Minggu, 5 Oktober 2025

Virus Corona

Menlu Retno Marsudi Sebut 20 Persen Populasi Masyarakat Indonesia Bakal Dapat Akses Vaksin Covid-19

Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi mengatakan 20 persen dari total populasi penduduk Indonesia akan memperoleh akses vaksin Covid-19.

Penulis: Larasati Dyah Utami
Editor: Adi Suhendi
Dok kemlu
Menteri Luar Negeri (Menlu), Retno Marsudi. 

Laporan Wartawan Tribunnews, Larasati Dyah Utami

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi mengatakan 20 persen dari total populasi penduduk Indonesia akan memperoleh akses vaksin Covid-19.

Hal tersebut dikarenakan Indonesia telah masuk dalam kategori Advance Market Commitment (AMC) dari Gavi Covax Facility

“Saya sampaikan bahwa sebagai hasil dari komunikasi intensif kita, baik yang dilakukan tim Jakarta, maupun tim PTRI Jenewa dan KBRI Oslo, Indonesia telah masuk dalam kategori Advance Market Commitment (AMC) dari Gavi Covax Facility, yang berarti Indonesia akan memperoleh akses vaksin sebesar 20 persen dari populasi kita,” kata Retno Marsudi di Jakarta, Kamis (17/9/2020).

Baca: Robert Pattinson Santai Ciuman dengan Kekasihnya di Tempat Umum Setelah Diberitakan Positif Covid

Indonesia juga akan memperoleh keringanan finansial melalui mekanisme ODA (Official Development Assistance) maupun co-financing.

Retno mengatakan dengan mekanisme pendanaan tersebut akan berpengaruh terhadap harga vaksin.

“Diharapkan harga vaksin melalui track multilateral ini akan lebih murah dibanding mekanisme lainnya,” kata Retno.

Kementerian Luar Negeri (Kemlu) memperkirakan vaksin melalui jalur kerjasama multilateral ini baru akan tersedia pada 2021.

Baca: Pejabat Publik Diminta Terbuka Umumkan ke Masyarakat Jika Positif Covid-19

Pihaknya akan terus mengawal proses kerja sama tersebut.

Indonesia juga baru saja melakukan penandatanganan MoU antara Kementerian Kesehatan dan UNICEF Indonesia mengenai pengadaan dan mekanisme delivery vaksin dari GAVI Covax Facility, Rabu (16/9/2020).

Menlu mengatakan MoU tersebut sangat penting untuk persiapan proses pengadaan dan mekanisme delivery vaksin.

Baca: Kasus Baru Covid-19 Bertambah 3.635, Total Terkonfirmasi hingga 17 September 232.628 Orang

“Sekali lagi, melalui jalur kerja sama multilateral,” katra Menlu.

Dengan adanya MoU ini diharapkan tidak akan terjadi delay dalam hal pengiriman kepada masyarakat jika vaksin sudah tersedia.

“Melalui pendekatan jangka pendek untuk memperoleh akses vaksin yang aman dengan harga terjangkau. Indonesia terus memperkuat kerjasama melalui track bilateral dan track multilateral," katanya.

Menlu meyakinkan pendekatan jangka pendek dilakukan sambil terus memperkuat upaya jangka panjang Indonesia dalam mengupayakan kemandirian vaksin, yaitu melalui pengembangan vaksin merah putih.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved