Virus Corona
Masih Ada Masyarakat yang Anggap Kebal Covid-19, Satgas: Semua Bisa Tertular
Karena, penularan virus yang pertama kali ditemukan di Wuhan, China itu sangat mudah terjadi.
Laporan Wartawan Tribunnews Taufik Ismail
TRIBUNNEWS. COM, JAKARTA -- Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito menyayangkan masih adanya masyarakat yang merasa kebal terhadap Covid-19. Menurut Wiku tidak ada orang kebal terhadap infeksi virus Corona atau SARS-CoV-2.
"Covid-19 atau virus ini tidak mengenal tua atau muda, kaya atau miskin, siapa pun bisa tertular," kata Wiku dalam konferensi pers virtual, Selasa, (29/9/2020).
Menurut Wiku jangan sampai ada pemikiran bahwa dengan berdiam diri di rumah dan berolahraga tanpa menerapkan protokol kesehatan maka akan kebal dari Covid-19.
Karena, penularan virus yang pertama kali ditemukan di Wuhan, China itu sangat mudah terjadi.
"Maka dari itu kami selalu mementingkan 3M, menjaga jarak, menggunakan masker, dan mencuci tangan dan tidak berkerumun dan kami berusaha terus untuk mengedukasi masyarakat," katanya.
Baca: Empat Pemain Persebaya Surabaya dan Dua Ofisial Positif Covid-19
Wiku meminta masyarakat yang sudah paham dan disiplin menerapkan protokol kesehatan, untuk saling mengingatkan kepada orang lain yang belum sadar.
Mengingatkan bahwa dalam melawan Pandemi Covid-19 harus dilakukan bersama-sama.
"Kita semua harus betul-betul melindungi secara lokal nasional dan global dan itu adalah tanggung jawab kita semua," pungkasnya.
Baca: Seluruh Jajaran DKPP Dinyatakan Negatif Covid-19 Setelah Jalani Swab Test Massal
Sebelumnya dalam survei yang dilakukan BPS, terdapat 17 persen masyarakat yang merasa kebal dari penularan Covid-19.
"Bahwa 17 persen atau 17 dari 100 responden itu mengatakan bahwa mereka sangat tidak mungkin atau tidak mungkin tertular Covid-19.
Jadi, 17 persen ini persentase lumayan tinggi, mereka yakin bahwa mereka tidak akan tertular atau tidak mungkin tertular," ujar Kepala BPS Suhariyanto, Senin, (28/9/2020).