Minggu, 5 Oktober 2025

Penanganan Covid

Indonesia Kini Punya 38 Juta Vaksin Covid-19 asal Sinovac

Vaksin COVID-19 jadi salah satu intervensi kesehatan paling efisien dalam menyelamatkan nyawa di tengah pandemi kehadirannya ditunggu oleh masyarakat

Tribun Jabar/Gani Kurniawan
Petugas medis Dinas Kesehatan Kota Bandung menyuntikkan vaksin Covid-19 Sinovac dosis pertama kepada pekerja/pedagang pada pelaksanaan vaksinasi Covid-19 di 23 Paskal Shopping Centre, Jalan Pasirkaliki, Kota Bandung, Jawa Barat, Rabu (3/3/2021). Pemerintah Kota Bandung mulai melakukan vaksinasi Covid-19 tahap kedua kepada para pekerja dan pedagang di pusat perbelanjaan atau mal yang masuk kategori pelayanan publik, sebagai bentuk konkret dalam menjaga kedinamisan kegiatan perdagangan. Kegiatan vaksinasi Covid-19 tahap kedua dosis pertama di mal ini diberikan kepada 200 pelayan yang bertugas langsung dengan publik. Tribun Jabar/Gani Kurniawan 

Laporan wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Sebanyak 10 juta vaksin Covid-19 dari Sinovac dalam bentuk bulk mendarat di bandara Soekarno-Hatta, Selasa (3/3/2021. Dengan kedatangan ini, total Indonesia memiliki 38 juta vaksin Covid-19.

Wakil Menteri Kesehatan, dr Dante Saksono Harbuwono menerangkan, 10 juta vaksin yang baru tiba akan digunakan untuk program vaksinasi pemerintah tahap kedua yang menargetkan 16,9 juta petugas layanan publik dan 21,5 juta kelompok masyarakat lanjut usia 60 tahun ke atas.

“Kehadiran vaksin COVID-19 tahap kelima menjadi bukti nyata komitmen pemerintah dalam melindungi masyarakat dan mengakhiri pandemi, melalui program vaksinasi gratis,” jelasnya.

Sepuluh juta vaksin bulk dalam enam envirotainer ini dibawa dua unit truk ke Bio Farma di Bandung.

Baca juga: Industri Farmasi Online dan Layanan Kesehatan Digital Meningkat Tajam di Tengah Pandemi

Ini merupakan kedatangan ketiga dalam bentuk bulk atau bahan baku yang kemudian diproduksi Bio Farma yang sudah mendapatkan sertifikat CPOB (Cara Pembuatan Obat Yang Baik) dari Badan POM.

Proses evaluasi terhadap vaksin yang baru tiba ini tetap dilakukan oleh Badan POM untuk menjamin keamanan, mutu, dan khasiat dari vaksin COVID-19.

"Ke depannya secara bertahap akan datang 185 juta vaksin dari Sinovac.

Kita juga masih menunggu vaksin dari dari Pfizer BioNTech, AstraZeneca, dan Novavax," kata dia.

Kedatangan ini dibantu oleh Kementerian Keuangan khususnya Direktorat Jenderal Bea Cukai sehingga akses lebih mudah dan prosesnya lancar.

Baca juga: BKPM : Indonesia Masih Andalkan Impor untuk Kebutuhan Bahan Baku Obat dan Alkes

"Semua dilakukan terintegrasi dan secara sinergis, kolaboratif antara Kementerian Kesehatan, Kemenkeu, dan Bio Farma sehingga akan membawa kemudahan untuk percepatan proses vaksinasi," ujar dr. Dante.

Vaksin COVID-19 sebagai salah satu intervensi kesehatan paling efisien dalam menyelamatkan nyawa di tengah pandemi kehadirannya ditunggu oleh seluruh masyarakat Indonesia.

Pemerintah Indonesia adalah salah satu pemerintahan di dunia yang paling aktif mengembangkan, mengadakan, dan menyiapkan vaksin untuk rakyat.

“Di tengah tingginya permintaan di seluruh dunia, Indonesia berhasil mengamankan vaksin COVID-19 dari sejumlah produsen yang dipergunakan untuk program vaksinasi gratis dari pemerintah,” ungkap dr. Dante Saksono.

Baca juga: Apa Itu Kurma? Simak 5 Manfaatnya Bagi Kesehatan: Sangat Bergizi dan Tinggi Serat

Vaksinasi disertai disiplin 3M, dan penguatan 3T adalah langkah penting untuk membuka kesempatan dalam melindungi kesehatan, membangkitkan produktivitas, dan mengakhiri pandemi.

“Seluruh masyarakat tetap disiplin menjalankan protokol kesehatan, baik yang sudah maupun belum divaksinasi. Karena protokol kesehatan akan melindungi kita dan orang sekitar dari penularan COVID-19,” pesan dr. Dante.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved