Penanganan Covid
Jokowi: Pembatasan Sosial Berskala Mikro Dibuat Lebih Terarah dan Fokus Mengatasi Masalah Covid-19
Jokowi melalui sebuah pernyataannya, mengaku belum cukup puas terhadap upaya dan sejumlah program yang telah digulirkan.
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fransiskus Adhiyuda
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pemerintah melakukan banyak hal untuk tetap melindungi dan meringankan beban masyarakat akibat pandemi beserta dampak ekonomi yang ditimbulkan.
Pemerintah juga telah mengalokasikan anggaran awal sebesar Rp 203,9 triliun dan sekarang menjadi Rp 239,53 triliun untuk mendukung upaya-upaya tersebut, khususnya untuk klaster perlindungan sosial.
Dana tersebut direalisasikan ke berbagai program, seperti PKH (Program Keluarga Harapan), BPNT (Bantuan Pangan Nontunai), Sembako, BST (Bantuan Sosial Tunai), Kartu Prakerja, BLT (Bantuan Langsung Tunai) Dana Desa, Banpres Produktif untuk Modal Kerja, Subsidi Gaji, dan Diskon Listrik.
Namun, Presiden Joko Widodo (Jokowi) melalui sebuah pernyataannya, mengaku belum cukup puas terhadap upaya dan sejumlah program yang telah digulirkan.
Sebab, menurutnya, masih terdapat potensi peningkatan yang dapat dilakukan dari upaya-upaya itu.
Baca: Jokowi Tekankan Pentingnya Keseimbangan dan Optimisme Hadapi Pandemi Covid-19
"Saya ingin menteri-menteri lebih baik lagi bekerja mencari program yang lebih tepat sasaran. Semua harus terus kita perbaiki. Masih banyak kerja keras yang perlu dikerjakan. Kita harus terus melakukan penyesuaian kebijakan, mencari yang lebih baik," ujarnya dalam video yang diunggah di akun YouTube Sekretariat Presiden, Sabtu (3/10/2020).
Terkait hal itu, Presiden mengajak masyarakat untuk tidak ragu dalam memberikan usulan-usulan terhadap perbaikan kebijakan ke depan.
Kepala Negara juga telah memerintahkan Menteri Dalam Negeri untuk membuka keran masukan terhadap kebijakan-kebijakan.
Baca: Jokowi: Sejak Awal Strategi Penanganan Covid-19 Mencari Titik Keseimbangan
Tujuh bulan penanganan pandemi memberikan banyak hal yang dapat dipelajari dan disesuaikan dari waktu ke waktu.
Virus Covid-19 penyebab pandemi yang hingga kini terus dipelajari dan berkembang dalam ranah keilmuan menuntut penanganan dan kebijakan yang adaptif mengikuti perkembangan tersebut dengan disertai penyesuaian terhadap karakteristik masyarakat.
"Misalnya, pembatasan sosial. Saya kira harus kita sesuaikan. Untuk itu, saya menekankan pentingnya Pembatasan Sosial Berskala Mikro. Kita buat lebih terarah, spesifik, tajam, dan fokus mengatasi masalah Covid tapi tidak membunuh ekonomi dan kehidupan masyarakat," kata Presiden.
Baca: Mahfud MD: Vaksin Alami Saat Ini Jalankan Protokol Kesehatan Covid-19
Menurut Presiden, solusi terbaik untuk menangani pandemi ini harus terus dikembangkan dan dicari.
Apa yang dinilai sebagai solusi terbaik yang sudah diterapkan di suatu negara belum tentu dapat diterapkan persis di negara-negara lain oleh karena perbedaan kondisi di tiap-tiap negara.
"Jadi kita pun harus terus menyesuaikan diri mencari cara terbaik yang paling cocok dengan situasi kita," ucapnya.
Bersama kita lawan virus corona.
Tribunnews.com mengajak seluruh pembaca untuk selalu menerapkan protokol kesehatan dalam setiap kegiatan.
Ingat pesan ibu, 3M (Memakai masker, rajin Mencuci tangan, dan selalu Menjaga jarak).