Virus Corona
Muhammadiyah: Kalau Tidak Bisa Beri Solusi Covid-19, Jangan Buat Masalah
Jika tidak bisa memberikan solusi, Haedar meminta ke berbagai pihak agar tidak membuat masalah yang memperparah penyebaran Covid-19.
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Umum Pengurus Pusat (PP) Muhammadiyah Haedar Nashir mengajak untuk menjadi aktor yang memberi solusi dalam menghadapi pandemi Covid-19.
Jika tidak bisa memberikan solusi, Haedar meminta ke berbagai pihak agar tidak membuat masalah yang memperparah penyebaran Covid-19.
"Jangan malah sebaliknya. Setidak-tidaknya kalau di antara masyarakat itu tidak bisa memberi solusi. Itu dia atau siapapun atau kita semua itu jangan sampai membikin masalah," ucap Haedar dalam konferensi pers Milad Muhammadiyah ke-108 yang digelar secara daring, Senin (16/11/2020).
Haedar mengatakan masalah yang ditimbulkan di masa pandemi Covid-19, dapat berdampak besar. Bahkan pertaruhannya, menurut Haedar, adalah nyawa manusia.
Menurut Haedar, menjaga jiwa manusia adalah bagian dari kewajiban dalam agama.
"Bukan hanya soal rantai penularan yang akan makin bertambah, tetapi pertaruhannya adalah jiwa atau nyawa manusia. Yang dalam agama sendiri berkategorisasi sebagai bagian dari tujuan kita bersyariah," tutur Haedar.
Akibat dari pengabaian protokol kesehatan dan kedisiplinan dalam menghadapi pandemi Covid-19, menurut Haedar dapat memperluas penularan.
Dirinya meminta masyarakat berempati kepada para dokter dan tenaga kesehatan yang harus bekerja keras dalam penanganan Covid-19.
Baca juga: Muhammadiyah: Pandemi Covid-19 Belum Berakhir
"Rumah sakit, tenaga dokter, tenaga kesehatan bebannya luar biasa. Coba kita pakai masker saja satu jam, dua jam rasanya susah sekali. Mereka harus pakai APD yang lengkap berjam-berjam. Bahkan sampai satu hari. Kondisi ini harus jadi perhatian masyarakat.
"Bahwa perbuatan kita yang abai dan tidak peduli kepada keadaan. Itu bukan buat kita, tapi pengaruhnya bagi orang lain," tambah Haedar.
Kedisiplinan, menurut Haedar, dapat bermanfaat dalam penanganan Covid-19. Sebaliknya ketidakpedulian akan semakin memperburuk keadaan.
"Disiplin menjadi cara kita berikhtiar, keluar dari pandemi. Namun kalau kita abai, lalai, dan tidak peduli dan membawa karep sendiri itu yang terjadi membawa ketidakteraturan," pungkas Haedar.