Virus Corona
Jokowi: Kita Harus Tetap Waspada Kemungkinan Gelombang Kedua Covid-19
"Kita tetap harus waspada kemungkinan dan antisipasi kita terhadap resiko terjadinya gelombang kedua, second wave," kata Jokowi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fransiskus Adhiyuda
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Presiden Joko Widodo meminta jajarannya tetap waspada terhadap kemungkinan munculnya gelombang kedua pandemi virus corona atau Covid-19 di Indonesia.
Menurut Jokowi, meski sejumlah prediksi menyebut bahwa Indonesia akan bangkit secara ekonomi pada tahun 2021, namun penting juga mengantisipasi gelombang kedua pandemi.
Baca: Demokrat Minta Pemerintah Batasi Jumlah Siswa Jika Sekolah di Luar Zona Hijau Dibuka
Hal itu disampaikan Jokowi saat memimpin rapat terbatas terkait Rencana Postur Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Tahun 2021 melalui video conference, Selasa (28/7/2020).
"Kita tetap harus waspada kemungkinan dan antisipasi kita terhadap resiko terjadinya gelombang kedua, second wave, dan masih berlanjutnya sekali lagi ketidakpastian ekonomi global di tahun 2021," kata Jokowi.
Dalam kesempatan itu, Presiden Jokowi juga menyampaikan bahwa ekonomi Indonesia akan bangkit pada tahun mendatang.
Meski, ada kemungkinan bahwa ekonomi dunia tengah dilanda ketidakpastian akibat pandemi Covid-19 yang melanda dunia.
Namun, sejumlah lembaga seperti IMF, Bank Dunia, dan OECD sudah memprediksi ekonomi akan kembali tumbuh tahun depan.
"Bahkan IMF memperkirakan ekonomi dunia akan tumbuh 5,4 persen. Ini sebuah perkiraan yang apa sangat tinggi menurut saya. Bank Dunia 4,2 persen. OECD 2,8 sampai 5,2 persen," ucap Jokowi.
Baca: Politikus PKS: Tak Masuk Akal Jika Pemerintah Sulit Realisasikan Anggaran Stimulus Covid-19
Kepala Negara pun optimis ekonomi RI akan tumbuh diatas. Karena, perekonomian Indonesia saat ini mulai bangkit.
"Saya kira kalau perkiraan ini betul, kita akan berada pada posisi ekonomi yang juga mestinya di atas pertumbuhan ekonomi dunia. Dan Indonesia juga diproyeksikan masuk ke kelompok dengan pemulihan ekonomi tercepat setelah Tiongkok," jelas Jokowi.