Jumat, 3 Oktober 2025

Penanganan Covid

Sembuh dari Covid-19 Masih Bisa Tularkan Virus Corona, Jangan Lupa 3M, Hindari 3K

Ahli patologi klinis, dr Tonang Dwi Ardyanto, mengungkapkan, setelah sembuh, orang yang terinfeksi Covid-19 masih dapat berisiko menularkan corona.

TRIBUNNEWS/HERUDIN
Tenaga medis bersiap membawa orang tanpa gejala (OTG) menggunakan bus sekolah di Puskesmas Kecamatan Jatinegara, Jakarta, Rabu (23/9/2020). Sejumlah unit bus sekolah kini dialihfungsikan menjadi kendaraan untuk mengantar pasien Covid-19 berstatus OTG dari puskesmas ke RS Darurat Wisma Atlet seiring meningkatnya kasus baru virus corona di Jakarta. TRIBUNNEWS/HERUDIN 

TRIBUNNEWS.COM - Saat ini, jumlah kasus virus corona (Covid-19) di seluruh dunia tembus angka 35 juta kasus.

Ada lebih dari 1 juta kematian.

Mengerikan? Tentu saja!

Walau begitu, berdasarkan data dari Woldometers.info hingga Minggu (4/10/2020), ada lebih dari 26 juta orang yang telah dinyatakan sembuh.

Artinya jumlah pasien yang dirawat di rumah sakit mencapai 8 juta orang.

Hanya saja, karena virus corona adalah jenis virus baru, masih banyak pula hal yang belum diketahui hingga membutuhkan penelitian lebih lanjut.

Salah satu pertanyaan, setelah seseorang dinyatakan sembuh dari infeksi virus corona, apakah ia masih berpotensi menularkan kepada orang lain?

Masih berpotensi menularkan

Baca: Perawatan Ditanggung Pemerintah, Mengapa Ada Pasien Covid-19 yang Ditagih RS? Cek Biaya yang Diganti

Baca: Persentase Pasien Sembuh 81 Persen, Wagub DKI Harap Kesadaran Hidup Sehat Kian Meningkat

Baca: UPDATE Kasus Corona di Indonesia 3 Oktober: Pasien Sembuh Bertambah 3.712, Total 225.052

Petugas Hotel Ibis Styles Mangga Dua Jakarta memakai alat pelindung diri (APD) lengkap untuk menerima pasien Covid-19 berstatus orang tanpa gejala (OTG) yang akan melakukan isolasi, Rabu (30/9/2020). Dalam menjalankan tugasnya, petugas hotel selalu memakai APD lengkap dan melayani kebutuhan pasien OTG termasuk menerima dan mengantarkan barang kiriman ke kamar pasien. TRIBUNNEWS/HERUDIN
Petugas Hotel Ibis Styles Mangga Dua Jakarta memakai alat pelindung diri (APD) lengkap untuk menerima pasien Covid-19 berstatus orang tanpa gejala (OTG) yang akan melakukan isolasi, Rabu (30/9/2020). Dalam menjalankan tugasnya, petugas hotel selalu memakai APD lengkap dan melayani kebutuhan pasien OTG termasuk menerima dan mengantarkan barang kiriman ke kamar pasien. TRIBUNNEWS/HERUDIN (TRIBUNNEWS/HERUDIN)

Juru Bicara Satuan Tugas (Satgas) Covid-19 RS UNS yang juga ahli patologi klinis, dr Tonang Dwi Ardyanto, mengungkapkan, setelah sembuh, orang yang terinfeksi Covid-19 masih dapat berisiko menularkan kepada orang lain.

"Seseorang yang kalau terjadi infeksi kembali itulah, walau sudah pernah sembuh dari Covid-19, tetap berisiko menularkan," ujar Tonang saat dihubungi Kompas.com pada Sabtu (3/10/2020).

Tonang menjelaskan pasien yang telah sembuh, sekitar 90-98 persennya akan membentuk antibodi.

Namun, meski memiliki antibodi, masih tetap bisa terjadi infeksi virus corona kembali dengan jumlah virus yang masuk kemungkinan lebih sedikit dan lebih cepat teratasi.

"Selama ada virus yang masuk dan belum bisa dibersihkan itulah, ada potensi menularkan ke orang lain," ujar Tonang.

Oleh karena itu, mereka yang sudah dinyatakan sembuh tetap harus disiplin 3M yaitu menggunakan masker, menjaga jarak aman dengan orang lain, serta rajin mencuci tangan.

Selain itu, menghindari 3K yaitu berada dalam kamar tertutup dengan ventilasi kurang, kontak erat dengan durasi yang lama, dan tak berada dalam kerumunan.

Hal ini juga berlaku bagi mereka yang sehat dan belum pernah terinfeksi.

Seberapa tinggi risiko kembali terinfeksi?

Tonang mengatakan, mereka yang pernah positif Covid-19 dan tidak mau menjalankan 3M dengan disiplin akan lebih berisiko terinfeksi kembali.

"Kalau mau (melakukan) 3M, seperti banyak dilaporkan akan menurunkan risiko penularan sampai tingga; sekitar 30 persen," ujar Tonang.

Sekali lagi, ia menekankan, langkah 3M tersebut yaitu:

Pengrajin menyelesaikan pembuatan masker batik di Butik Elemwe, Rawamangun Jakarta Timur, Jumat, (2/10/2020). Pegunaan mengurangi risiko penularan Covid-19, penggunaan masker kain kini juga menjadi semacam pernyataan sikap, bahkan menjadi bagian dari busana yang dipakai. (WARTAKOTA/Henry Lopulalan)
Pengrajin menyelesaikan pembuatan masker batik di Butik Elemwe, Rawamangun Jakarta Timur, Jumat, (2/10/2020). Pegunaan mengurangi risiko penularan Covid-19, penggunaan masker kain kini juga menjadi semacam pernyataan sikap, bahkan menjadi bagian dari busana yang dipakai. (WARTAKOTA/Henry Lopulalan) (WARTAKOTA/Henry Lopulalan )

1. Masker

Selalu memakai masker dengan baik dan benar untuk menghambat jalur masuk dan keluar droplet atau aerosol (pada ruangan dengan ventilasi tidak baik) yang menjadi bagian dari proses penularan Covid-19.

Warga beraktivitas memakai masker di sekitar Jalan Jenderal Sudirman Jakarta, Sabtu (3/10/2020). Untuk terus menumbuhkan kepatuhan masyarakat tentang protokol kesehatan, Satuan Tugas Penanganan Covid-19 mengkampanyekan 3M yaitu memakai masker, mencuci tangan dengan sabun dan menjaga jarak agar angka positif Covid-19 di Indonesia menurun. TRIBUNNEWS/HERUDIN
Warga beraktivitas memakai masker di sekitar Jalan Jenderal Sudirman Jakarta, Sabtu (3/10/2020). Untuk terus menumbuhkan kepatuhan masyarakat tentang protokol kesehatan, Satuan Tugas Penanganan Covid-19 mengkampanyekan 3M yaitu memakai masker, mencuci tangan dengan sabun dan menjaga jarak agar angka positif Covid-19 di Indonesia menurun. TRIBUNNEWS/HERUDIN (TRIBUNNEWS/HERUDIN)

2. Menjaga jarak lebih dari 1 meter

Menghindari kerumunan apalagi beraktifitas bersama dalam waktu lama dengan sirkulasi udara tertutup, termasuk makan bersama.

Warga mencuci tangan menggunakan wastafel portable di Jalan Kendal Jakarta, Sabtu (3/10/2020). Untuk terus menumbuhkan kepatuhan masyarakat tentang protokol kesehatan, Satuan Tugas Penanganan Covid-19 mengkampanyekan 3M yaitu memakai masker, mencuci tangan dengan sabun dan menjaga jarak agar angka positif Covid-19 di Indonesia menurun. TRIBUNNEWS/HERUDIN
Warga mencuci tangan menggunakan wastafel portable di Jalan Kendal Jakarta, Sabtu (3/10/2020). Untuk terus menumbuhkan kepatuhan masyarakat tentang protokol kesehatan, Satuan Tugas Penanganan Covid-19 mengkampanyekan 3M yaitu memakai masker, mencuci tangan dengan sabun dan menjaga jarak agar angka positif Covid-19 di Indonesia menurun. TRIBUNNEWS/HERUDIN (TRIBUNNEWS/HERUDIN)

3. Mencuci tangan

Rajinlah mencuci tangan dengan air mengalir dan sabun dengan benar selama 40-60 detik.

Jika tidak ada, dapat menggunakan hand sanitizer berbasis alkohol.

Selain itu, Tonang mengatakan, risiko terpapar virus akan lebih rendah jika orang-orang menggunakan masker.

"Kalau orang lain yang di dekatnya juga pakai masker, maka risikonya tinggal 5 persen," ujar Tonang.

Oleh karena itu, ia mendorong mereka yang telah sembuh dari Covid-19 tetap harus menjalankan 3M.

"Dengan demikian, virus yang terpaksa tetap masuk sudah tinggal sedikit."

"Sementara orang itu sudah ada antibodi, maka segera dapat dibersihkan sehingga aman," lanjut dia.

Tidak hanya menjalankan 3M, Tonang juga mengimbau kepada orang yang sudah sembuh dari Covid-19 agar tetap menghindari 3K.

Yakni Kamar tertutup kurang ventilasi, Kontak yang erat dengan durasi lama, dan Kerumunan yang padat orang.

(Retia Kartika Dewi)

(Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Sudah Sembuh dari Covid-19, Apakah Masih Bisa Menularkan Virus Corona?")

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved