Rabu, 1 Oktober 2025

Virus Corona

Beredar Kabar Ada Chip dalam Vaksin Covid-19, Satgas: Itu Bohong

Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito mengatakan bahwa informasi mengenai adanya chip dalam vaksin Covid-19 adalah hoaks.

Penulis: Taufik Ismail
Grafis Tribunnews.com/Ananda Bayu S
Wiku Adisasmito 

Laporan Wartawan Tribunnews Taufik Ismail

TRIBUNNEWS. COM, JAKARTA - Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito mengatakan bahwa informasi mengenai adanya chip dalam vaksin Covid-19 adalah hoaks.

Masyarakat diminta berhati-hati dalam menerima dan menyebarkan informasi, utamanya di sosial media.

"Saya tegaskan, bahwa berita itu (chip dalam vaksin), berita bohong. Tidak ada chip didalam vaksin," kata Wiku dalam konferensi pers yang disiarkan Youtube Sekretariat Presiden, Rabu, (20/1/2021).

Wiku mengatakan Satgas Penanganan Covid-19 menemukan banyak informasi palsu yang bertebaran di sosial media terkait vaksin Covid-19.

Baca juga: Pasien Autoimun tak Bisa Divaksin Covid-19, Jubir PB IDI Jelaskan Alasannya

Baca juga: Penyintas Covid-19 Tetap Bisa Divaksin Setelah Sembuh, Tapi Tunggu 8 Bulan

Salah satunya, hoaks yang menyebut dalam vaksin Covid-19 tertanam chip atau component management system, yang bisa melacak orang yang menerima vaksin.

Serta adanya hoax menyebut adanya kode vaksin.

Wiku mengatakan kode yang tertera pada botol vaksin hanya untuk melacak distribusi dan tidak menempel pada orang yang divaksin.

"Kegunaan barcode tersebut, semata-mata untuk pelacakan distribusi produk vaksin, dan sama sekali tidak dapat difungsikan untuk melacak keberadaan masyarakat yang telah di vaksin," katanya.

Wiku menambahakan selain berupaya menangani Pandemi Covid-19, Satgas juga terus meluruskan informasi palsu yang beredar di masyarakat.

Wiku meminta masyarakat dapat menyaring informasi yang diterima.

Memilah dan meneliti terlebih dahulu isi berita atau video yang tidak jelas sumbernya. Dan juga tidak menyebarkannya setelah menerimanya.

"Masyarakat juga seharusnya tidak serta merta menyebarkan informasi yang sifatnya hanya memprovokasi, terlebih lagi yang tidak dapat dipertanggungjawabkan isinya. Ingat, bahwa mengaitkan dua hal yang tidak berhubungan adalah hal yang berbahaya. Dan pada akhirnya masyarakat sendiri yang akan dirugikan oleh berita-berita tersebut," pungkas Wiku

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved