar Senen, Jakarta Pusat.
Dalam kunjungannya, Menhub didampingi oleh Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Syafrin Liputo.
Dalam kesempatan itu, Budi kembali mewanti-wanti agar masyarakat mewaspadai lonjakan kasus positif Covid-19 di sejumlah negara tetangga.
Terlebih sejak India dihantam gelombang Covid-19, mutasi corona pun cepat menyebar ke negara Asia lainnya termasuk Indonesia.
"Saya memberikan ilustrasi bahwa kalau kemarin kita tahu India terjadi suatu kenaikan yang eksponensial. Tetapi sekarang Filipina, Malaysia, Singapura, dan beberapa negara lagi juga terjadi satu kenaikan, dan beberapa tempat di Filipina diadakan lockdown. Jadi Indonesia harus waspada, makanya mudik ditiadakan," kata Budi saat berkunjung di Terminal Pulogebang, Jakarta, Sabtu, (8/5/2021).
Baca juga: Berbekal Surat Tugas, Pejabat Asal Nganjuk Lolos di Tol Ngawi Meski Tanpa Surat Bebas Covid-19
Baca juga: Aturan Larangan Mudik, Pemerintah Berharap Lonjakan Kasus Aktif Covid-19 Tak Terjadi Pasca Lebaran
Oleh sebab itu, Budi menindaklanjuti arahan dari Presiden Joko Widodo untuk mengajak masyarakat untuk mencegah pemaparan Covid-19 dengan terus menjaga protokol kesehatan.
Terlebih jelang Hari Raya Idul Fitri 1442 Hijriah. Dia meminta masyarakat mematuhi aturan untuk tidak berpergian jauh selama masa larangan mudik pada 6-17 Mei 2021.
Baca juga: Viral Jalur Tikus Kediri-Malang, setelah Penyakatan Mudik Jadi Ramai, Ini Penjelasan Warga
"Bagi masyarakat yang sekarang tinggal di Jakarta, saya anjurkan agar di rumah saja. Insya Allah kalau di rumah saja lebih aman dan sehat. Dan apabila ingin melakukan komunikasi, media visual itu bisa dilaksanakan dengan baik," imbuh Menhub.
Dalam kunjungannya, Menhub Budi Karya meninjau pelaksanaan perjalanan non mudik bagi penumpang yang memiliki kelengkapan syarat sesuai Addendum SE Satgas Covid-19 No.13 Tahun 2021.
Budi menyaksikan langsung pelayanan di Terminal Terpadu Pulogebang seperti pelayanan rapid antigen, Genose C19, dan pemberangkatan penumpang non mudik di sejumlah bus AKAP.
(Tribunnews.com/Faryyanida Putwiliani/Fandi Permana)