Penanganan Covid
Ketua Satgas Penanganan Covid-19 Buka Kemungkinan Wartawan Dapatkan Vaksin Lebih Awal
Untuk itu ia mempersilakan asosiasi wartawan bisa bekerja sama dengan Satgas Covid untuk mendapatkan vaksin lebih awal dibandingkan dengan yang lain.
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Satgas Penanganan Covid-19 Letjen TNI Doni Monardo membuka kemungkinan wartawan masuk ke dalam kelompok prioritas sehingga bisa mendapat vaksin covid-19 lebih awal.
Doni mengungkapkan hal itu karena wartawan termasuk profesi yang memiliki risiko tinggi terpapar covid-19.
Untuk itu ia mempersilakan asosiasi wartawan bisa bekerja sama dengan Satgas Covid untuk mendapatkan vaksin lebih awal dibandingkan dengan yang lain.
Hal itu diungkapkan Doni saat diskusi virtual Bertajuk "Stigmatisasi Terhadap Penderita Covid-19 dan Tenaga Medis, Bagaimana Mengatasinya?" pada Jumat (23/10/2020).
"Tentu pemerintah telah memikirkan ini di samping tenaga kesehatan, kemudian petugas lapangan, petugas lapangan di sini TNI, Polri, Satpol PP, relawan, tentunya termasuk juga teman-teman media. Jadi nanti tiap-tiap asosiasi wartawan di daerah nanti bisa bekerja sama dengan Satgas covid yang sebagian diisi oleh tim dari unsur TNI dan Polri, dan Dinas Kesehatan sehingga bisa mendapatkan pelayanan vaksin lebih awal dibandingkan yang lain," kata Doni.
Baca juga: Akibat Pandemi Covid-19, Sistipsi Relakan 25 Jadwal Manggung Dibatalkan
Dalam diskusi tersebut Doni juga sempat mengungkapkan apresiasinya terhadap para wartawan dengan menyebut wartawan sebagai bagian dari pahlawan-pahlawan kemanusiaaan.
Karena dalam perang melawan covid-19, kata Doni, wartawan memiliki peran untuk mengajak masyarakat patuh kepada protokol kesehatan dan dengan demikian membantu menyelematkan jiwa manusia.
"Kawan-kawan wartawan yang bekerja untuk mengajak masyarakat patuh pada protokol kesehatan itu telah membantu menyelamatkan begitu banyak jiwa manusia," kata Doni.
Ia mengatakan strategi yang saat ini tengah dijalankan oleh Satgas Penanganan Covid-19 adalah strategi pentahelix yang juga melibatkan kalangan wartawan.
Dalam strategi tersebut, kata Doni, Satgas Penanganan Covid-19 mengedepankan upaya pencegaham karena masyarakat harus memutus mata rantai penularan.
"Sedangkan dokter dan tenaga krsehatan harus kita jadikan benteng terakhir bangsa kita. Kita tidak boleh membiarkan dokter kewalahan melayani pasien, karena data sekali lagi bukan sekadar angka, banyaknya pasien di rumah sakit berpengaruh langsung terhadap dokter yang terpapar. Bahkan karena dokternya juga punya komorbid berpotensi sampai meninggal dunia," kata Doni.
Doni pun menutup pemparannya dengan mendoakan para dokter dan perawat yang telah gugur dalam perang melawan covid-19.
"Kita juga berdoa kepada mereka yang wafat termasuk khususnya kepada dokter dan perawat yang telah berkorban semoga mereka mendapat tempat terbaik di sisi Tuhan Yang Maha Kuasa," kata Doni.
Sebagaimana diketahui selain melakukan penanganan terhadap pasien positif covid-19 baik dengan gejala atau tanpa gejala, Pemerintah lewat Satgas Covid-19 saat ini terus menggencarkan kampanye penyuluhan 3M yakni memakai masker, rajin mencuci tangan, dan selalu menjaga jarak.
Kampanye 3M ini terus menerus disosialisasikan supaya masyarakat tidak lupa bahwa penyebaran Covid-19 banyak datang dari pergerakan manusia.
Oleh karena itu, pelaksanaan 3M harus dijalankan secara ketat.
Catatan Redaksi: Bersama-kita lawan virus corona. Tribunnews.com mengajak seluruh pembaca untuk selalu menerapkan protokol kesehatan dalam setiap kegiatan. Ingat pesan ibu, 3M (Memakai masker, rajin Mencuci tangan, dan selalu Menjaga jarak.