Jumat, 3 Oktober 2025

Virus Corona

Tidak Ingin Ada Generasi Hilang Akibat Covid-19, Menag: Pembukaan Sekolah Asrama Riskan

Fachrul meminta perhatian seluruh pihak untuk memperhatikan protokol kesehatan dalam pembukaan sekolah asrama.

Penulis: Fahdi Fahlevi
Editor: Johnson Simanjuntak
Surya/Ahmad Zaimul Haq
Siswa baru mengikuti Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) yang digelar pada hari pertama masuk sekolah tahun ajaran baru 2020-2021 di SMAN 16, Kota Surabaya, Jawa Timur, Senin (13/7/2020). Sebanyak 17 siswa baru SMAN 16 Surabaya mengikuti pembukaan MPLS secara tatap muka yang diikuti siswa lainnya secara daring. Pelaksanaan MPLS secara tatap muka dilakukan dengan mengikuti protokol kesehatan Covid-19. Sedangkan proses belajar mengajar di SMAN 16 Surabaya akan dilakukan dengan memakai berbagai media daring, dengan skema 20 menit materi kemudian dilanjutkan dengan tanya jawab memakai sosmed. Surya/Ahmad Zaimul Haq 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Agama Fachrul Razi mengakui pembukaan sekolah bersama memiliki risiko dalam penyebaran virus corona.

Fachrul meminta perhatian seluruh pihak untuk memperhatikan protokol kesehatan dalam pembukaan sekolah asrama.

"Itu saya menggarisbawahi sekali mohon bantuannya dalam kaitan membuka kembali sekolah-sekolah, karena memang kita akui bahwa ini sangat riskan. Apalagi sekolah-sekolah yang berasrama," ujar Fachrul dalam sambutannya pada acara Dialog Virtual Lintas Iman, Selasa (14/7/2020).

Dirinya mengatakan penularan Covid-19 sempat terjadi di sekolah berasrama.

Baca: Kemendikbud Tidak Izinkan Masa Pengenalan Sekolah Secara Tatap Muka

Menurutnya, kejadian ini merupakan hal yang mengkhawatirkan.

Mantan Wakil Panglima TNI mengajak para siswa, guru, dan pihak sekolah untuk menyadari kondisi kesehatan pribadi.

"Setiap anak yang datang masuk ke sekolah berasrama harus yakin bahwa dia sehat. Kalau sekolah itu sehat, gurunya dan ustadnya sehat dan santri yang datang sehat. Insya Allah kesehatan di situ bisa kita jamin bahwa itu akan baik," kata Fachrul.

"Tapi kalau yang datang sudah tidak sehat membawa virus. Pasti akan menularkan teman-temannya," tambah Fachrul.

Menurut Fachrul, protokol kesehatan wajib ditaati oleh semua pihak yang terkait dalam pembukaan sekolah berasrama.

Langkah ini dilakukan untuk mencegahnya hilangnya satu generasi akibat tertular virus corona.

"Kita tidak ingin ada lost generation, kita tidak ingin ada generasi hilang karena Covid-19 ini. Kita usaha sama-sama supaya bisa dilanjutkan tapi aman dari Covid-19," ucap Fachrul.

Seperti diketahui, sejumlah sekolah keagamaan berasrama menjadi tempat penularan virus corona.

Beberapa waktu yang lalu ditemukan kasus positif corona di asrama Sekolah Tinggi Teologi Bethel, Petamburan, Jakarta.

Baru-baru ini terdapat penularan di Pondok Modern Darussalam Gontor 2 Ponorogo, Jawa Timur. Sejumlah santri dinyatakan positif terjangkit virus corona.
 

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved