Virus Corona
Ketua Satgas: Kematian Dokter Akibat Covid-19 Tertinggi pada Periode Juli - Agustus
Sejauh ini dari laporan IDI yang diterimanya, setidaknya 140 dokter meninggal akibat terinfeksi Covid-19.
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Ketua Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Doni Monardo mengatakan, kematian dokter tertinggi akibat Covid-19 terjadi pada periode Juli - Agustus.
Menurut Doni, hal itu terjadi lantaran angka positif Covid-19 di periode yang sama di Indonesia juga tinggi.
"Kalau kita lihat datanya maka angka kematian dokter itu tertinggi pada periode Juli - Agustus. Saya perhatikan ternyata pada periode itu angka kasus positif di mana masyarakat yang dirawat di rumah sakit itu termasuk cukup tinggi," ujar Doni dalam seminar virtual yang diselenggarakan Persi, Jumat ( 30/10/2020).
Sejauh ini dari laporan IDI yang diterimanya, setidaknya 140 dokter meninggal akibat terinfeksi Covid-19.
"Mudah-mudahan angkanya tidak bertambah lebih banyak lagi," harap dia.
Diketahui sampai 25 Oktober lalu, dari laporan Tim Mitigasi IDI, dokter yang meninggal sebanyak 141 orang.
Baca juga: Penyebab Kematian Pangeran Abdul Azim Diungkap oleh Sang Adik: Kegagalan Multi-organ
Para dokter yang wafat tersebut terdiri dari 75 dokter umum (5 guru besar), dan 64 dokter spesialis (5 guru besar), serta 2 residen yang berasal dari 18 IDI Wilayah (provinsi) dan 66 IDI Cabang (Kota/Kabupaten).
Berdasarkan data propinsi, Jawa Timur 35 dokter, Sumatra Utara 23 dokter, DKI Jakarta 20 dokter, Jawa Barat 11 dokter, Jawa Tengah 10 dokter, Sulawesi Selatan 6 dokter, Bali 5 dokter, Sumatra Selatan 4 dokter, Kalimantan Selatan 4 dokter, DI Aceh 4 dokter, Riau 4 dokter, Kalimantan Timur 3 dokter, Banten 3 dokter, Kepulauan Riau 2 dokter, DI Yogyakarta 2 dokter, Nusa Tenggara Barat 2 dokter, Sulawesi Utara 2 dokter, dan Papua Barat 1 dokter.