Virus Corona
4 Bulan Kasus Corona di Indonesia: Gagalnya Target Jokowi hingga 1000 Kasus per Hari Selama 2 Minggu
Kasus Corona pertama di Indonesia diumumkan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada 2 Maret 2020.
TRIBUNNEWS.COM - Kasus Corona di Indonesia telah berlangsung lebih dari 4 bulan.
Kasus Corona pertama di Indonesia diumumkan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada 2 Maret 2020.
Berikut rangkuman empat bulan kasus Corona di Indonesia sebagaimana dihimpun Tribunnews.com, Senin (6/7/2020):
1. Tren Grafik Kasus Baru Masih Cenderung Naik
Hingga hari ini, Senin (6/7/2020), tren kasus baru Corona harian di Indonesia masih cenderung naik.
Berdasarkan data di laman covid19.go.id, jumlah kasus yang dilaporkan dalam dua minggu terakhir atau sejak 23 Juni, jumlahnya konsisten lebih dari 1.000 kasus baru per hari.
Dalam beberapa hari terakhir, kasus baru bahkan masih menjadi rekor tertinggi.
Rekor tertinggi terjadi pada 2 Juli lalu sebanyak 1.624 kasus.

Sementara pada hari ini dilaporkan terdapat tambahan kasus baru sebanyak 1.209 kasus.
Tambahan kasus baru ini menjadikan total kasus Corona di Indonesia kini menjadi 64.958 kasus.
Sementara, jumlah kasus sembuh dan meninggal juga bertambah.
Kasus sembuh bertambah sebanyakl 814 kasus sehingga total pasien sembuh sebanyak 29.919 kasus.
Sementara kematian bertambah 70 kasus sehingga total kasus kematian kini menjadi 3.241 kasus.
Berikut data Corona terakhir:
2. Tren Kasus Kematian Masih Belum Turun
Empat bulan Corona di Indonesia, tren kasus kematian akibat Corona di Indonesia juga belum memperlihatkan penurunan.
Bahkan pada 5 Juli lalu, kasus kematian menjadi rekor tertinggi yakni sebanyak 82 kasus kematian.

3. Tren Kasus Sembuh Sempat Naik, tetapi Turun dalam Beberapa Hari Terakhir
Tren kasus sembuh sempat naik namun kini turun kembali.
Tren kasus sembuh sempat naik pada akhir Juni 2020 dengan jumlah pasien sembuh per hari mencapai 1.000 pasien per hari.
Jumlah pasien sembuh paling tinggi terjadi pada 2 Juli lalu yakni 1.072 pasien sembuh.
Namun, dalam beberapa hari terakhir, jumlah pasien sembuh harian turun di angka 800-an.

3. Prediksi Puncak Pandemi oleh Tim Pakar Gugus Tugas Meleset
Tim Pakar Gugus Percepatan Penanganan Covid-19 memprediksi puncak pandemi Covid-19 bakal terjadi pada awal Mei dan akan berakhir sekitar awal Juni.
"Kami telah mereview dan mengombinasikan seluruh prediksi, puncak pandemi akan dimulai pada awal Mei dan berakhir sekitar awal Juni," kata Ketua Tim Pakar Gugus Percepatan Penanganan Covid-19 di Indonesia Wiku Adisasmito dalam konferensi pers pada 16 April sebagaimana dikutip dari Kompas.com.
Prediksi ini dikumpulkan dari penelitian yang dilakukan oleh berbagai pihak.
Adapun jumlah kumulatif kasus pada awal periode puncak yakni Mei diperkirakan sekitar 95.000 kasus.
Sementara pada Juni dan Juli, kasus kumulatif yang dikonfirmasi diperkirakan berjumlah sekitar 106.000 kasus.
Berdasarkan data saat ini, prediksi tersebut ternyata meleset karena kasus Corona di Indonesia belum turun.
4. BIN Prediksi Puncak pada Juli 2020
Dikutip dari Kompas.com, Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Doni Monardo menyampaikan, berdasarkan data dari Badan Intelijen Negar (BIN), puncak penyebaran virus corona di Indonesia akan terjadi pada bulan Juli 2020.
Pada Juli 2020, diperkirakan kasus Covid-19 di tanah air mencapai 106.287 kasus.
Dalam data tersebut, dituliskan, kasus Covid-19 akan mengalami peningkatan di akhir Maret sebanyak 1.577 kasus, akhir April sebanyak 27.307 kasus, lalu 95.451 kasus di akhir Mei, dan 105.765 kasus di akhir Juni.
Merujuk data BIN tersebut, jumlah kasus masih berada di bawah angka yang dipresiksi.
Sebagai contoh, pada hari ini, total kasus di Indonesia sebanyak 64.958 kasus, jaudh di bawah prediksi BIN sebanyak 105.765 kasus di akhir Juni.
5. Permintaan Kurva Turun di Bulan Mei Tak Terealisasi
Presiden Joko Widodo (Jokowi) sempat meminta agar kurva Corona turun di bulan Mei 2020.
Hal itu disampaikan Jokowi saat membuka sidang kabinet melalui video conference, Rabu (6/5/2020).
"Target kita di bulan Mei ini harus betul-betul tercapai, sesuai dengan target yang kita berikan, yaitu kurvanya sudah harus turun, dan masuk posisi sedang di Juni. Di Juli harus masuk posisi ringan dengan cara apa pun," ujar Jokowi sebagaimana dikutip dari Kompas.com.
Namun, berdasarkan data saat ini, permintaan Jokowi itu dipastikan tak bisa tercapai.
(Tribunnews.com/Daryono) (Kompas.com/Rakhmat Nur Hakim/ Vina Fadhrotul Mukaromah)