Virus Corona
Ditolak Masuk Malaysia, Remaja Ini Pulang Jalan Kaki & Batal Menjenguk Ibunya Sejak 3 Bulan Berpisah
Seperti yang dialami oleh Muhammad Shafqat Ali, remaja 17 tahun ini ditolak masuk ke Malaysia untuk menjenguk ibunya.
TRIBUNNEWS.COM - Cerita sedih terungkap di tengah pandemi Covid-19 dan aturan negara dalam menangani penyebaran virus corona.
Seperti yang dialami oleh Muhammad Shafqat Ali, remaja 17 tahun ini ditolak masuk ke Malaysia untuk menjenguk ibunya.
Ia yang berpisah selama 3 bulan tak melihat ibunya itu batal memasuki Malaysia dengan alasan belum menjalani tes Covid-19.
Seperti dikabarkan Free Malaysia Today (FMT), Muhammad Shafqat Ali merupakan remaja dari Singapura yang terpaksa kembali ke Negeri Singa dengan berjalan kaki karena ditolak masuk Malaysia.
Otoritas setempat melarang dirinya masuk karena tak membawa bukti tes Covid-19.
Baca: Kisah Pilu 3 TKI: Dipecat karena Covid-19, Pulang Jalan Kaki dari Malaysia Hingga Tersesat di Hutan
Padahal, seperti diberitakan mothership.sg, ia seharusnya menerima konfirmasi dari Malaysia My 2nd Home (MM2H) Center lewat email.
Konfirmasi itu menyatakan, dia bisa memasuki Malaysia dan mengambil tes pada saat kedatangan di titik masuk.
Skema MM2H adalah program yang memungkinkan orang asing yang memenuhi kriteria tertentu, untuk tinggal di Malaysia selama mungkin dengan izin kunjungan sosial dengan banyak entri.
Muhammad Shafqat lebih lanjut menyatakan tak bertemu ibunya selama tiga bulan.
Bahkan dirinya beralasan akan siap menjalani karantina 14 hari wajib bagi para migran yang kembali ke Malaysia, serta membayar biaya pengujian.
FMT menuliskan, Muhammad Shafqat telah berada di Malaysia sejak ia lahir dan kembali ke Singapura pada 16 Maret untuk mendaftar ke Layanan Nasional pada 24 Maret.
Sementara, Muhammad Shafqat awalnya "sangat bersemangat", dengan segala sesuatu berjalan sesuai perkiraan.
"Dan harusnya konfirmasi ganda (dari MM2H) yang dapat saya lewati, bahkan pada hari saya bepergian," jelas dia.
Namun, Muhammad Shafqat menangis ketika diberitahu tidak bisa memasuki Malaysia.
Ini terlepas dari pemanggilan petugas MM2H yang mengiriminya email konfirmasi tentang pengujian, dan meminta petugas MM2H berbicara dengan petugas imigrasi Malaysia.
Muhammad Shafqat juga menuduh, seorang perwira dari Komisi Tinggi Singapura di Malaysia, yang kebetulan berada di sana, telah memberi tahu petugas imigrasi Malaysia, orang sehat tidak diperiksa oleh Singapura.
Insiden ini dikritik oleh ayah Muhammad Shafqat yang mengatakan ada kekurangan komunikasi dan kerjasama di kedua sisi.
Baca: Nekat Mudik Jalan Kaki dari Malaysia, 3 TKI Tersesat di Hutan dan Belum Ditemukan Sejak April
Prosedur Masuk Malaysia
Pada 15 Juni, sebuah pernyataan bersama oleh pusat MM2H dan Kementerian Pariwisata, Seni dan Budaya (MOTAC) Malaysia menetapkan prosedur yang harus dipatuhi oleh peserta MM2H sebelum kembali ke Malaysia terkait dengan Covid-19:
- Ikuti tes swab Covid-19 dan dapatkan hasil negatif dalam waktu tiga hari sebelum memasuki Malaysia
- Menjalani tes PCR Covid-19 pada saat kedatangan, jika diperintahkan untuk melakukannya oleh Kementerian Kesehatan Malaysia
- Menjalani karantina 14 hari di rumah
- Unduh aplikasi MySejahtera ke ponsel mereka untuk memungkinkan Kementerian Kesehatan memantau kondisi kesehatan mereka
Dituliskan juga, Mothership telah menghubungi Kementerian Luar Negeri untuk informasi lebih lanjut tentang permasalahan yang dialami Muhammad Shafqat.

Masa Pemulihan Malaysia
Perdana Menteri Malaysia, Muhyiddin Yassin pada Minggu (7/6/2020) lalu mengumumkan Perintah Kawalan Pergerakan Bersyarat (PKPB/CMCO) akan berakhir pada Selasa, (9/6/2020) ini.
Sebagai gantinya, pemerintah memberlakukan RMCO atau langkah pemulihan negara dari Covid-19 mulai 10 Juni - 31 Agustus.
Sebelumnya, pembatasan aktivitas publik pertama kali dilakukan Malaysia di bawah aturan MCO atau PKP yang berlaku sejak 18 Maret silam.
Langkah ini dilakukan pemerintah Negeri Jiran demi memutus rantai penyebaran virus corona.
Menyoal RMCO, Muhyiddin mengatakan akan lebih sedikit aturan pembatasan kegiatan sehari-hari selama periode ini.
Namun aturan standar atau SOP terkait kesehatan akan tetap dilaksanakan.
Perdana Menteri mengatakan perjalanan antar negara akan diizinkan mulai 10 Juni ini.
Khusus perizinan ini tidak berlaku untuk daerah dengan aturan MCO yang diperketat.
"Jadi, mereka yang ingin mengunjungi keluarga di negara bagian lain akan dapat melakukannya," kata Muhyiddin, dikutip dari Free Malaysia Today.
"Saran saya adalah untuk menjaga kebersihan pribadi di tempat-tempat umum dan menghindari daerah ramai saat Anda berada di kota asal Anda," tambahnya.
Dia juga mengatakan, hampir semua kegiatan sosial termasuk kegiatan keagamaan dan kegiatan di sektor pendidikan dan bisnis akan dibuka kembali secara bertahap.
Kegiatan komersial pun kembali diizinkan beroperasi.
Demikian pula museum, rekreasi, hingga pembuatan film atau syuting.
Sementara bidang olahraga non-kontak yang saat ini boleh dilakukan.
Contohnya seperti bulu tangkis, memanah, bowling, menembak, dan olahraga di luar ruangan layaknya bersepeda.
Khusus olahraga yang konpetitif dan melibatkan pertemuan besar seperti di stadion dan kolam renang masih ditangguhkan.
Olahraga kontak seperti tinju, rugby, gulat, sepak bola, basket, dan hoki juga sama.
Lalu meski pariwisata lokal mulai dijalankan, perbatasan negara masih terus ditutup.
Kegiatan keagamaan Idul Adha juga diperbolehkan asalkan mengikuti aturan pedoman kesehatan.
Namun pembukaan masjid dan tempat ibadah lainnya masih dalam pertimbangan pemerintah.
Muhyiddin juga mengatakan sekolah akan dibuka kembali secara bertahap selama periode RMCO sesuai saran dari kementerian pendidikan.
Di sisi lain tempat hiburan karaoke, pub, kelab malam, pusat refleksi belum diizinkan untuk buka kembali.
Muhyiddin mengatakan RMCO akan dilaksanakan berdasarkan tujuh strategi.

Baca: Jebakan Utang dari China Diungkap Eks PM Malaysia Mahathir, Sebut Strategi Bangun Pangkalan Militer
Baca: Mantan PM Malaysia Najib Razak Terancam Dipenjara 20 Tahun Lebih Atas Skandal Korupsi 1MDB
Antara lain penguatan kesehatan masyarakat, hukum dan penegakan hukum, penguatan kontrol perbatasan, pembukaan kembali penuh sektor-sektor ekonomi, kulturisasi norma-norma baru, pemberdayaan tanggung jawab masyarakat, dan perlindungan kelompok-kelompok berisiko tinggi.
"Sejak MCO dimulai hampir tiga bulan lalu, pemerintah telah menerapkan berbagai strategi dan langkah untuk mengekang penyebaran Covid-19. Banyak batasan dan batasan yang dikenakan pada Anda."
Muhyiddin menyadari, negara tidak bisa terus-terusan mengendalikan kebebasan masyarakat.
Sehingga melalui RMCO, pemerintah mulau memberikan kelonggaran dengan syarat tetap berpegang pada SOP kesehatan.
"Ini berarti bahwa tanggung jawab untuk memastikan virus Covid-19 tetap terkendali ada di tangan Anda," ujar Muhyiddin.
(Tribunnews/ Chrysnha, Ika Nur Cahyani)