Kamis, 2 Oktober 2025

Virus Corona

PMI Terima Bantuan APD untuk Tenaga Medis

Bantuan diberikan untuk petugas medis di 3 provinsi di Indonesia, terutama di Jakarta, Jawa Timur dan Sulawesi Selatan.

Penulis: Larasati Dyah Utami
Tribunnews/Larasati
Ketua Umum PMI, Jusuf Kalla dalam konferensi pers daring dengan media, Selasa (2/7/2020) 

Laporan Wartawan Tribunnews, Larasati Dyah Utami

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – HSBC Indonesia menyumbangkan Alat Pelindung Diri (APD) bagi para petugas medis di beberapa daerah lewat Palang Merah Indonesia (PMI)

Bantuan diberikan untuk petugas medis di 3 provinsi di Indonesia, terutama di Jakarta, Jawa Timur dan Sulawesi Selatan.

Bantuan dilakukan serah terima secara simbolis secara daring dari oleh Direktur Operasi dan IT Bank HSBC Indonesia John Rosie kepada Ketua Umum PMI, Jusuf Kalla, Kamis (2/7/2020).

Baca: Australia Beri Dukungan Rp 35 Miliar kepada PMI untuk Penanganan Covid-19

“Pada kesempatan ini saya ingin mengucapkan terimakasih atas partisipasi dari bank HSBC Indonesia untuk memberikan bantuan,” ungkap JK dalam konferensi pers secara daring dengan media, Kamis (2/7/2020).

Dalam sambutannya, JK berujar pandemi Covid-19 merupakan musibah dunia dan bencana di dunia. Tidak hanya menyebabkan krisis kesehatan, tapi juga menyebabkan krisis ekonomi.

Baca: Bantu Penuhi Kekurangan Stok di Masa Pandemi, Polri Sumbangkan 29.722 Kantong Darah ke PMI

Untuk itu perlu diupayakan langkah-langkah yang tepat untuk mengurangi dampak virus tersebut.

“Jika kita ingin ekonomi kembali berjalan, maka virus harus kita kendalikan. Memang pengendalian terakhir adalah lewat vaksin. Tapi sebelum itu, banyak langkah yang dilakukan PMI dalam rangka usaha untuk mengurangi dampak dari virus,” ujarnya.

Pengurus PMI Pusat dokter Heru Aryadi, MTH menjelaskan, APD masih sangat diperlukan mengingat pertambahan kasus terkonfirmasi positif di Indonesia masih terjadi.

Ia merinci, kebutuhan APD di rumah sakit yang merawat pasien covid-19 mencapai 200 pcs per hari.

"Berdasarkan pengamatan, rata-rata pasien covid-19 dirawat selama 20 hari. Kalau rata-rata 10 APD perhari untuk satu pasien, berarti 10 dikali 20 hari, per pasien berarti butuh 200 APD," katanya.

Kebutuhan APD untuk relawan PMI juga tak kalah penting dengan penggunaannya bagi petugas medis.

Relawan penyemprot disinfektan misalnya, membutuhkan APD untuk melindungi diri dari paparan zat kimia.

“Terlebih bagi relawan yang melakukan pelayanan evakuasi pasien serta penguburan jenazah covid-19 yang memerlukan APD Level 3,” ujarnya

Baca: Pemerintah Dukung BP2MI Berantas Sindikasi Penempatan PMI Non Prosedural

Nuni Sutyoko, sebagai Head of HSBC mengungkapkan sebagai lembaga pembiayaan, dengan adanya pandemi, HSBC peduli dan berupaya mencari tahu apa yang dibutuhkan saat ini.

“Kami melihat beberapa hal, pertama bantuan untuk tenaga medis, kedua bantuan sosial kepada masyarakat tertentu yang harus dibantu untuk menghindari terjadinya masalah lain, dan lainnya adalah edukasi soal kesadaran untuk mencegah terjadinya penyebaran covid-19,” ujarnya

Nuni mengatakan HSBC melihat secara holistic, karena penanganan bukan hanya kepada virus itu sendiri, tapi juga penanganan dampak yang terjadi karena virus.

“Bagi HSBC lembaga seperti PMI ini adalah salah satu lembaga yang bisa kami turut bantu,”

Secara global, HSBC juga turut membantu red cross international. Tidak hanya perusahaan karyawan HSBC pun turut peduli masyarakat yang membutuhkan ditengah situasi pandemi.

“Masing-masing negara memiliki treatment yang berbeda. Kami juga melihat karyawan kami dari HSBC juga melakukan beberapa inisiatif dan staf juga ingin turut membantu situasi di pandemi ini. Kami bangga bisa melakukan ini di Indonesia dan membantu masyarakat di berbagai daerah di Indonesia,” ujarnya

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved