Senin, 6 Oktober 2025

Virus Corona

Penambahan Kasus Covid-19 Tembus 3 Ribu Lebih, 1.902 Pasien Dinyatakan Sembuh

Rekor tertinggi penambahan kasus corona tercatat hari sebelumnya Jumat (28/8/2020) dengan 3.003 kasus.

Editor: Dewi Agustina
TRIBUNNEWS/HERUDIN
Mural bertemakan corona terlukis di dinding sekitar Bukit Duri Jakarta Selatan, Kamis (27/8/2020). Mural menjadi salah satu media informasi kepada masyarakat tentang bahaya penyebaran corona dan cara pencegahannya. TRIBUNNEWS/HERUDIN 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Jumlah pasien positif virus corona di Indonesia hingga Sabtu (29/8/2020) sore terus bertambah. Tercatat, terdapat 3.308 penambahan konfirmasi kasus positif, dari sebelumnya 165.887 kasus.

Sehingga total kasus corona di Indonesia menjadi 169.195 kasus.

Dengan penambahan kasus di angka lebih dari 3 ribu, Indonesia kembali mencatat rekor penambahan harian pasien positif virus corona.

Website resmi Kementerian Kesehatan, kemkes.go.id mengungkap, sebelumnya, rekor tertinggi penambahan kasus corona tercatat hari sebelumnya Jumat (28/8/2020) dengan 3.003 kasus.

Indonesia mencatat penambahan kasus di atas angka 3.000 selama dua hari berturut-turut.

Kabar baiknya, ada sejumlah 1.902 pasien yang berhasil sembuh. Jumlah pasien sembuh total menjadi 122.802, dari pasien sebelumnya sebanyak 120.900 pasien.

Baca: Gunakan Teknologi Oxford Nanopore, LIPI Berhasil Peroleh Sekuens Genom Utuh Virus Corona

Sementara itu, jumlah pasien positif Covid-19 yang dinyatakan meninggal dunia juga mengalami penambahan sebanyak 92 orang.

Sehingga total pasien meninggal dunia setelah terjangkit virus corona menjadi 7.261 orang, dari sebelumnya 7.169. Penambahan kasus positif tersebut tersebar di seluruh provinsi di Indonesia.

Provinsi Jawa Timur kini menjadi provinsi dengan jumlah kasus terbanyak. Disusul dengan DKI Jakarta, Sulawesi Selatan, Jawa Tengah, Jawa Barat dan Kalimantan Selatan.

Lembaga Biologi Molekuler (LBM) Eijkman menemukan adanya strain mutasi virus corona baru di Indonesia yang diyakini lebih ganas serta jauh lebih menular.

Hal itu disampaikan oleh Kepala Lembaga Biologi Molekuler (LBM) Eijkman Amin Soebandrio. Strain mutasi virus SARS-CoV-2 ini sebelumnya juga telah terdeteksi di sejumlah negara seperti di Malaysia.

"Yang mungkin menjadi perhatian utama saat ini adalah pertanyaan apakah ada di antara virus-virus yang whole genom sequencing-nya (pengurutan keseluruhan genom) sudah dilaporkan ke GISAID, apakah ada yang mengandung mutasi yang menunjukkan virus itu memiliki potensi bisa menular lebih cepat yaitu disebut D614G," kata Amin dalam konferensi pers virtual LIPI, Jumat (28/8/2020) lalu.

Hasil identifikasi strain baru itu akan disampaikan kepada Menteri Riset dan Teknologi Bambang Brodjonegoro kepada Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto dalam waktu dekat.

Baca: Bayi 15 Bulan di Madiun Positif Covid-19, Diduga Tertular dari Keluarga

Pasalnya, hal itu berkaitan dengan upaya pengendalian Covid-19 secara keseluruhan di Indonesia.

Amin menambahkan, Indonesia terus melakukan kegiatan whole genom sequencing dari virus SARS-CoV-2 untuk mendapatkan lebih banyak informasi genetik tentang virus tersebut.

Sehingga, bisa memahami karakteristik virus dan mutasi yang terjadi.

Data urutan genom juga akan sangat berguna terutama untuk melacak transmisi atau penyebaran virus, mengidentifikasi target untuk terapi dan vaksin, serta memprediksi ancaman pandemi berikutnya.

Wakil Kepala Lembaga Biologi Molekuler Eijkman bidang Penelitian Fundamental Herawati Supolo Sudoyo mengatakan, perubahan atau mutasi pada virus SARS-CoV-2 menyebabkan virus menjadi lebih menular.

Namun, sebagai catatan, transisi itu berbeda di setiap wilayah di dunia mulai dari Eropa, Amerika Utara, Oceania dan Asia.

Badan Kesehatan Dunia (WHO) mengklasifikasikan virus SARS-CoV-2 penyebab Covid-19 menjadi tujuh tipe atau clade yakni S, V, L, G, GH, GR dan O (lainnya).

Adapun tipe GH adalah yang paling agresif. Herawati menuturkan distribusi clade yang ada di Asia sangat beragam termasuk yang ada di Indonesia.

Baca: Kasus Covid-19 di Jakarta Meningkat 4 Hari Berturut-turut, Angka Positivity Rate Juga Terus Naik

"Ini juga mengundang pertanyaan apa penyebab variasi tersebut apakah ada kemungkinan lingkungan berpengaruh ataupun inang juga berperan? Betul-betul banyak yang belum diketahui tentang virus ini yang layak untuk diteliti lebih lanjut," ujarnya.

Herawati mengatakan data urutan keseluruhan genom virus SARS-CoV-2 penyebab Covid-19 berguna untuk bisa melihat mutasi yang terjadi dan mencari perubahan protein spike dari virus itu.

Kegiatan whole genom sequencing dari virus SARS-CoV-2 lanjutnya masih terus dilaksanakan di Indonesia. (tribun network/den/deni)

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved