Minggu, 5 Oktober 2025

Virus Corona

Jokowi: BUMN Siap Produksi 100 Juta Dosis Vaksin Covid-19 Per Tahun

Menurut Jokowi, proses dan protokol fase uji klinis tersebut akan mendapatkan pendampingan ketat dari BPOM.

Editor: Johnson Simanjuntak
Capture YouTube Sekretariat Preside
Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat memimpin rapat terbatas percepatan eliminasi tuberkulosis (TBC) di Istana Merdeka, Jakarta, Selasa (21/7/2020). 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah menerima kedatangan tim uji klinis vaksin Covid-19 yang terdiri dari Fakultas Kedokteran Universitas Padjajaran, PT Bio Farma (Persero) dan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) di Istana Merdeka, Jakarta.

Pertemuan tersebut menyusul kabar vaksin Covid-19 produksi Sinovac Biotech, Ltd asal Cina telah tiba di Indonesia untuk diujicobakan kepada sejumlah sampel di Tanah Air. 

Hal ini akan dilakukan oleh pemerintah bekerja sama dengan para ilmuwan.

"Uji klinis vaksin Covid-19? Ya. Kita akan melaksanakan uji klinis vaksin Covid-19 tahap ketiga dengan melibatkan 1.620 sukarelawan. Hasilnya nanti akan dibandingkan dengan hasil uji klinis yang sama di berbagai negara," kata Jokowi dikutip melalui Instagram pribadinya @Jokowi, Rabu (22/7/2020).

Baca: Meski Ada Vaksin dari China, Indonesia Diharapkan Mampu Produksi Vaksin Covid-19

Menurut Jokowi, proses dan protokol fase uji klinis tersebut akan mendapatkan pendampingan ketat dari BPOM. 

Apabila dinyatakan lolos, BPOM akan mempercepat pemberian izin edarnya.

"Adapun produksinya - sekali lagi, apabila uji klinis tahap ketiga ini berhasil - akan dilaksanakan oleh Bio Farma. Menurut laporan yang saya terima, BUMN kita sudah siap memproduksi vaksin ini dengan kapasitas 100 juta dosis per tahun, bahkan bisa ditingkatkan jadi 250 juta dosis," jelas Jokowi.

Sebelumnya, Menteri BUMN Erick Thohir mengatakan, vaksin corona baru akan rampung pada awal tahun depan atau 2021. 

Setelah itu barulah pemerintah melalui PT Bio Farma (Persero) akan mengedarkannya. Saat ini vaksin tersebut harus menjalani uji klinis tahap tiga terlebih dahulu. Jika sudah lulus uji barulah bisa diedarkan.

"Karena kita ketahui bahwa vaksin baru bisa beredar di awal tahun depan," kata Erick.
 

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved