Sabtu, 4 Oktober 2025

Gejolak di Partai Demokrat

Kesaksian Peserta KLB Deli Serdang: Dijanjikan Uang Rp 100 Juta, Ternyata Hanya Terima Rp 5 Juta

Gerald Piter Runtuthomas mengaku peserta Kongres Luar Biasa (KLB) Deli Serdang hanya memperoleh uang Rp 5 juta.

Editor: Adi Suhendi
Tribun-Medan.com
Jenderal Purn Moeldoko tiba di arena Kongres Luar Biasa (KLB) Partai Demokrat di Hotel The Hill, Sibolangit, Kabupaten Deliserdang, Sumatera Utara, Jumat (5/3/2021). Moeldoko terpilih sebagai Ketua Umum Partai Demokrat versis KLB Sumut. 

Laporan wartawan tribunnews.com, Lusius Genik

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Gerald Piter Runtuthomas, Wakil Ketua DPC Partai Demokrat Kota Kotamobagu mengungkapkan, peserta Kongres Luar Biasa (KLB) Deli Serdang hanya memperoleh uang Rp 5 juta.

Nominal tersebut jauh dari yang dijanjikan kepada Gerald, yaitu Rp 100 juta.

Hal ini diungkapkan Gerald saat memberikan testimoni terkait proses KLB Deli Serdang di hadapan Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) di Jakarta, Senin (8/3/2021).

"Karena iming-iming uang besar saya ikut, yang pada akhirnya saya hanya mendapatkan uang 5 juta dari hasil KLB," ujar Gerald.

Baca juga: AHY Kecewa Terhadap Moeldoko: Suka atau Tidak Suka Beliau Terlibat Gerakan Pengambilalihan Demokrat

Atas perolehan uang yang jauh dari harapan, sejumlah peserta KLB akhirnya melakukan protes.

Protes pertama dilakukan kader Partai Demokrat dari daerah Maluku.

"Yang pertama dari daerah Maluku berontak, karena tidak sesuai harapan, tidak sesuai iming-iming. Tidak sesuai janji dengan terlaksananya KLB akan mendapatkan sekian uang, pada akhirnya cuma mendapat 5 juta," kata Gerald.

Protes kedua datang dari kader partai yang berasal dari Papua.

Baca juga: Kubu AHY Diminta Tak Kaitkan Presiden Jokowi dalam Konflik Partai Demokrat

Namun, protes terkait uang hasil KLB tersebut ditengahi Muhammad Nazaruddin.

"Tapi tiba-tiba diamankan juga oleh pak Nazaruddin, begitu juga daerah daerah lain. Yang terakhir (protes) itu dari Sulawesi Utara, salah satunya saya," katanya.

Nazaruddin, kata Gerald, akhirnya menambahkan uang Rp 5 juta kepada para kader yang protes.

Sehingga para kader Demokrat yang mengikuti KLB mendapatkan uang total Rp 10 juta.

"Saya tidak terima sama sekali karena saya sudah berkorban saya sudah melawan ketua DPC saya sehingga dipanggil dan ditambah uang 5 juta total kita dapat uang 10 juta," kata Gerald.

Baca juga: Hasil KLB Demokrat Sibolangit Belum Pasti Didaftarkan ke Kemenkumham Hari Ini

Gerald mengikuti kongres atas ajakan seseorang bernama Vecky Gande, kader Partai Demokrat yang sudah dipecat.

Ajakan pertama diterima Gerald pada tanggal 18 Februari 2021 melalui pesan WhatsApp.

"Dan disampaikan oleh Pak Vecky, ikut KLB ini untuk memilih ketua umum yang baru, yang langsung dikatakan bahwa ketua umum baru adalah Pak Moeldoko," ujar Gerald.

"Bahwa kita ada gerbong baru sekarang adalah Pak Moeldoko," sambung dia.

Awalnya Gerald menolak ajakan Vecky Gande dengan alasan ingin setia pada kepemimpinan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).

"Saya awalnya menolak mengikuti kongres tersebut. Karena saya benar-benar mencintai Partai Demokrat dengan kepemimpinan Pak Agus Harimurti Yudhoyono," ujar dia.

Namun Gerald akhirnya memutuskan untuk mengikuti kongres lantaran diiming-imingi uang Rp 100 juta.

"Oke saya bilang, saya ikut karena diiming-imingi uang besar, Rp 100 juta," kata dia.

Moeldoko ajukan tiga pertanyaan

Kepala Staf Presiden Moeldoko menerima penetapan dirinya sebagai Ketua Umum Demokrat dalam Kongres Luar Biasa (KLB) di Hotel The Hill Sibolangit, Deli Serdang, Sumatera Utara, Jumat, (5/3/2021).

Moeldoko tidak ada di lokasi KLB saat penetapan ketua umum tersebut berlangsung.

Mantan Panglima TNI itu menerima penetapan melalui sambungan telepon yang didengar peserta KLB.

Sebelum menerima penetapan Moeldoko terlebih dahulu melontarkan tiga pertanyaan kepada peserta KLB yang harus dijawab serentak.

Pertama Moeldoko menanyakan mengenai apakah keberadaan KLB telah sesuai dengan Anggaran Dasar dan Rumah Tangga Partai.

Pertanyaan tersebut dijawab dengan kata 'sesuai' oleh peserta KLB.

Baca juga: Massa Pendukung Moeldoko Serang Massa Pro AHY Pakai Batu dan Kayu, Sejumlah Orang Terluka

Kedua, Moeldoko menanyakan mengenai keseriusan peserta KLB memilihnya sebagai Ketum.

Para peserta KLB menjawab pertanyaan Moeldoko tersebut dengan kata 'serius' secara serempak.

Ketiga, Moeldoko menanyakan kesiapan peserta KLB untuk berintegritas dalam bekerja serta menempatkan kepentingan merah putih di atas kepentingan golongan.

Baca juga: Bentrok Massa Moeldoko dan Pendukung AHY, KLB Demokrat Ternyata Tak Diberi Izin Keramaian

Pertanyaan tersebut juga dijawab siap oleh peserta KLB.

"Oke, baik dengan demikian, saya menghargai dan menghormati keputusan saudara. untuk itu saya terima menjadi ketum Demokrat," pungkasnya.

Moeldoko terpilih secara aklamasi menjadi ketua umum Partai Demokrat dalam Kongres Luar Biasa yang berlangsung di Hotel The Hill Sibolangit, Sumatera Utara

Keputusan ini pun sudah diketuk dalam sidang.

Setelah diputuskan, panitia KLB menelepon Moeldoko.

"Bapak Moeldoko yang terhormat, kami sepakat bapak sebagai Ketua Demokrat," ujar pimpinan sidang KLB.

Baca juga: KLB yang Digelar Berakhir Ricuh, Demokrat Minta Segera Bubarkan hingga SBY Akan Beri Pernyataan

Mendengar hal tersebut, Moeldoko pun memberikan 3 pertanyaan sebelum menerima amanah tersebut, yaitu meminta kader untuk serius mendukungnya.

"Walaupun secara aklamasi memberikan kepracayaan kepada saya. tapi saya ingin memastikan keseriusan teman-teman semua," ujar Moeldoko.

Kemudian karena para peserta KLB serius untuk mendukung Moledoko pun menerima.

"Baik, saya terima menjadi Ketua Umum Demokrat," ujarnya.

Diketahui Kongres Luar Biasa (KLB) Partai Demokrat digelar di Hotel The Hill Sibolangit, Kabupaten Deliserdang, Jumat (5/3/2021).

Acara dibuka sekira pukul 14.30 WIB.

Baca juga: BREAKING NEWS: Moeldoko Ditetapkan Jadi Ketua Umum Demokrat Lewat KLB

Amatan www.tribun-medan.com, sebelum pembukaan kongres ini seluruh pengurus Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Demokrat dari seluruh wilayah Indonesia diabsen satu per satu.

Saat dilakukan absensi, perwakilan mulai dari provinsi Aceh, hingga ke provinsi Papua, terlihat hadir.

Untuk memulai kongres, panitia terlebih dahulu mempersilakan para pendiri dan tetua Partai Demokrat, untuk masuk ke ruangan.

Sebelum para pendahulu partai dengan lambang mercy ini masuk ke aula, disambut dengan tarian perang dari Nias.

Baca juga: Polri Tak Beri Izin KLB Partai Demokrat, Sempat Ricuh hingga Jatuh Korban

Di sana terlihat tokoh menonjol dari partai ini, yaitu Max Sopacua, dan Marzuki Ali.

Usai memasuki ruang kongres, para pendahulu Partai Demokrat ini langsung diminta menempati kursi yang telah disediakan.

Selanjutnya, panitia memulai kegiatan dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya, dilanjutkan menyanyikan himne Partai Demokrat dan diakhiri dengan menyanyikan mars Partai Demokrat.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved