Selasa, 7 Oktober 2025

Virus Corona

Jokowi Minta Gubernur Lapor Pemerintah Pusat Jika Punya Kendala Dalam Penanganan Covid-19

Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta para Gubernur untuk memantau perkembangan penanganan Covid-19 di wilayahnya masing-masing.

Penulis: Taufik Ismail
Editor: Adi Suhendi
Sekretariat Presiden
Presiden Jokowi. 

Laporan Wartawan Tribunnews Taufik Ismail

TRIBUNNEWS. COM, JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta para Gubernur untuk memantau perkembangan penanganan Covid-19 di wilayahnya masing-masing.

Terutama gubernur yang daerahnya masih tinggi penyebaran Covid-19 nya.

"Saya minta Gubernur betul-betul bekerja keras dengan gugus tugas yang ada agar bisa ditekan angkanya," kata Jokowi dalam rapat terbatas pengarahan kepada Gubernur se-Indonesia secara virtual dari Istana Kepresidenan, Bogor, Jawa Barat, Selasa (1/9/2020).

Presiden meminta para gubernur yang memiliki kendala dalam penanganan Covid-19 untuk melaporkan kepada pemerintah pusat.

Baca: Presiden Ingatkan Gubernur, Tingkat Kematian Covid-19 Masih di Atas Rata-rata Dunia

Tujuannya agar pemerintah pusat khususunya Satuan Tugas Penanganan Covid-19 dapat memberikan bantuan.

"Kalau ada masalah-masalah yang memang pemerintah pusat harus bantu sampaikan kepada kita di pemerintah pusat, terutamanya di komite dan gugus tugas kita," katanya.

Untuk diketahui Kota Semarang, Jawa Tengah menjadi kota paling tinggi kasus aktifnya di Indonesia.

Dari 514 Kabupaten atau kota di seluruh wilayah Indonesia terdapat sembilan kota yang memiliki kasus aktif di atas seribu.

Baca: Hanya Satu Guru yang Positif Covid-19, Sekolah Tatap Muka SMA/SMK di Sukabumi Digelar 3 September

Kesembilan kabupaten kota tersebut diantaranya Kota Semarang dengan 2317 kasus aktif, Jakarta Pusat 1916 kasus aktif, Kota Medan 1432 kasus aktif, Surabaya 1355 kasus aktif, Jakarta selatan 1338 kasus aktif, Jakarta Timur 1327 kasus aktif, Jakarta Utara 1276 kasus, Kota Makasar 1209 kasus, dan Jakarta Barat 1135 kasus.

"Kasus-kasus aktif tinggi yang di atas seribu ini diharapkan menjadi perhatian pimpinan daerah dan petugas kesehatan, serta seluruh anggota masyarakat, agar dapat betul betul mengantisipasi ini agar kasus kasus sembuh meningkat, dan agar kasus menjadi lebih baik," kata Juru bicara Satgas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito dalam konferensi pers di BNPB, Senin, (31/8/2020).

Baca: Lonjakan Kasus Positif Covid-19 Harus Direspon Segera

Kasus aktif adalah kasus positif dalam rentang waktu tertentu dikurangi jumlah pasien sembuh dan kasus meninggal dunia.

Sementara itu DKI Jakarta menjadi Provinsi paling tinggi kasus aktifnya dibanding provinsi lainnya di Indonesia.

Berdasarkan data per 31 Agusutus 2020, kasus aktif di DKI Jakarta mencapai angka 7.720 kasus aktif, Jawa Timur sebesar 5.115 kasus aktif, Jawa Barat dengan 4.560 kasus aktif, Jawa Tengah dengan 3.922 kasus aktif, di Sumatera Utara sebanyak 2.552 kasus aktif.

"Kasus-kasus aktif ini artinya masih di dalam perawatan dan harapannya segera sembuh sehingga kasusnya segera turun," kata Wiku.

DKI Jakarta juga menjadi provinsi dengan temuan kasus positif tertinggi sejak virus Corona atau SARS-CoV-2 teridentifikasi pertama kali pada Maret lalu.

Kasus positif di DKI mencapai 39.037, lalu Jawa Timur 32.320, Jawa Tengah 13.785, Sulawesi Selatan 11.870, dan Jawa Barat 10.918.

174.796 kasus Covid-19

Berdasarkan data dari situs covid19.go.id, Senin (31/8/2020) kasus positif Covid-19 di Indonesia bertambah 2.743 orang.

Kini total kasus positif Covid-19 di Indonesia berjumlah 174.796 orang.

Baca: 88 Karyawan PT NOK Indonesia Positif Covid-19, Mayoritas Warga Kabupaten Bekasi

Angka tambahan ini seperti diketahui menurun dibanding hari sebelumnya yang berjumlah 2.858 kasus.

Selain itu, hari ini tercatat penambahan kasus sembuh sebanyak 1.774 pasien.

Kini total kasus pasisen Covid-19 yang sembuh berjumlah 125.959 orang.

Untuk jumlah yang meninggal dunia kini berjumlah 7.417 orang setelah ada penambahan kasus meninggal hari ini sebanyak 74 orang.

Baca: Tambah 78.761 Perhari, India Catat Rekor Dunia atas Lonjakan Kasus Covid-19 Tertinggi selama Pandemi

Jumlah Suspek per hari ini tercatat sebanyak 79.410 orang, lebih tinggi ketimbang hari sebelumnya yang sejumlah 77.951 orang.

Seperti diketahui, pada Minggu (30/8/2020) kemarin, kasus positif Covid-19 total sebanyak 172.053 kasus.

Sementara, jumlah pasien sudah sembuh menjadi 124.185 orang dan total pasien meninggal dunia sejumlah 7.343 orang.

Cara Mencegah Penularan Virus Corona

Penularan virus corona dapat dilakukan tindakan pencegahan agar tidak tertular sebagai berikut:

1. Menjaga kesehatan dan kebugaran agar sistem imunitas tubuh meningkat.

2. Mencuci tangan menggunakan sabun dan air mengalir, atau menggunakan alkohol 70-80% handrub, sesuai langkah-langkah mencuci tangan yang benar.

3. Ketika batuk dan bersin, upayakan menjaga agar lingkungan sekitar tidak tertular.

4. Tutup hidung dan mulut dengan tisu atau dengan lipatan siku tangan bagian dalam, dan gunakan masker.

5. Hindari kontak dengan orang lain atau bepergian ke tempat umum.

6. Hindari menyentuh mata, hidung dan mulut, karena tangan menyentuh banyak hal yang dapat terkontaminasi virus.

7. Gunakan masker penutup mulut dan hidung ketika sakit atau saat berada di tempat umum.

8. Buang tisu dan masker yang sudah digunakan ke tempat sampah dengan benar, lalu cuci tangan.

9. Menunda perjalanan ke daerah atau negara yang terjangkit virus corona.

10. Hindari bepergian ke luar rumah saat merasa kurang sehat, terutama jika merasa demam, batuk, dan sulit bernapas.

11. Segera hubungi petugas kesehatan terdekat, dan mintalah bantuan mereka.

12. Ikuti arahan dari petugas kesehatan setempat.

13. Selalu pantau perkembangan penyakit COVID-19 dari sumber resmi dan akurat.

Baca: Kasus Corona Tambah Banyak, Wagub DKI: Masyarakat Sudah Jenuh

Ilustrasi zona hijau
Ilustrasi zona hijau (https://www.freepik.com/)

Cara Menggunakan, Melepas, dan Membuang Masker

1. Sebelum menyentuh masker, cuci tangan menggunakan sabun dan air mengalir atau cairan pembersih berbahan alkohol minimal 60 persen.

2. Ambil masker dan periksa apakah ada sobekan atau lubang.

3. Pastikan arah masker sudah benar (pita logam terletak di sisi atas).

4. Pastikan sisi depan masker (sisi yang berwarna) menghadap depan.

5. Letakkan masker di wajah. Tekan pita logam atau sisi masker yang kaku sampai menempel sempurna ke hidung.

6. Tarik sisi bawah masker sampai menutupi mulut dan dagu.

7. Setelah digunakan, lepas masker, lepas tali elastis dari daun telinga sambil tetap menjauhkan masker dari wajah dan pakaian, untuk menghindari permukaan masker yang mungkin terkontaminasi.

8. Segera buang masker di tempat sampah tertutup setelah digunakan.

9. Bersihkan tangan setelah menyentuh atau membuang masker, dengan cuci tangan pakai sabun dan air mengalir atau cairan pembersih berbahan alkohol minimal 60 persen.

10. Masker sebaiknya hanya digunakan tenaga kesehatan, orang yang merawat orang sakit, dan orang-orang yang memiliki gejala-gejala pernapasan, seperti demam dan batuk.

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved