Kamis, 2 Oktober 2025

Virus Corona

Menristek: Vaksinasi Sebagai Bentuk Solidaritas Bersama di saat Pandemi Covid-19

vaksin Covid-19 yang sedang diupayakan dari luar dan dalam negeri memiliki jaminan keamanan dan efektivitas yang baik.

Editor: Johnson Simanjuntak
Tribunnews/Jeprima
Menteri Riset dan Teknologi sekaligus Kepala Badan Riset Inovasi Nasional, Bambang Brodjonegoro saat wawancara khusus dengan Tribun Network di Kantor Kementerian Riset dan Teknologi Indonesia, Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, Kamis (13/8/2020). Tribunnews/Jeprima 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Menteri Riset dan Teknologi/ Kepala Badan Riset Nasional (Menristek/BRIN) Bambang Brodjonegoro memahami keraguan masyarakat pada vaksin Covid-19.

Namun dirinya menyakinkan, vaksin Covid-19 yang sedang diupayakan dari luar dan dalam negeri memiliki jaminan keamanan dan efektivitas yang baik.

Sehingga masyarakat diharapkan tidak meragukan, bahkan mengganggap saat program vaksinasi akan dijadikan kelinci percobaan.

"Vaksin Covid-19 ini bukan lagi kepentingan pribadi tapi kepentingan solidaritas masyarakat yang harus didorong sebagai solidaritas masyarakat karena yang kita ingin bentuk adalah vitamin kekebalan atau imunitas," ujar dia dalam diskusi virtual, Senin (26/10/2020).

Menurutnya melalui program vaksinasi ini akan membentuk kekebalan komunitas atau herd imunity.

Herd Imunity dibutuhkan terlebih untuk Covid-19 merupakan penyakit yang sangat mudah menular dari satu manusia ke manusia lain, melalui droplet.

Baca juga: Israel akan Mulai Uji Klinis Vaksin Covid-19 BriLife kepada Manusia pada 1 November

Setidaknya, 2/3 atau 180 juta masyarakat Indonesia perlu divaksinasi virus corona agar membentuk herd imunity atau kekebalan komunitas.

"Misalkan 2 orang menolak untuk divaksin, mereka tidak bisa mengatakan itu kan risiko sendiri dan akan menanggung sendiri. Jangan lupa penyakit menular, kalau tidak divaksin maka dia berpotensi menyebarkan penyakit ini ke orang lain, apalagi jika Covid-19 dan OTG," ungkap dia.

Foto yang diambil pada 7 Oktober 2020 ini menunjukkan jarum suntik pada ilustrasi yang mewakili Covid-19 (novel coronavirus), di Toulouse, Prancis barat daya.
Foto yang diambil pada 7 Oktober 2020 ini menunjukkan jarum suntik pada ilustrasi yang mewakili Covid-19 (novel coronavirus), di Toulouse, Prancis barat daya. (Lionel BONAVENTURE / AFP)

Ia menuturkan, dalam situasi normal tanpa pandemi penelitian tentang satu vaksin membutuhkan waktu yang panjang bahkan bertahun-tahun, seperti kasus penyakit menular ebola, zika, maupun HIV/AIDS yang sampai saat ini vaksinnya belum ditemukan.

Meski belum ditemukan, masyarakat dunia mengetahui cara menghindari penyakit menular tersebut.

"Tiga penyakit yang belum ada vaksinnya, apakah dicari tapi memang sulit untuk mendapatkan vaksin yang cocok untuk ketiga penyakit tersebut," ujar dia.

Untuk itu sambil menunggu vaksin Covid-19 yang aman dan tentu efektif diharapkan masyarakat serta semua pihak dapat patuh dan displin dalam menjalankan protokol kesehatan 3M.

"Bagaimana caranya supaya kita tidak terkena Covid-19 dengan menerapkan kedisplinan pada protokol kesehatan 3M," harap dia.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved