Virus Corona
Update Corona Indonesia 15 Juli: Rekor Tertinggi Penambahan Pasien Sembuh dan Meninggal Dunia
Update data terkait penanganan Covid-19 di Indonesia, Rabu (15/7/2020), mencatat rekor tertinggi penambahan jumlah pasien sembuh dan meninggal dunia.
TRIBUNNEWS.COM - Update data terkait penanganan virus corona (Covid-19) di Indonesia Rabu, (15/7/2020), mencatat rekor tertinggi penambahan jumlah pasien sembuh dan meninggal dunia.
Berdasarkan data yang dihimpun pemerintah per 15 Juli 2020, pukul 12.00 WIB, jumlah pasien Covid-19 yang sembuh bertambah 1.414 orang.
Sehingga, total pasien positif Covid-19 yang sembuh menjadi 39.050 orang.
Menurut pantauan Tribunnews.com di laman covid19.go.id, penambahan tersebut menjadi rekor tertinggi jumlah pasien sembuh per hari, sepanjang pandemi Covid-19 di Indonesia.
Jumlah pasien yang sembuh dari Covid-19 hari ini memecah rekor yang pernah terjadi pada 11 Juli 2020, yaitu sebanyak 1.190 orang.
Baca: Update Corona di Indonesia, 15 Juli 2020: Jumlah Kasus Covid-19 dan Sebarannya per Provinsi
Rekor tertinggi jumlah pasien sembuh juga pernah tercatat pada 2 Juli 2020, sebanyak 1.072.

Sementara itu, peningkatan jumlah pasien Covid-19 yang meninggal dunia hari ini juga menjadi rekor tertinggi.
Tercatat 87 pasien Covid-19 meninggal dunia pada 15 Juli 2020.
Total kasus kematian akibat Covid-19 pun kini telah mencapai 3.797 kasus.
Jumlah penambahan tersebut memecah rekor tertinggi penambahan pasien meninggal dunia pada 5 Juli 2020 lalu yang tercatat sebanyak 82 orang.
Rekor tertinggi dengan penambahan 71 orang meninggal per satu hari juga pernah tercatat pada 30 Juni 2020 lalu.

Baca: Update Corona Jawa Barat 15 Juli 2020: 5.235 Positif, 186 Meninggal, dan 1.924 Sembuh
Sementara itu, jumlah pasien yang terkonfirmasi Covid-19 di Indonesia bertambah 1.522 kasus per Rabu (15/7/2020).
Sehingga, kini total kasus Covid-19 di Indonesia menjadi 80.094 kasus.
Sebelumnya, total kasus positif Covid-19 di Indonesia berjumlah 78.572 kasus per 14 Juli 2020.
Adapun jumlah kasus suspek yang tercatat sebanyak 47.859.
6 Tips Mencegah Penularan Corona Melalui Udara di Ruang Tertutup
Tim Komunikasi Publik Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Nasional, dr Reisa Broto Asmoro, menyampaikan 6 cara mencegah risiko penularan Covid-19 melalui udara di ruang tertutup.
Reisa menjelaskan, berdasarkan pernyataan resmi WHO pada 9 Juli 2020, diterangkan bahwa transmisi atau penularan Virus Corona terjadi terutama melalui percikan atau buliran air liur atau droplet.
Baik secara langsung, tidak langsung, ataupun kontak dekat.
Sementara, transmisi melalui udara juga dapat terjadi pada tindakan yang menghasilkan aerosol.
Baca: Gugus Tugas: Penurunan Status Zonasi Covid-19 di Jawa Barat Semakin Membaik
"Transmisi lewat udara dapat terjadi pada prosedur yang menimbulkan aerosol, seperti di fasilitas kesehatan, yakni melalui bronkoskopi, intubasi trakea, pemberian tekanan pada dada saat resustasi jantung, dan kegiatan serupa lainnya," terang Reisa dalam konferensi pers yang ditayangkan langsung melalui kanal YouTube BNPB, Selasa (14/7/2020) sore.
Selain itu, Reisa menambahkan, Covid-19 juga dapat menular di udara melalui percikan air liur atau droplet yang dikeluarkan ketika seseorang batuk, bersin, berbicara, atau bahkan bernyanyi.

Reisa pun menyampaikan, WHO mendefinisikan penularan Covid-19 melalui udara sebagai penyebaran agen penular yang disebabkan oleh penyebaran aerosol yang melayang di udara dalam jarak dan waktu yang lama.
"Teori menunjukkan bahwa sejumlah droplet pernapasan dapat menghasilkan aerosol. Aerosol sendiri adalah tetesan pernapasan yang sangat kecil sehingga dapat melayang di udara," jelas Reisa.
Reisa pun menjelaskan, aerosol memiliki ukuran yang lebih kecil dari droplet.
"Droplet adalah buliran dengan ukuran partikel lebih dari 5 mikrometer, sedangkan aerosol ukurannya lebih kecil lagi, yakni kurang dari 5 mikrometer, dan airbone adalah penularan via aerosol dalam jarak jauh," terangnya.
Lebih lanjut, Reisa menyampaikan 6 cara mengantisipasi peredaran udara di ruang tertutup ber-AC untuk mengurangi risiko penularan Covid-19.
Berikut 6 cara mencegah risiko penularan Covid-19 di ruang tertutup:
1. Perhatikan ventilasi atau sirkulasi udara di dalam ruangan.
Reisa mengatakan, ventilasi atau sirkulasi udara dalam ruangan harus diperhatikan.
"Pastikan ruang kerja atau tempat kita beraktivitas memiliki sirkulasi udara yang baik dan mendapatkan sinar matahari," lanjut Reisa.
2. Pastikan menjaga jarak di dalam ruangan dan hindari ruangan yang terlalu banyak orang
3. Selalu pakai masker selama masih berada di luar rumah atau di tempat umum, termasuk di ruangan kantor
4. Hindari memegang permukaan benda yang kotor dan digunakan bersama dengan orang lain.
Reisa berpesan, untuk menghindari penularan Covid-19 maka setiap orang harus mencuci tangan dan menggunakan handsanitizer apabila terlanjur memegang permukaan benda yang digunakan bersama.
Selain itu, Reisa pun mengingatkan supaya tidak menyentuh mata, hidung, dan mulut dengan tangan yang terkontaminasi.
"Ingat, mata pun mempunyai saluran yang langsung menuju saluran pernapasan."
"Artinya mata bisa mejadi jalur masuknya Virus Sars Cov 2 penyebab Covid-19 ini," kata Reisa.
5. Bersihkan permukaan benda di sekitar ruangan dengan cairan disinfektan secara teratur.
6. Gunakan masker di luar rumah secara benar
Cara keenam ini merupakan tips tambahan dari dr Reisa.
Menurut Reisa, disiplin menggunakan masker di luar rumah dapat mengurangi risiko tertular Covid-19.
"Tips tambahan dari saya adalah harus disiplin menggunakan masker saat berada di luar rumah," ujarnya.
Namun, Reisa menegaskan, masyarakat harus menggunakan masker secara benar.
Baca: Hong Kong Berlakukan Denda Rp9,3 Juta Bagi Warga Tak Pakai Masker di Kendaraan Umum
Dalam memakai masker, Reisa meminta masyarakat untuk memastikan hal berikut:
1. Pastikan tidak memegang bagian luar masker
2. Pastikan hanya memegang tali saat mencopot masker
3. Tidak menurunkan masker ke dagu
4. Ganti masker setiap 4 jam sekali atau apabila basah dan lembab.
Reisa menjelaskan, mengganti masker secara berkala sangat penting untuk diperhatikan.
Pasalnya, masker yang tidak diganti dapat menimbulkan infeksi dari kuman yang menempel di masker.
Baca: Cara Melindungi Diri dari Virus Corona yang Menyebar di Udara, Tetap Pakai Masker dan Jaga Jarak
"Maka semua orang wajib memakai masker meskipun tidak memiliki gejala penyakit atau merasa sehat," kata Reisa.
Reisa menambahkan, penggunaan air purifier ataupun lampu dengan sinar ultraviolet-c mampu mengurangi risiko penularan Covid-19.
"Beberapa penelitian dan tim pakar menyarankan penggunaan air purifier dan/atau lampu dengan sinar ultraviolet-c, itu juga akan membantu mengurangi risiko penularan," ujarnya.
(Tribunnews.com/Widyadewi Metta)