Minggu, 5 Oktober 2025

Virus Corona

Cerita Dokter Indira di Tengah Corona, Sempat Cemas hingga Bahagia saat Pasien Akhirnya Bisa Sembuh

Berikut ini cerita dari dokter Indira di tengah pandemi corona. Sempat cemas di awal pandemi hingga mengaku bahagia saat pasien sembuh.

Penulis: Miftah Salis
DOK PRIBADI dr Indira
Berikut ini cerita dari dokter Indira di tengah pandemi corona. Sempat cemas di awal pandemi hingga mengaku bahagia saat pasien sembuh. 

TRIBUNNEWS.COM - Berikut ini cerita dari dokter Indira di tengah pandemi corona, sempat cemas di awal pandemi hingga mengaku bahagia saat pasien sembuh.

Pandemi virus corona masih menjadi masalah serius yang dihadapi oleh negara di berbagai belahan dunia, termasuk Indonesia.

Dokter, menjadi satu diantara profesi yang berjuang melawan Covid-19.

Hal ini juga dirasakan oleh seorang dokter yang bertugas di Puskesmas Jatiranggon, Kota Bekasi, dr. Indira Oki Setiawati.

Dokter Indira menjadi satu dari tenaga medis yang ikut berjuang dari puskesmas.

Tak dipungkiri, dirinya sempat khawatir saat ada kasus pertama di Indonesia.

Hal ini lantaran pada saat itu informasi soal virus corona belum banyak diketahui.

Baca: Update Corona Global 1 Juli 2020 Siang: 10,5 Juta Orang Terinfeksi, Pakistan Catat 4.133 Kasus Baru

Baca: Indonesia Soroti Vaksin Corona Hingga Kejahatan Lintas Negara Dalam Pertemuan Menlu ASEAN-Australia

Baca: Setelah Virus Corona, Muncul Ancaman Baru Virus Flu Babi, Muncul di China

Terlebih, virus ini berasal dari luar negeri yakni Wuhan, China.

"Cemas, khawatir pasti ya. Karena kita nggak tahu penyakit yang dihadapi seperti apa," katanya, dalam video telekonferensi dengan Tribunnews, pada Senin (29/6/2020).

Dokter Indira bahkan menceritakan, saat itu ia berusaha semaksimal mungkin untuk menjaga jarak dengan pasien.

Bahkan dirinya juga meminimalisir kontak fisik dengan pasien.

"Pertama-tama benar-benar parno. Dulu aja pas awal, pasien benar-benar jauh. Kalau bisa jangan pegang. Jujur aja, apalagi kalau udah batuk pilek," katanya.

Seiring berjalannya waktu, kekhawatiran tersebut sedikit demi sedikit berkurang.

Namun, prinsip jaga jarak dan menghindari kontak fisik tetap dilakukan.

Dokter Indira dan rekan-rekan saat bertugas di Puskemas Jatiranggo Kota Bekasi
Dokter Indira dan rekan-rekan saat bertugas di Puskemas Jatiranggo Kota Bekasi. (DOK PRIBADI dr. Indira)

Menjadi dokter yang paling muda di Puskesmas Jatiranggon, Dokter Indira harus lebih bersiap diri untuk terjun dibanding rekannya yang lain.

Hal ini juga berpengaruh terhadap rutinitasnya setiap hari.

Selama pandemi Covid-19, ia juga harus menjaga kebersihan dirinya.

Sebelum pandemi, Dokter Indira mungkin masih bisa bercengkeram dengan keluarga tanpa membersihkan diri terlebih dahulu.

Kebiasaan itu tak berlaku di tengah pandemi seperti ini.

"Kalau pulang ke rumah, nggak bisa langsung nih kayak dulu cuma ganti baju langsung tiduran."

"Sekarang kita harus benar-benar mandi dari ujung kepala sampai ujung kaki baru kita bisa ketemu keluarga," ujarnya.

Selama pandemi corona, diakui oleh Dokter Indira, ada peningkatan pasien yang datang ke puskesmas dengan gejala batuk dan pilek.

Sementara secara umum, terjadi penurunan kunjungan pasien ke tempatnya bekerja.

Terjun langsung bertemu pasien di tengah pandemi, banyak hal yang dirasakan oleh Dokter Indira.

Diakui perempuan kelahiran Jakarta ini, tak sedikit pasien yang harus menunda kontrol ke Puskesmas.

Langkah ini bertujuan untuk meminimalisir penularan Covid-19.

Ia berharap semua yang terjadi saat ini bisa kembali seperti sedia kala.

"Pengennya balik kaya dulu. Kasian karena banyak pasien saya yang nggak bisa kontrol kan karena pandemi ini," katanya.

Menurutnya, meski jumlah pasien menurun, namun beban mental yang dirasakannya justru semakin berat.

"Karena nggak tau nih apa yang kita hadapi. Kita juga jadi parno, curigaan terus," katanya.

Sementara itu, Dokter Indira juga bersyukur lantaran selama ini dirinya lebih banyak bertemu dengan ODP.

Hal paling membahagiakan bagi Dokter Indira adalah saat para pasiennya bisa sembuh.

"Mereka luar biasa, ada yang sampai nangis ke saya (setelah mengetahui hasil swab tes negatif)," katanya.

Para pasien Dokter Indira mengaku stres karena kekhawatiran terhadap Covid-19.

Bagi Dokter Indira, hal paling membahagiakan untuknya adalah saat pasien bisa sembuh dan mengucap terima kasih.

(Tribunnews.com/Miftah)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved