Menko PMK: Varian Baru Covid-19 dari India Paling Harus Diwaspadai
Muhajir meminta para pekerja migran yang akan masuk akan diterapkan karantina lebih ketat daripada sebelumnya
Laporan wartawan Tribunnews.com, Fahdi Fahlevi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Muhadjir Effendy mengatakan bahwa saat ini pemerintah tengah fokus mencegah masuknya varian virus corona baru.
Salah satu caranya adalah dengan mewaspadai kepulangan Pekerja Migran Indonesia (PMI) jelang Lebaran 2021.
Muhadjir mengungkapkan, pada hari ini (25/4) saja, di Bandara Juanda, Surabaya, terdapat sebanyak 500 kedatangan PMI yang pulang.
"Dan itu memang tidak bisa ditolak karena mereka kontraknya sudah habis.
Tetapi dia harus diwaspadai betul karena sekarang ini pemerintah Indonesia sedang fokus betul-betul mencegah masuknya varian baru," ujar Muhadjir melalui keterangan tertulis, Minggu (25/4/2021).
Baca juga: Mengapa Covid-19 di India Ekstrem? Ini Catatan Dokter Universitas Bradford Inggris
Muhadjir mengatakan, antisipasi tersebut berkaca dari tingginya lonjakan kasus di India dan marak muncul varian baru virus corona.
Varian baru itu diketahui jauh lebih berbahaya dari varian sebelumnya, terutama varian dari Eropa dan India.
"Karena sekarang variannya baru dan dari berbagai negara. Dan yang paling harus kita waspadai adalah dari India," ucap Muhadjir.
Sehingga, kata Muhadjir, pemerintah saat ini memperketat kedatangan orang dari luar negeri.
Baca juga: China, India, AS dan Eropa Siap Bantu India Hadapi Gempuran Covid-19
Termasuk bagi para pekerja migran yang akan masuk akan diterapkan karantina lebih ketat daripada sebelumnya.
"Siapa yang masuk ke Indonesia akan kita perketat. Karena gejala inkubasinya juga beda dengan Covid-19 sebelumnya," tutur Muhadjir.
"Sekarang ini kalau dulu 5 hari sudah dinyatakan aman berarti kalau sudah tidak ada gejala sudah aman. Sekarang tidak. Sekarang bisa 10 hari muncul gejalanya," pungkas Muhadjir.
--