Virus Corona
Cuti Bersama 28-30 Oktober, Satgas Covid-19: Ingat, Pandemi Tak Mengenal Kata Libur
Pemerintah terus mengingatkan pada masyarakat agar waspada saat memasuki masa libur panjang Maulid Nabi SAW dan cuti bersama.
TRIBUNNEWS.COM - Pemerintah terus mengingatkan pada masyarakat agar waspada saat memasuki masa libur panjang Maulid Nabi SAW dan cuti bersama dari tanggal 28 Oktober sampai 1 November 2020 akhir pekan ini.
Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19, Prof Wiku Adisasmito, memohon kesiap-siagaan seluruh daerah destinasi wisata untuk antisipasi terjadinya klaster libur panjang.
Pemerintah daerah dan masyarakat harus waspada dan bekerja sama untuk tidak menimbulkan kasus baru dan meningkatkan perawatan Covid-19 agar seluruhnya bisa sembuh.
"Ingat, pandemi tak mengenal kata libur," ujarnya seperti dikutip dari covid19.go.id, Kamis (29/10/2020).
Baca juga: Hari Kedua Libur Panjang, Jalan Menuju Lembang Macet dari Ledeng hingga Floating Market
Wiku menambahkan, jumlah penambahan kasus positif selama sepekan terakhir ini mencapai 3.520 orang, dengan kasus aktif 60.685 orang (16,4%).
Torehan ini masih di bawah angka kasus aktif di dunia yang berada di angka 23,84% atau selisih 7% di bawah kasus dunia.
Begitu juga dengan jumlah kasus sembuh sampai saat ini sebanyak 322.248 orang (81,3%), sedikit lebih tinggi dari perolehan kasus sembuh dunia yang mencapai 73,49%.
Kasus sembuh di dunia belakangan ini cenderung menurun sedangkan kasus sembuh di Indonesia meningkat.

"Ini kabar baik yang perlu dipertahankan, angka kesembuhan bisa naik terus, sehingga tidak ada yang meninggal," ujarnya.
Adapun jumlah kasus meninggal dalam sepekan ini menyentuh angka 13.512 orang (3,4%) masih di atas rata-rata dunia yang berada di 2,6%.
Dalam minggu ini, lanjut Wiku, perkembangan kasus positif Covid-19 cenderung menurun sebesar 4,5%.
Ini perkembangan ke arah lebih baik karena kasus positif mengalami penurunan.
Kabar baik berikutnya juga dialami oleh tiga provinsi yang pekan ini mampu menekan angka penambahan kasus positif mingguan, yakni Provinsi Sumatera Barat, Sulawesi Tengah, dan Nusa Tenggara Barat.
Sebaliknya, pemerintah mengingatkan kepada lima besar provinsi yang mengalami lonjakan penambahan kasus tertinggi.
Dengan perincian Jawa Barat naik 627 kasus, Banten 345 kasus, Kepulauan Riau naik 238 kasus, Riau naik 234 kasus, dan Jawa Tengah naik 184 kasus.
Baca juga: Libur Panjang, Ratusan Mobil Arah Puncak Bogor Disetop dan Wisatawan Diminta Rapid Test
"Kami melihat tren dari yang sebelumnya mengalami kebaikan yang terjadi, namun daerah ini menjadi lengah."
"Kami mohon perhatiannya bagi daerah-daerah yang masih masuk lima besar agar melakukan evaluasi protokol kesehatan di masyarakatnya," ungkap pria berkacamata ini.
Meski penambahan kasus positif mingguan menurun, Wiku menambahkan, jumlah kasus kematian mengalami kenaikan.
Pekan ini, terjadi peningkatan sebesar 18% pada penambahan kematian mingguan.
Provinsi Banten, Nanggroe Aceh Darussalam, DKI Jakarta, dan Sumatera Utara yang pekan sebelumnya berada di lima besar provinsi dengan angka kenaikan kematian tertinggi telah berhasil menekan angka kematian pada pekan ini sehinga keluar dari lima besar.
"Provinsi Jawa Tengah masih bertahan di lima besar kematian tertinggi seperti pekan sebelumnya. Jawa Barat naik 89, Sumatera Barat naik 22, Jawa Tengah naik 16, Kepulauan Riau naik 10, dan Nusa Tenggara Barat naik 7," papar Wiku.
Baca juga: Hari Kedua Libur Panjang, Tol Jakarta-Cikampek Terpantau Padat, Contraflow Mulai Diberlakukan
5 Tips Liburan Aman dari Penularan Covid-19

Ketua Departemen Epidemiologi Universitas Indonesia, Dr dr Tri Yunis Miko Wahyono, MSc, memberikan tips liburan aman dari penularan Covid-19:
1. Waspada Percikan Air Liur saat Bicara
Tips pertama yang diberikan oleh Tri untuk masyarakat menghindari air liur saat berbicara.
Ia menyebut, penyebaran virus corona itu terjadi melalui penularan droplet, dari percikan air liur saat berbicara.
"Hal itu yang membuat masyarakat diminta patuh pakai masker dan jaga jarak serta menghindari kerumunan agar tidak terpapar Covid-19," katanya dikutip dari covid19.go.id, Kamis (29/10/2020).
Tri juga meminta masyarakat untuk tetap menggunakan masker selama berlibur.
2. Hindari Kerumunan
Tri menyarakan untuk masyarakat pintar-pintar memilih daerah wisata yang tidak terlalu padat.
Ini berguna untuk menghindari kerumunan dan memperbesar potensi penyebaran virus Covid-19.
"Hindari kerumunan yang menyebabkan tak ada jarak," imbuhnya.
Baca juga: PT KAI Tetap Lakukan Pembatasan Penumpang KA di Tengah Libur Panjang Maulid Nabi
3. Perhatikan Status Zona Wisata
Tri menilai, masyarakat perlu mencari informasi terkait status zona lokasi wisata yang akan dituju.
Status itu bisa diketahui dengan mengunjungi laman resmi Covid-19 atau menanyakan langsung ke kantor pemerintahan setempat.
Masyarakat disarankan untuk memilih lokasi hiburan di zona hijau yang relatif lebih aman.
"Status zonasi lokasi wisata yang bakal dituju sebaiknya diketahui lebih awal, apakah statusnya zona hijau, kuning, oranye, atau merah," urai Tri.
4. Hindari Tempat Wisata Indoor
"Keempat, setelah zonasi pastikan lokasi hiburan itu di tempat terbuka seperti pantai atau wisata pegunungan (outdoor)."
"Hindari ruangan tertutup yang tidak masuk cahaya matahari dan udara," tambahnya.
5. Cek Kondisi Tubuh
Tips terakhir, Tri meminta masyarakat sebelum berlibur mengecek kondisi badanya.
Jika kondisi fisik bermasalah sebaiknya tunda perjalanan dan lebih baik mencari hiburan di dekat rumah dengan jarak terjangkau.
"Kuncinya adalah menghindari penularan melalui droplet. Makanya harus memakai masker yang melindungi hidung dan mulut."
"Menjaga jarak agar saat berbicara sedikit droplet keluar."
"Tetap saling menjaga jarak sehingga tidak terkena. Dan yang juga penting untuk mencuci tangan pakai sabun," tandasnya.
(Tribunnews.com/Endra Kurniawan)