Jumat, 3 Oktober 2025

Virus Corona

Jokowi Minta Kabinet Berkonsultasi Dulu dengan Profesor Wiku Sebelum Beri Statement Soal Covid-19

Menurut Presiden, media, terutama media asing menyoroti komunikasi pemerintah yang dinilai tidak gamblang dalam penanganan Covid-19.

Penulis: Taufik Ismail
Editor: Dewi Agustina
BNPB
Ketua Tim Pakar Gugus Tugas Nasional, Wiku Adisasmito. 

Laporan Wartawan Tribunnews, Taufik Ismail

TRIBUNNEWS. COM, JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) memerintahkan jajaran kabinetnya agar setiap melontarkan pernyataan terkait Covid-19 mengajak atau berkonsultasi terlebih dahulu dengan Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito.

Sehingga menurut Presiden, statement yang diutarakan tidak berbeda-beda.

"Saya minta setiap mau statement yang urusan mengenai Covid-19, betul-betul ditanyakan lebih dulu dengan yang namanya Profesor Wiku, sehingga tidak semua berkomentar dan yang mereka ambil dari statement-statement kita berbeda-berbeda semuanya. Satu itu saja yang namanya Prof Wiku itu diajak, kalau memang mau bicara," kata Presiden dalam rapat terbatas penanganan Covid-19 di Kantor Presiden, Jakarta, Senin (24/8/2020).

Baca: Pemerintah Luncurkan 5 Bantuan untuk Warga Terdampak Pandemi Covid-19, Subsidi Gaji hingga BLT UMKM

Menurut Presiden, media, terutama media asing menyoroti komunikasi pemerintah yang dinilai tidak gamblang dalam penanganan Covid-19, komunikasi yang tidak jelas sehingga yang ditulis seringnya hal-hal yang tidak baik.

"Kalau yang saya baca dari para jurnalis, terutama asing, karena komunikasi kita yang tidak firm, tidak gamblang, tidak jelas sehingga yang mereka tulis itu sering hal-hal yang tidak baik," katanya.

Padahal menurut Presiden penanganan Covid-19 sudah berada dalam jalur yang benar, salah satunya dalam mencari vaksin.

Karena pada saat yang sama, terdapat sejumlah negara yang belum mencari dan mengembangkan vaksi.

"Negara lain belum cari vaksin, kita sudah ke sana ke sini cari vaksin, dan saya sudah dapat laporan dari Bu Menlu, Pak Menteri BUMN sampai 2021 kita kurang lebih mendapat komitmen 290 juta (vaksin), itu sebuah yang besar sekali," kata Jokowi.

"Negara lain satu dua juta belum, kita sudah 290 juta baik yang diproduksi di sini maupun yang akan diproduksi di luar. Saya kira ini berita yang sangat bagus dan kita harapkan dengan perbaikan komunikasi yang baik tadi confident market, confident dunia usaha bisa kita berikan ke mereka," ujarsnya.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved