Selasa, 7 Oktober 2025

Penanganan Covid

Dokter TNI AL : Kita Tidak Perlu Takut dan Malu Kalau Jadi Penyintas Covid-19

Dokter TNI Angkatan Laut siswa Pusdikal Kodiklatal Surabaya yang merupakan penyintas covid-19 Lettu dr Bimo Mukti Wicaksono

Penulis: Gita Irawan
Editor: Hendra Gunawan
TribunnewsBogor.com/Naufal Fauzy
Ilustrasi: Seorang pengunjung di Puncak Bogor ditest swab karena reaktif Covid-19 saat rapid test massal di Simpang Gadog, Kamis (29/10/2020) 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Gita Irawan

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Dokter TNI Angkatan Laut siswa Pusdikal Kodiklatal Surabaya yang merupakan penyintas covid-19 Lettu dr Bimo Mukti Wicaksono mengajak kepada para penyintas lainnya untuk tidak takut dan malu sebagai penyintas.

Bimo yang sebelumnya berasal dari satuan Yonkes 1 Marinir Cilandak Jakarta tersebut menilai hal tersebut karena penyintas juga dapat berperan positif dalam penanganan pandemi covid-19 di lingkungannya masing-masing.

Bimo yang terpapar covid-19 saat bertugas di Rumah Sakit Darurat Covid-19 Wisma Atlet pada Agustus 2020 lalu itu mengungkapkan penyintas dapat membagikan informasi terkait covid-19 kepada masyarakat tentang apa yang pernah dialaminya sehingga masyarakat menjadi lebih paham.

Baca juga: Gelapkan dan Sunat Bantuan Covid-19 Jutaan Rupiah, Seorang Dukuh di Kulon Progo Ditangkap Polisi

Hal itu diungkapkan Bimo dalam acara Bincang-Bincang Sabtu Pagi Penyintas Covid-19 yang digelar Lentera Talenta Indonesia secara virtual pada Sabtu (31/10/2020).

"Saya tidak malu sebagai seorang penyintas. Kita tidak perlu takut dan malu karena sebagai seorang penyintas kita dapat membagikan pengalaman apa yang kita rasakan kepada orang lain," kata Bimo.

Menurut Bimo, saat ini stigma lingkungan terhadap para penyintas covid-19 masih terjadi di masyarakat Indonesia.

Baca juga: Ada Kasus Covid-19 di Lechia Gdansk, Apa Kabar Egy Maulana Vikri?

Hal itu karena menurutnya pasien covid-19 dianggap sebagai seseorang yang dengan penyakit yang buruk atau sebagai aib.

Stigma lingkungan itu, kata Bimo, berpengaruh terhadap mental atau psikologi.

Untuk itu menurut Bimo penting untuk masyarakat menciptakan kondisi dan lingkungan kondusif yang penuh kasih sayang sehingga dapat menjadi penyemangat bagi para penyintas covid-19.

"Teman-teman saya yang berada di satu lingkungan tidak mengucilkan karena sudah paham bagaimana harus memotivasi, menyemangati, itu tak terlepas juga dari seluruh perangkat yang ada di tempat pendidikan saya. Jadi saya merasakan itu yang perlu dibagikan kepada masyarakat," kata Bimo.

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved