Sabtu, 4 Oktober 2025

Virus Corona

BREAKING NEWS Update Corona Indonesia 24 Agustus 2020: Tambah 1.877 Pasien, 155.412 Kasus Positif

Berikut update corona di Indonesia per Senin, 24 Agustus 2020. Terdiri dari jumlah pasien positif, sembuh, dan meninggal.

Penulis: Nuryanti
Editor: Sri Juliati
Grafis Tribunnews.com/Ananda Bayu S
Berikut update corona di Indonesia per Senin, 24 Agustus 2020. Terdiri dari jumlah pasien positif, sembuh, dan meninggal. 

TRIBUNNEWS.COM - Jumlah kasus konfirmasi positif virus corona (Covid-19) di Indonesia bertambah 1.877 pasien per Senin, (24/8/2020).

Dikutip dari Covid19.go.id, total kasus terkonfirmasi positif di Indonesia menjadi 155.412 pasien.

Sebelumnya, pada Minggu (23/8/2020), total kasus positif sebanyak 153.535 orang.

Lalu, jumlah pasien yang sembuh menjadi 111.060 di seluruh Indonesia.

Pada hari sebelumnya, total pasien yang sembuh yakni 107.500 orang.

Sehingga, terjadi penambahan pasien yang sembuh sebanyak 3.560 orang.

Kemudian, total ada 6.759 orang yang dinyatakan meninggal dunia hingga Senin ini.

Sementara, data Minggu kemarin sebanyak 6.680 orang dinyatakan meninggal dunia.

Sehingga, jumlah pasien Covid-19 yang meninggal dunia dalam 24 jam sebanyak 79 orang.

Baca: Jokowi Perintahkan Menko PMK Pantau Ketat Penyaluran Beragam Bansos Bagi Masyarakat Terdampak Corona

Baca: Ilmuwan SAGE Inggris: Virus Corona akan Selamanya Bersama Kita

Baca: Update Corona Global 24 Agustus: Total Sembuh 16 Juta, AS 3,1 Juta, Rusia 770.639 Pasien

Ilustrasi Covid-19
Ilustrasi Covid-19 (freepik)

Belum Ada Obat untuk Covid-19

Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito, menyampaikan sampai sekarang dunia belum menemukan obat untuk COVID-19. 

"Ilmuwan dan negara-negara yang ada di dunia terus berlomba untuk menciptakan obat ataupun vaksin guna menyembuhkan COVID-19," ujar Wiku di Kantor Presiden, Kamis (20/8/2020), dikutip dari Covid19.go.id.

Adapun untuk pengobatan saat ini, beberapa obat maupun treatment atau perawatan medis yang sudah ada sebelumnya untuk mengobati penyakit lain, digunakan untuk menangani pasien yang terjangkit COVID-19.

Selain itu, ada beberapa treatment atau perawatan medis yang dikembangkan di berbagai belahan dunia termasuk di Indonesia. 

"Sebagian menunjukkan efek positif, meskipun juga harus digunakan secara hati-hati sampai dengan dapat betul-betul dapat direkomendasikan aman dan efektif," katanya.

Baca: Indra Bekti Sempat Panik, Menduga Istriya Kena Corona, Ada Cairan 600cc di Paru-Paru Aldilla Jelita

Baca: Nikita Mirzani Berencana Mencari Mantan Kekasihnya Setelah Pandemi Virus Corona Berakhir

Baca: 12 Orang Positif Covid-19 Setelah Jemput Paksa Jenazah Pasien Corona di Batam, Satu Orang Kabur

Dalam pengembangan itu, di Indonesia melibatkan 5 asosiasi dokter spesialis.

Yakni Persatuan Dokter Paru Indonesia (PDPI), Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), Persatuan Spesialis Dokter Penyakit Dalam Indonesia (PAPDI), Persatuan Dokter Spesialis Anastesiologi dan Terapi Intensif Indonesia (Perdatin) dan Persatuan Dokter Kardiovaskuler (PERKI).

Kelima asosiasi itu telah bekerjasama dengan Kementerian Kesehatan menyarankan alur penanganan penderita Covid-19.

Agar dokter-dokter di Indonesia bisa berikan pengobatan yang terbaik, sesuai ketersediaan obat dan fasilitas pelayanan kesehatan yang dimiliki masing-masing daerah.

"Disampaikan, bahwa untuk pasien-pasien dengan gejala ringan, selain isolasi mandiri, diberikan beberapa obat."

"Salah satunya tentang vitamin, vitamin C, antivirus dan beberapa antivirus yang memiliki potensi menyembuhkan Covid-19," jelasnya. 

Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito di Istana Kepresidenan,  Jakarta,  Selasa, (18/8/2020)
Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito di Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa, (18/8/2020) (Muchlis Jr - Biro Pers Sekretariat Presiden)

Wiku berujar, saat ini dokter-dokter yang tergabung dalam asosiasi-asosiasi dimaksud telah merekomendasikan beberapa obat diantaranya remdesivir, favipiravir, lovinavir-ritonavir, oseltamivir.

Lalu juga ada obat-obatan lain untuk menurunkan gejala, seperti Paracetamol untuk menurunkan panas atau demam lebih dari 38 derajat celsius.

"Sedangkan untuk gejala sedang ada beberapa obat direkomendasikan yaitu klorokuin, azitromisin dan beberapa antikoagulan, apabila terjadi terjadi potensi penggumpalan darah," lanjutnya. 

Untuk gejala berat atau kritis obat yang digunakan ialah kortikosteroid dan antibiotik spektrum luas sesuai dengan perkembangan klinisnya. 

"Kami sampaikan ini agar dokter-dokter yang menangani pasien Covid-19 dapat betul-betul dapat memilih pengobatan yang terbaik," ujarnya.

Baca: Seorang Pejabat Positif Corona di Sumbar Berbagi Pengalaman, Semula Sempat Syok dan Kaget

Baca: Menteri Kesehatan Prancis Sebut Virus Corona Menyebar 4 Kali Lebih Banyak di Bawah Usia 40 Tahun

Baca: Bandingan dengan Flu Spanyol, WHO Berharap Pandemi Virus Corona Berakhir dalam Dua Tahun

(Tribunnews.com/Nuryanti)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved