Sabtu, 4 Oktober 2025

Virus Corona

Presiden Ingatkan soal Vaksin agar Hati-hati, Bukan Barang Gampang

Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan bahwa perlu persiapan yang matang dalam implementasi pemberian vaksin Covid-19 kepada masyarakat

Penulis: Taufik Ismail
Editor: Johnson Simanjuntak
Kompas.com/Ihsanuddin
Presiden Jokowi dan Menkes Terawan. 

TRIBUNNEWS. COM, JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan bahwa perlu persiapan yang matang dalam implementasi pemberian vaksin Covid-19 kepada masyarakat.

Ia meminta jajaran kabinetnya tidak menganggap enteng pelaksanaan vaksinasi.

"Ini perlu persiapan lapangan, perlu persiapan untuk implementasi sehingga perlu juga yang berkaitan dengan training-training, jangan menganggap enteng, ini bukan hal yang mudah," kata Presiden dalam rapat terbatas, di Istana Merdeka, Jakarta, Senin, (19/10/2020).

ILUSTRASI VAKSIN: Vaksin Sinovac Biotech, salah satu dari 11 perusahaan China yang disetujui untuk melakukan uji klinis vaksin virus corona potensial, ditampilkan pada konferensi pers selama tur media di sebuah pabrik di Beijing pada 24 September 2020 .
ILUSTRASI VAKSIN: Vaksin Sinovac Biotech, salah satu dari 11 perusahaan China yang disetujui untuk melakukan uji klinis vaksin virus corona potensial, ditampilkan pada konferensi pers selama tur media di sebuah pabrik di Beijing pada 24 September 2020 . (WANG ZHAO / AFP)

Misalnya kata presiden pelatihan dalam membawa dan menaruh vaksin.

Menurutnya proses tersebut tidak bisa dilakukan sembarangan karena jumlahnya sangat besar. 

Selain itu menurutnya vaksin memerlukan perlakuan yang spesifik.

Baca juga: Minta Jangan Tergesa-tergesa, Jokowi Tidak Ingin Vaksin Covid-19 Seperti UU Cipta Kerja

"Tiap vaksin beda-beda dari G42 beda, dari Sinovac beda lagi, nanti dari Astrazeneca beda lagi, nyimpennya di could storagenya seperti apa, tidak boleh goncang apa boleh," kata Presiden.

Untuk proses penyiapan tersebut, Presiden meminta adanya pelibatan perwakilan lembaga kesehatan dunia (WHO) di Indonesia, untuk memberikan pelatihan.

"Saya minta ini dilibatkan WHO, WHO Indonesia, agar mereka bisa memberikan training-training, sehingga standarnya menjadi jelas. Hati hati. Hati hati mengenai vaksin, bukan barang gampang ini," pungkasnya.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved