Jokowi Beri Pilihan Pada Warga yang Ogah Pake Makser, Lockdown atau Masker?
Presiden Republik Indonesia Joko Widodo menekankan pentingnya pendisiplinan masyarakat untuk menggunakan masker di tengah pandemi Covid-19.
Editor:
Anita K Wardhani
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Muhamad Syarif Abdussalam
TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG - Presiden Republik Indonesia Joko Widodo menekankan pentingnya pendisiplinan masyarakat untuk menggunakan masker di tengah pandemi Covid-19.
Menggunakan masker, katanya, terbukti efektif menurunkan risiko penularan Covid-19 saat tetap menjalankan aktivitas sehari-hari.
"Diharapkan dari Pangdam beserta seluruh jajarannya, Polda dengan seluruh jajarannya, mem-back up terutama dalam kedisiplinan terhadap protokol kesehatan, utamanya lagi penggunaan masker."
"Utama urusan masker ini, di samping tentu saja yang berkaitan dengan menjaga jarak, cuci tangan, tidak berada dalam kerumunan jumlah banyak, tapi masker menjadi kunci," kata Jokowi di Markas Kodam III Siliwangi, Selasa (11/8).
Jokowi mengatana seperti yang telah disampaikan oleh Gubernur Jabar Ridwan Kamil pada pemaparan sebelumnya, penggunaan masker ini menjadi keeajiban saat melakukan aktivitas sehari-hari, terutama dalam perekonomian.
"Seperti yang disampaikan Pak Gubernur tadi, pilih lockdown atau pilih masker, pilih PSBB atau pilih masker, kita pilih pakai masker."

"Tapi memang kita tahu di masyarakat kita survei, survei yang kita lakukan, saya tidak menyebut provinsinya, 70 persen belum memakai masker. Ini di satu provinsi di Jawa. Ini jumlah angkanya besar sekali," katanya.
Jokowi mengatakan dalam dua minggu ini, dibantu TNI dan Polri, Gugus Tugas Penanggulangan Covid-19 di kota dan kabupaten harus betul-betul diteraplan secara masif dan all out.
"Sehingga benar-benar urusan yang berkaitan dengan masker ini bisa kita akan selesaikan karena ini akan menyelesaikan banyak hal yang berkaitan dengan Covid-19," tuturnya.
Dalam kesempatan kunjungan ke Kota Bandung tersebut, Jokowi pun menyampaikan mengenai pentingnya strategi intervensi berbasis lokal dan ini sudah dikerjakan oleh Provinsi Jawa Barat. Hal ini adalah pembatasan sosial berskala mikro (PSBM).
Baca: Sempat Jadi Trending, Pegiat Media Sosial Nilai Gerakan Bagi Masker Direspons Positif Masyarakat
Baca: Wanita Ini Klaim Temukan Potongan Masker di Dalam Nugget McDonalds yang Dimakan Putrinya

"Ini akan diteruskan, artinya scope dalam wilayah kecil ini yang paling penting, PSBB tingkat desa, PSBB tingkat kampung. Saya kira lokalisir kecil ini akan lebih memudahkan kita dalam menyelesaikan masalah-masalah yang ada di lapangan, sehingga satu sisi tidak mengganggu sebagian besar di sisi yang lainnya, juga dari sisi ekonomi kita tidak terganggu banyak," katanya.
Jokowi pun mengingatkan untuk tidak tergesa-gesa membuka kembali kegiatan-kegiatan di masa adaptasi kebiasaan baru.
"Jangan sampai dengan apa kita menyampaikan masuk ke new normal, dianggap kita juga nggak ada masalah. Ini yang harus diingatkan kepada masyarakat, jadi timing membuka itu penting sekali. Dan yang ketiga prioritas sektor itu betul-betul harus dilihat, sektor mana yang dibuka terlebih dahulu, tidak semuanya langsung dibuka," katanya.
Jokowi mengapresiasi penanganan Covid-19 di Jawa Barat yang dilakukan secara cepat dan masif. Akhirnya, di Jabar kini tidak ada zona merah atau hitam, hanya ada zona kuning dan oranye. Dirinya pun berharap Jabar segera memiliki banyak zona hijau. (Sam)
Artikel ini telah tayang di tribunjabar.id dengan judul Masih Ada Provinsi yang 70 Persen Warganya Ogah Pakai Masker, Jokowi: Pilih Lockdown atau Masker?,
Penulis: Muhamad Syarif Abdussalam