Minggu, 5 Oktober 2025

Virus Corona

BREAKING NEWS Update Corona Indonesia 20 Desember 2020: Tambah 6.982 Kasus, Total 664.930 Positif

Jumlah kasus terkonfirmasi positif virus corona (Covid-19) di Indonesia, bertambah 6.982 pasien per Minggu (20/12/2020).

Penulis: Nuryanti
Grafis Tribunnews.com/Ananda Bayu S
Update Covid-19. Jumlah kasus terkonfirmasi positif virus corona (Covid-19) di Indonesia, bertambah 6.982 pasien per Minggu (20/12/2020). 

TRIBUNNEWS.COM - Jumlah kasus terkonfirmasi positif virus corona (Covid-19) di Indonesia, bertambah 6.982 pasien per Minggu (20/12/2020).

Dikutip dari Covid19.go.id, total kasus terkonfirmasi positif Covid-19 di Indonesia menjadi 664.930 pasien.

Sebelumnya, pada Sabtu (19/12/2020), total pasien positif Covid-19 sebanyak 657.948 orang.

Lalu, jumlah pasien yang sembuh pada hari ini menjadi 541.811 pasien di seluruh Indonesia.

Pada hari sebelumnya, total pasien yang sembuh yakni 536.260 orang.

Sehingga, ada penambahan pasien sembuh sebanyak 5.551 orang.

Kemudian, total ada 19.880 orang yang dinyatakan meninggal dunia hingga Minggu hari ini.

Sementara, data Sabtu kemarin sebanyak 19.659 orang dinyatakan meninggal dunia.

Sehingga, jumlah pasien Covid-19 yang meninggal dunia dalam 24 jam sebanyak 221 orang.

Baca juga: Cegah Corona, Boris Johnson Perketat Pembatasan Sosial di London dan Inggris Tenggara Saat Natal

Badan POM Kawal Keamanan dan Efektivitas Vaksin Covid-19

Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 dari Kementerian Kesehatan, Dr Siti Nadia Tarmizi, M Epid, menyampaikan vaksin Covid-19 gratis untuk masyarakat.

"Tanpa persyaratan apapun, juga tanpa persyaratan keanggotaan dan keaktifan di BPJS Kesehatan,” ujarnya, dikutip dari Covid19.go.id, Sabtu (19/12/2020).

Ilustrasi vaksin
Ilustrasi vaksin (Surya/Ahmad Zaimul Haq)

Saat ini Kementerian Kesehatan dan lintas kementerian atau lembaga, tengah melakukan pendalaman dan penyesuaian skema dan mekanisme vaksinasi.

"Setelah skema ini dirampungkan, maka akan disosialisasikan segera kepada pemerintah daerah dan masyarakat," jelasnya.

“Program vaksinasi Covid-19 adalah prioritas pemerintah yang akan dilaksanakan secara bertahap setelah dikeluarkannya izin penggunaan dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (Badan POM) dan rekomendasi dari Majelis Ulama Indonesia, serta seiring dengan ketersediaan vaksin."

"Kemenkes akan memastikan kesiapan semua fasilitas pelayanan Kesehatan, tenaga Kesehatan dan sistem distribusi untuk pelaksanaan vaksinasi,” terangnya.

Baca juga: WHO Komunikasi Intens dengan Pejabat Inggris terkait Temuan Strain Virus Corona Baru

Dalam kesempatan yang sama, Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Badan POM, Dr dra Lucia Rizka Andalusia, M Pharm, Apt, menyampaikan, sesuai arahan presiden terkait penyediaan vaksin Covid-19, seluruh prosedur harus dilalui dengan baik.

"Dalam rangka menjamin keselamatan masyarakat, serta efektivitas vaksin termasuk tahapan uji klinik fase III, sebagai otoritas pengawas obat dan makanan di Indonesia, Badan POM berkewajiban mengawal ketat keamanan khasiat dan mutu vaksin Covid-19, sebelum dan selama digunakan dalam program vaksinasi nantinya," ujarnya.

Ilustrasi vaksin
Ilustrasi vaksin (Surya/Ahmad Zaimul Haq)

Terkait vaksin Sinovac, Dr dra Lucia Rizka menyatakan, Badan POM tengah melakukan evaluasi keamanan khasiat dan mutu vaksin dengan merujuk standar internasional seperti WHO, Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika (FDA), Badan Pengawas Obat Eropa (EMA) dalam melakukan evaluasi pemberian EUA.

Evaluasi vaksin tersebut dilakukan oleh Badan POM dan Komite Nasional Penilai Obat dan para ahli di bidang vaksin di antaranya dari Indonesian Technical Advisory Group on Immunization (ITAGI), dan para ahli di bidang vaksin.

Pengambilan keputusan berdasarkan landasan ilmiah yang bisa dipertanggung jawabkan dan bersifat independen.

“Untuk EUA, rekomendasi WHO menyebutkan data interim pengamatan 3 bulan setelah penyuntikan dapat digunakan sebagai dasar pemberian izin penggunaan darurat," katanya.

Baca juga: Sudah Siapkan Uang Denda, Melanie Subono Tolak Jadi Generasi Pertama Disuntik Vaksin Covid-19

Selain itu, ia menyampaikan bahwa uji klinik fase III di Bandung berjalan sesuai timeline yang direncanakan, semua subjek (relawan) sudah mendapatkan dua kali penyuntikan diikuti pemantauan dengan periode 1 bulan, 3 bulan, dan 6 bulan, untuk memastikan keamanan dan khasiat vaksin tersebut.

Seperti yang sudah diketahui sebelumnya, vaksin yang diproduksi Sinovac juga diuji klinik di negara-negara lain termasuk Brazil, Turki, dan Chili.

“Peneliti akan mengumpulkan data-data tersebut dan melakukan analisis untuk kemudian dilaporkan ke Badan POM, yang selanjutnya dilakukan evaluasi sebelum vaksin digunakan untuk program vaksinasi," ujarnya.

(Tribunnews.com/Nuryanti)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved