Jumat, 3 Oktober 2025

Virus Corona

Kasus Covid-19 Melonjak, Politikus PKS Tak Sepakat Kebijakan New Normal Tanpa Persiapan Memadai

Lonjakan kasus menandakan banyak kasus yang tidak terdeteksi dan seiring berjalannya waktu dikhawatirkan klaster baru mulai bermunculan.

tangkapan layar di kanal YouTube Kompastv
Secapa AD Bandung dipastikan menjadi klaster baru penyebaran virus corona (Covid-19). 1.262 orang dinyatakan positif dan kini lokasi telah diisolasi. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Vincentius Jyestha

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Anggota Komisi IX DPR RI Fraksi PKS Netty Prasetiyani prihatin adanya temuan temuan 1.262 kasus positif Covid-19 di Sekolah Calon Perwira (Secapa) TNI AD di Kota Bandung, Jawa Barat.

"Saya sangat prihatin atas kasus positif yang terus melonjak secara eksponensial. Jumlahnya semakin meningkat dan terus bertambah," ujar Netty, ketika dihubungi Tribunnews.com, Sabtu (11/7/2020).

Menurutnya lonjakan kasus itu menandakan banyak kasus yang tidak terdeteksi dan seiring berjalannya waktu dikhawatirkan klaster baru mulai bermunculan.

Netty pun menyinggung sejak awal tidak sepakat dengan kebijakan new normal yang tidak disertai persiapan memadai.

Apalagi mengingat Indonesia belum mampu memenuhi prasyarat new normal sebagaimana diminta WHO.

"Saya khawatir maraknya lonjakan kasus menguatkan dugaan WHO bahwa penularan Covid-19 ini dapat melalui udara. Oleh karena itu, sejak awal saya tidak sepakat pemerintah mengampanyekan new normal kepada publik tanpa konsep dan persiapan serta daya dukung yang memadai," kata dia.

Apabila benar apa yang disinyalir WHO terkait penularan dapat terjadi melalui udara, Netty mendorong pemerintah untuk segera melakukan sejumlah hal.

Pertama, mengevaluasi seluruh kebijakan yang sudah dilakukan oleh gugus tugas dan membuat peta jalan berdasarkan realita dan fakta terbaru di masyarakat.

Pertimbangan para ahli kesehatan, epidemiolog, dan kebijakan publik menjadi penting untuk didengarkan.

Selain itu, Indonesia dinilai sudah memiliki instrumen UU Kekarantinaan Kesehatan, UU Penyakit Menular bahkan UU Penanggulangan Bencana yang dapat digunakan sebagai landasan mengambil langkah kebijakan penanganan pandemi.

Baca: Pengasuh Ponpes Sempon Jatisrono Positif Corona, Jadi Klaster Baru Covid-19 Wonogiri

Baca: WHO Rilis Pedoman Baru Protokol Kesehatan, Enggan Singgung Penularan Corona Melalui Udara

Kedua, menguatkan sistem dan kapasitas kesehatan termasuk laboratorium untuk melakukan screening secara luas, baik dengan PCR maupun rapid test berbasis serologi, menyiagakan fasilitas layanan kesehatan, serta menyediakan tempat isolasi mandiri bagi yang tidak memerlukan rawat inap.

"Ketiga, mempertimbangkan penerapan kembali opsi PSBB yang sudah dilakukan beberapa waktu yang lalu dengan membuat protokol kesehatan baru yang benar-benar dapat mencegah penularan Covid-19," ungkap dia.

Keempat, Netty meminta pemerintah melibatkan dan mengedukasi masyarakat agar memiliki kesadaran yang tinggi untuk melindungi diri dan keluarga masing-masing dengan pembiasaan perilaku hidup bersih dan sehat.

Seperti penggunaan masker, pengawasan aktivitas anggota keluarga untuk tidak keluar rumah kecuali untuk hal yang bersifat darurat.

Suasana di depan Gerbang Secapa AD, Jalan Hegarmanah, Kota Bandung, Kamis (9/7/2020) malam.
Suasana di depan Gerbang Secapa AD, Jalan Hegarmanah, Kota Bandung, Kamis (9/7/2020) malam. (Tribun Jabar/Ery Chandra)
Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved