Milad Ke-108, Jokowi Puji Kesigapan Muhammadiyah Tangani Pandemi Covid-19

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) memuji kesigapan Pengurus Pusat (PP) Muhammadiyah dalam penanganan pandemi Covid-19.

Menurut Jokowi Muhammadiyah mampu berkontribusi dalam penanganan pandemi Covid-19 di bidang kesehatan dan ekonomi.

"Kami sangat mengapresiasi kerja nyata Muhammadiyah untuk mengatasi masalah kesehatan dan ekonomi di masa pandemi, melalui tim khusus. Muhammadiyah Covid-19 command Center (MCCC)," ujar Jokowi dalam sambutannya pada Perayaan Milad ke-108 Muhammadiyah yang digelar secara virtual, Rabu (18/11/2020).

Jokowi mengatakan rumah sakit milik Muhammadiyah memiliki peran besar dalam perawatan pasien Covid-19.

Selain itu, perguruan tinggi serta relawan Muhammadiyah juga turut serta dalam penanganan pandemi Covid-19 di tanah air.

Baca juga: Jokowi Minta Muhammadiyah Bantu Tangkal Informasi Hoaks Soal Vaksinasi 

"Pelayanan di 82 rumah sakit di berbagai provinsi, melalui 40 perguruan tinggi. Semua bergerak aktif melayani masyarakat melalui program respon Covid-19 langsung sampai ke akar rumput," tutur Jokowi.

Jokowi menyampaikan rasa terima kasihnya kepada para dokter dan tenaga medis pada Rumah Sakit Muhammadiyah yang terjun langsung dalam merawat pasien Covid-19.

"Pada kesempatan yang baik ini, saya menyampaikan terima kasih. Terima kasih kepada para dokter tenaga medis, tenaga kesehatan Rumah Sakit Muhammadiyah dan Aisyiyah yang bekerja tanpa Kenal lelah siang malam. Semoga Allah Subhanahu Wa Ta'ala senantiasa melindungi dan merahmati bapak-ibu dalam menjalankan tugas yang sangat mulia ini," pungkas Jokowi.

Seperti diketahui, Muhammadiyah hari ini, Rabu (18/11/2020) merayakan milad yang ke-108. Perayaan milad Muhammadiyah ini dimulai hari ini pukul 12.00 WIB sampai dengan selesai.

Perayaan milad Muhammadiyah kali ini sedikit berbeda dari tahun-tahun sebelumnya. Milad Muhammadiyah ke-108 digelar secara virtual dengan mengusung tema "Meneguhkan Gerakan Keagamaan Hadapi Pandemi dan Masalah Negeri".