Indonesia Jalin Kerjasama Vaksin Covid-19 dengan Imperial College London dan VacEquity Global Health

Laporan Wartawan Tribunnews, Larasati Dyah Utami

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Indonesia menjalin kerja sama pengembangan dan pengadaan vaksin Covid-19 dengan Imperial College London (ICL) dan VacEquity Global Health ltd (VGH).

Hal ini dilakukan lewat pertemuan dan penandatanganan letter of intent (LoI) antara ICL, VGH dan Kementerian Kesehatan Indonesia (Kemenkes RI) di London, Inggris, (Rabu 14/10/2020).

Menteri Luar Negeri Indonesia (Menlu RI), Retno Marsudi mengatakan dalam pertemuan dengan ICL dan VGH, dibahas berbagai potensi kerja sama strategis kedepan.

Baca juga: Berusia 14 Tahun, Putra Donald Trump Positif Covid-19, Tanpa gejala

Satu diantaranya terkait penelitian, pendidikan dan inovasi terkait dengan pengembangan platform vaksin ‘self-amplifying RNA’ (saRNA)

Serta, pencegahan dan pengendalian penyakit menular, teknologi kesehatan dan peningkatan SDM di bidang kesehatan.

“Indonesia dan ICL masih terus membahas kemungkinan dilakukan uji klinis tahap 2 vaksin saRNA di Indonesia,” kata Menlu dalam konferensi pers virtual (Rabu 14/10/2020).

Baca juga: Melania Trump Ungkap sang Putra, Barron Trump Dinyatakan Positif Covid-19

Retno mengatakan vaksin saRNA memiliki arti penting.

Karena memungkinkan pengembangan unit manufaktur modular atau “pop up” yang dapat memastikan akses cepat atas vaksin dimanapun di dunia.

Dengan ditandatanganinya LoI tersebut, diharapkan semakin meningkatkan peluang Indonesia untuk mendapatkan akses terhadap kandidat vaksin COVID-19 yang sebelumnya sudah diperoleh dengan Sinovac (RRT), Sinopharm (RRT) dan Astra Zeneca (Inggris).

Baca juga: 136 Dokter Meninggal Dunia Akibat Terpapar Covid-19, IDI Serukan Semua Pihak Jaga Kesehatan Diri

“Berbagai pertemuan di London juga bermanfaat bagi upaya memperkuat health security dan kemandirian Indonesia dalam menghadapi infectious diseases masa depan dalam kerja sama teknis dengan CEPI dan ICL,” ujar Menlu Retno