Virus Corona
Update Corona di Indonesia: Bertambah 4.007, Kini Total Kasus Positif Covid-19 Berjumlah 299.506
Berdasarkan data pada situs covid19.go.id, pasien terkonfirmasi positif Covid-19 bertambah sebanyak 4.007 orang.
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Reza Deni
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pemerintah melalui Satuan Tugas Penanganan Covid-19 memperbarui data jumlah pasien positif corona di Indonesia, Sabtu (3/10/2020).
Berdasarkan data pada situs covid19.go.id, pasien terkonfirmasi positif Covid-19 bertambah sebanyak 4.007 orang.
Kini total kasus positif Covid-19 di Indonesia berjumlah 299.506.
Angka tambahan ini seperti diketahui menurun dibanding Jumat kemarin yang mencapai 4.317 kasus.
Selain penambahan kasus positif Covid-19, tercatat pula penambahan pasien Covid-19 yang sembuh berjumlah 3.712 orang.
Baca: Kepala Juru Kampanye Donald Trump Positif Covid-19
Kini total kasus sembuh sebanyak 225.052 orang.
Sementara jumlah yang meninggal dunia menjadi 11.055 orang setelah ada penambahan kasus meninggal hari ini sebanyak 83 orang.
Jumlah Suspek yang dipantau per hari ini tercatat sebanyak 139.099 orang. Sementara spesimen yang diperiksa pada hari ini sebanyak 43.487 spesimen.
Seperti diketahui, pada Jumat (2/9/2020) kemarin, kasus positif Covid-19 total sebanyak 295.499 kasus.
Baca: 24 ASN di Sukoharjo Positif Covid-19, Mayoritas Tanpa Gejala, Gedung Menara Wijaya Ditutup Sementara
Sementara, jumlah pasien sudah sembuh menjadi 221.340 orang dan total pasien meninggal dunia sejumlah 10.972 orang
Bersama kita lawan virus corona.
Tribunnews.com mengajak seluruh pembaca untuk selalu menerapkan protokol kesehatan dalam setiap kegiatan.
Ingat pesan ibu, 3M (Memakai masker, rajin) Mencuci tangan, dan selalu Menjaga jarak).
Cara Mencegah Penularan Virus Corona
Penularan virus corona dapat dilakukan tindakan pencegahan agar tidak tertular sebagai berikut:
1. Menjaga kesehatan dan kebugaran agar sistem imunitas tubuh meningkat.
2. Mencuci tangan menggunakan sabun dan air mengalir, atau menggunakan alkohol 70-80% handrub, sesuai langkah-langkah mencuci tangan yang benar.
3. Ketika batuk dan bersin, upayakan menjaga agar lingkungan sekitar tidak tertular.
4. Tutup hidung dan mulut dengan tisu atau dengan lipatan siku tangan bagian dalam, dan gunakan masker.
5. Hindari kontak dengan orang lain atau bepergian ke tempat umum.
6. Hindari menyentuh mata, hidung dan mulut, karena tangan menyentuh banyak hal yang dapat terkontaminasi virus.
7. Gunakan masker penutup mulut dan hidung ketika sakit atau saat berada di tempat umum.
8. Buang tisu dan masker yang sudah digunakan ke tempat sampah dengan benar, lalu cuci tangan.
9. Menunda perjalanan ke daerah atau negara yang terjangkit virus corona.
10. Hindari bepergian ke luar rumah saat merasa kurang sehat, terutama jika merasa demam, batuk, dan sulit bernapas.
11. Segera hubungi petugas kesehatan terdekat, dan mintalah bantuan mereka.
12. Ikuti arahan dari petugas kesehatan setempat.
13. Selalu pantau perkembangan penyakit COVID-19 dari sumber resmi dan akurat.
Baca: Kasus Corona Tambah Banyak, Wagub DKI: Masyarakat Sudah Jenuh

Cara Menggunakan, Melepas, dan Membuang Masker
1. Sebelum menyentuh masker, cuci tangan menggunakan sabun dan air mengalir atau cairan pembersih berbahan alkohol minimal 60 persen.
2. Ambil masker dan periksa apakah ada sobekan atau lubang.
3. Pastikan arah masker sudah benar (pita logam terletak di sisi atas).
4. Pastikan sisi depan masker (sisi yang berwarna) menghadap depan.
5. Letakkan masker di wajah. Tekan pita logam atau sisi masker yang kaku sampai menempel sempurna ke hidung.
6. Tarik sisi bawah masker sampai menutupi mulut dan dagu.
7. Setelah digunakan, lepas masker, lepas tali elastis dari daun telinga sambil tetap menjauhkan masker dari wajah dan pakaian, untuk menghindari permukaan masker yang mungkin terkontaminasi.
8. Segera buang masker di tempat sampah tertutup setelah digunakan.
9. Bersihkan tangan setelah menyentuh atau membuang masker, dengan cuci tangan pakai sabun dan air mengalir atau cairan pembersih berbahan alkohol minimal 60 persen.
10. Masker sebaiknya hanya digunakan tenaga kesehatan, orang yang merawat orang sakit, dan orang-orang yang memiliki gejala-gejala pernapasan, seperti demam dan batuk.