Penanganan Covid
Vaksin AstraZeneca Kadaluarsa 31 Mei 2021, Wamenkes: Kita Sudah Distribusikan dan Akan Digunakan
Wakil Menteri Kesehatan Dante Saksono mengatakan vaksin AstraZeneca akan kadaluarsa pada 31 Mei 2021.
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Reza Deni
TRIBUNNEWS.COM, LAMPUNG - Wakil Menteri Kesehatan Dante Saksono mengatakan vaksin AstraZeneca akan kadaluarsa pada 31 Mei 2021.
Mengingat masa kadaluarsa vaksin Covid-19 tersebut sebentar lagi, pemerintah melalui Kementerian Kesehatan akan menggenjot percepatan vaksinasi menggunakan AstraZeneca
"Mulai hari ini sudah didistribusikan dan nanti akan kita gunakan di beberapa daerah," kata Dante saat menemani Wapres Maruf Amin dalam kunjungan kerja ke Lampung, Senin (22/3/2021).
Baca juga: 1.297.967 Orang Telah Sembuh dari Covid-19 hingga 22 Maret 2021
Selain itu, ia juga mengungkap soal kasus penegntalan darah setelah disuntik vaksin AstraZeneca.
"Itu kejadian 30 dari 5 juta suntikan, tapi biarpun dari 5 juta suntikan itu, kalau diukur dari angka kekebalan darah yang meningkat, itu masih lebih kecil dengan tanpa vaksinasi," kata Dante
Dalam sidang di WHO dan EMA, Dante menyebut tak ada hubungan antara peningkatan kekentalan darah dengan kegiatan vaksinasi.
Baca juga: Pandemi Covid-19, ICW Catat Peningkatan Perkara dan Terdakwa Kasus Korupsi Sepanjang 2020
"Vaksin AstraZeneca masih aman digunakan atas keputusan WHO," katanya.
Ribuan Vial Vaksin Covid-19 AstraZeneca Telah Didistribusikan
Perusahaan BUMN bidang farmasi PT Bio Farma telah memulai proses distribusi vaksin AstraZeneca.
Juru Bicara Bio Farma untuk Vaksinasi Bambang Heryanto mengatakan, distribusi vaksin asal perusahaan farmasi Inggris ini dilakukan sejak Sabtu (20/3/2021) yang lalu ke beberapa provinsi di Indonesia.
"Bio Farma mengikuti arahan dari Kementerian Kesehatan RI untuk pengiriman vaksin AstraZeneca ini. Distribusi pertama vaksin ini, dilaksanakan pada hari Sabtu (20/3/2021) yang lalu," ujar Bambang saat dikonfirmasi Tribunnews.com, Senin (22/3/2021).
Baca juga: Wamenkes: Vaksin AstraZeneca Masih Aman Digunakan atas Keputusan WHO
Ia mengatakan, untuk distribusi pertama dilakukan untuk provinsi Jawa Timur sebanyak 45 ribu vial, Bali dan NTT masing-masing sebanyak 5 ribu vial vaksin AstraZeneca.
Sedangkan untuk hari ini, Senin (22/3/2021) pengiriman AstraZeneca kembali dilaksanakan dengan tujuan Prov DKI Jakarta, Kepulauan Riau, dan Sulawesi Utara, masing-masing 5.000 vial
Vaksin AstraZeneca telah direkomendasikan BPOM RI dan MUI untuk digunakan dalam program vaksinasi.
Baca juga: Bio Farma Telah Distribusikan Vaksin AstraZeneca
Dalam proses distribusi vaksin AstraZeneca ini tidak ada hal yang berbeda dengan vaksin Sinovac.
"Sama seperti vaksin sebelumnya (Sinovac). Vaksin AstraZeneca mudah disimpan pada suhu lemari es dengan kisaran 2 hingga 8 derajat celcius," jelas Bambang.
Nantinya vaksin ini akan dialokasikan untuk vaksinasi tahap kedua yakni kelompok lansia dan petugas pelayanan publik.
Baca juga: Jokowi Apresiasi Kesediaan Ponpes di Jatim Gunakan Vaksin Covid-19 AstraZeneca
Diketahui sebanyak 1.113.600 vaksin jadi dengan total berat 4,1 ton yang terdiri dari 11.136 karton vaksin Covid-19 tahap keenam dari AstraZeneca telah tiba di Indonesia pada 8 Maret yang lalu.
Kedatangan vaksin ini adalah tahap pertama dari jatah vaksin gratis 11.704.800 dosis yang dialokasikan untuk Indonesia melalui skema multilateral COVAX facility.
Pemerintah sebelumnya memutuskan untuk menunda pendistribusian vaksin COVID-19 AstraZeneca sebagai bentuk kehati-hatian pemerintah terhadap vaksin, setelah isu penggumpulan darah usia vaksinasi AstraZeneca terjadi di beberapa negara di Eropa.