Kamis, 2 Oktober 2025

Penanganan Covid

11 Juta Bahan Baku Vaksin Tiba di Indonesia, Bio Farma Ubah Kemasan Sinovac

Bahan baku atau bulk vaksin corona dari perusahaan asal China Sinovac tiba di Indonesia pada Selasa (2/2) kemarin.

Editor: Hendra Gunawan
YouTube Sekretariat Presiden
Vaksin Sinovac tahap keempat tiba di Bandara Soekarno-Hatta pada Selasa (2/2/2021) pukul 10.20 WIB. 

*Untuk Petugas Publik dan TNI/Polri

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Bahan baku atau bulk vaksin corona dari perusahaan asal China Sinovac tiba di Indonesia pada Selasa (2/2) kemarin.

Ada 11 juta dosis bulk (curah) vaksin corona Sinovac yang mendarat di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten.

11 juta dosis bulk itu terdiri dari 10 juta dosis ditambah overfill. Yang dimaksud overfill adalah ekstra volume yang diberikan Sinovac untuk mengantisipasi produksi di Bio Farma.

Dengan penerimaan tahap ketiga itu, maka total sudah 3 juta dosis vaksin jadi dan 26 juta bulk vaksin Sinovac yang tiba di Indonesia.

Baca juga: Presiden Ajak Kader Partai Golkar Jadikan Pandemi Covid-19 sebagai Pembelajaran

Juru bicara vaksinasi dari Bio Farma, Bambang Heriyanto menuturkan, jutaan bulk Sinovac ini akan segera diproduksi oleh Bio Farma menjadi vaksin jadi dalam waktu secepatnya.

”Proses pendistribusian vaksin Covid-19 untuk menjaga kualitas vaksin agar tetap terjaga, Bio Farma menggunakan sistem manajemen distribusi vaksin yang terintegrasi dilengkapi dashboard internet of think," ungkap Bambang saat menerima kedatangan vaksin corona tahap keempat di Bandara Soetta.

Bambang juga menjelaskan, nantinya vaksin corona buatan Bio Farma akan memiliki kemasan yang berbeda dengan CoronaVac produksi Sinovac.

"Kemasan vaksin Covid kali ini akan diberi nama Covid-19 Vaccine. Ini memiliki kemasan yang berbeda dengan yang sebelumnya didistribusikan yaitu CoronaVac," ucap Bambang.

Baca juga: 11 Hari Isolasi Diri, Donna Agnesia Lega Dinyatakan Negatif Covid-19, Kepulangannya Disambut Kejutan

"Kemasan CoronaVac sebelumnya yang 3 juta dalam single dose, dosis tunggal, dikemas 1 vial 1 dosis. Dikemas dalam 1 dus berisi 40 vial sehingga 1 dus berisi 40 dosis," imbuhnya.

Sementara pendistribusian vaksin corona yang diproduksi Bio Farma akan dikirim dalam bentuk dua dosis sekaligus (multi dose). Sehingga, dalam satu dus nantinya akan berisi sekitar 100 dosis vaksin.

"Vaksin Covid-19 yang saat ini akan diproses Bio Farma nanti akan dikemas dalam kemasan multi dose. Di mana satu vial berisi 10 dosis. Dan dalam 1 dus akan dikemas dalam 10 vial, sehingga dalam 1 dus ada 100 dosis," jelas dia.

Meski terdapat perbedaan kemasan antara CoronaVac dengan Covid-19 Vaccine produksi Bio Farma, Bambang memastikan tidak akan ada perbedaan kualitas dari vaksin itu sendiri.

"Namun, tidak membedakan kualitas vaksin Covid-19 tersebut," tutup dia.

Baca juga: Ketua Umum KITA Apresiasi Datangnya Kembali Bahan Baku Vaksin Covid-19 Sinovac

Ada pun 11 juta dosis bulk vaksin Sinovac yang didatangkan kemarin rencananya akan digunankan untuk vaksinasi kelompok prioritas kedua, yakni petugas pelayanan publik.

Menurut skema pemerintah, petugas publik adalah mereka yang bekerja dalam pelayanan publik, termasuk TNI-Polri.

"BPOM akan mengeluarkan lot release dan Bio Farma selesai minggu kedua Februari 2021. Vaksin dialokasikan untuk petugas publik termasuk TNI/Polri mulai akhir Februari," ujar Bambang saat memantau kedatangan bulk vaksin.

Jika ditotal dari pengiriman sebelumnya, sejauh ini, Indonesia memiliki 3 juta dosis vaksin jadi dan 26 bulk vaksin Sinovac.

Sebanyak 3 juta dosis vaksin diberikan khusus untuk kelompok pertama, yakni tenaga kesehatan dan sejumlah pejabat publik.

Baca juga: Seorang Pasien Terindikasi Covid-19 Melarikan Diri dari Rumah Sakit, Pergi saat Hendak Pindah Ruang

"Kemudian kedatangan bulk vaksin Sinovac merupakan komitmen pemerintah untuk percepatan vaksinasi di Indonesia dengan mendatangkan 3 juta vaksin coronavac untuk 1,5 juta nakes di 34 provinsi," tutur Bambang.

Bambang menyebut, total bahan baku yang didatangkan Sinovac sebanyak 140 juta dosis untuk tahun 2021. Pengirimannya akan dilakukan bertahap hingga Juli 2021.

"Yang sebelumnya direncakana November ini, ada percepatan maju hingga Juli.

Untuk tahapan 1 sudah diproses Bio Farma sejak 14 Januari 2021 dengan target produksi 13 juta dosis.

Ini diperkirakan selesai produksi pada 11 Februari 2021. Untuk kedatangan berikutnya, ini akan diproses 13 Februari dan diharap selesai 20 Maret," tutur Bambang.(tribun network/fik/rin/dod)

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved