Sabtu, 4 Oktober 2025

Virus Corona

Kasus Covid-19 di Jatim Semakin Meninggalkan Daerah Lain, Ini Langkah Khofifah

Kasus Covid-19 di Jatim sejak Jumat (26/6/2020) kemarin telah menduduki posisi tertinggi di Indonesia

Penulis: Hendra Gunawan
Istimewa
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa saat menyambut kedatangan Presiden Jokowi. 

TRIBUNNEWS.COM -- Pertambahan kasus Covid-19 di Jawa Timur terus meningkat hingga hingga Sabtu (27/6/2020).

Kasus Covid-19 di Jatim sejak Jumat (26/6/2020) kemarin telah menduduki posisi tertinggi di Indonesia, setelah melewati DKI Jakarta.

Pada Jumat kemarin, posisi kasus di Jawa Timur untuk pertama kalinya melewati Jakarta yaitu sebanyak 10.901 kasus atau berselisih 110 pasien ketimbang DKI yang 10.791 kasus.

Pada Sabtu (27/6/2020) ini, kasus di Jatim semakin jauh meninggalkan DKI karena kasusnya paling tinggi di Indonesia lagi yaitu naik 277 pasien positif menjadi 11.178 kasus.

Baca: Tambahan Angka Pasien Sembuh di 4 Provinsi Ini Lebih Banyak Dibanding Kasus Baru Positif Covid-19

Baca: BREAKING NEWS: Bertambah 1.385, Kini Total Kasus Positif Covid-19 di Indonesia 52.812

Baca: Cara Menggunakan Travelation, Aplikasi Pemeriksa Dokumen Penumpang Pesawat di Masa Pandemi Covid-19

Posisi ini menjauh dari jumlah kasus DKI Jakarta yang pada Sabtu mengalami penambahan 203 pasien positif dan menjadi 10.994 kasus positif Covid-19.

Kasus positif Covid-19 di Jawa Timur kini terus meninggalkan DKI Jakarta

Langkah Gubernur

Sementara itu, Presiden Joko Widodo ( Jokowi) telah menginstruksikan supaya pemerintah provinsi dan Pemkot/Pemkab menurunkan kasus COVID-19 secara signifikan.

Untuk menjawab instruksi Presiden, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menyiapkan tiga rencana aksi dalam rangka memutus penyebaran virus corona di Jatim.

Sekadar diketahui, saat ini kasus COVID-19 di Jatim menduduki urutan pertama se-Indonesia dengan jumlah kasus tertinggi.

TES COVID-19 - Untuk memutus mata rantai penyebaran wabah Covid-19, Pemkot Tangerang menggelar kegiatan rapid test bagi 40 warga Rw 04 Kelurahan Batuceper, yang merupakan salah satu zona merah dari 11 kelurahan yang ada di Kota Tangerang, Jumat (19/6/2020). Pada kesempatsn yang sama petugas Satpol PP Kota Tangerang, juga mengikuti swab test untuk memastikan kesehatan mereka yang rentan tertular virus Covid-19. WARTA KOTA/NUR ICHSAN
TES COVID-19 - Untuk memutus mata rantai penyebaran wabah Covid-19, Pemkot Tangerang menggelar kegiatan rapid test bagi 40 warga Rw 04 Kelurahan Batuceper, yang merupakan salah satu zona merah dari 11 kelurahan yang ada di Kota Tangerang, Jumat (19/6/2020). Pada kesempatsn yang sama petugas Satpol PP Kota Tangerang, juga mengikuti swab test untuk memastikan kesehatan mereka yang rentan tertular virus Covid-19. WARTA KOTA/NUR ICHSAN (WARTA KOTA/WARTA KOTA/NUR ICHSAN)

Gubernur bersama Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 sudah menyiapkan rencana aksi dalam mengendalikan angka penularan COVID-19 di Jawa Timur dalam waktu dua minggu ke depan sesuai dengan arahan Presiden Joko Widodo.

Sebagaimana diketahui, angka kasus terinfeksi COVID-19 di Jawa Timur per Kamis malam ini ada di angka 10.886.

Angka tersebut saat ini menduduki angka kasus tertinggi dengan angka kasus kematian 7,49 persen dan angka kesembuhan kasus ada sebanyak 33,24 persen.

1. Bentuk tim gabungan

Guna mengendalikan kasus COVID-19 dalam dua pekan ke depan, Khofifah akan membentuk Tim Gabungan Forkopimda Jawa Timur dan Gugus tugas Surabaya Raya yaitu Kota Surabaya, Kabupaten Sidoarjo, dan Kabupaten Gresik.

Tiga daerah itu menjadi wilayah penyebaran tertinggi di Jatim dalam koordinasi Pangkogabwilhan II.

Pembentukan tim ini bertujuan untuk mengintensifkan koordinasi dalam sinergi, kolaborasi dan evaluasi.

"Sesuai arahan pak Presiden bahwa kita tidak bisa berjalan sendiri-sendiri, maka dengan dibentuknya Tim Gabungan Surabaya Raya ini nantinya akan bisa dilakukan sharing sumber daya dan komitmen yang terukur,” terang Khofifah, Sabtu (27/6/2020).

2. Melakukan pelacakan secara masif

Rencana aksi selanjutnya, yaitu dengan terus memasifkan tes, pelacakan, isolasi hingga treatment dengan jumlah yang lebih banyak.

Salah satunya yaitu dengan menerjunkan Tim Gabungan COVID-19 Hunter Dinkes lokal khususnya di kluster utama Surabaya Raya untuk melakukan testing dan isolasi massif.

Kemudian penelusurusan (tracing) minimal 20 orang per kasus positif.

Serta, penyediaan ruang isolasi yang lebih besar supaya isolasi menjadi nyaman, dalam hal ini keberadaan rumah sakit darurat bisa dioptimalkan.

"Beban rumah sakit juga harus dievaluasi dan relaksasi, pasien ringan harus benar-benar dipisahkan.

Terapi harus selalu update dengan para pakar," ucapnya.

3. Memaksimalkan mesin PCR

Saat ini mesin PCR yang ada di Jawa Timur kapasitas totalnya 2.250 tes per hari dan dalam seminggu tesnya mencapai 13.500 specimen.

Minggu depan rencananya akan dimaksimalkan lagi dengan tambahan mesin PCR serta reagen sesuai kebutuhan.

Tes massal dilakukan di banyak daerah di Jawa Timur.

Bahkan hingga di instansi terkecil dari satu daerah.

Bahkan test massal ini dilakukan dengan menggerakkan dinas kesehatan yang ada di seluruh kabupaten kota di Jawa Timur.

"Testing kita massif sekali. Rapid tes Jatim sudah tembus 465.149.

Swab test yang kita lakukan dengan metode PCR juga sudah tinggi sekali yaitu sudah dari 53.503, minggu ini bahkan sudah mencapai sekitar 14.000.

Maka semakin banyak testing yang dilakukan tentu makin banyak muncul kasus pertambahan baru," tegas Khofifah. (Tribunnewscom/Fatimatuz Zahro/Surya)

Sebagian artikel ini telah tayang di surya.co.id dengan judul Ini 3 Aksi Khofifah Jawab Instruksi Presiden Jokowi Turunkan Kasus COVID-19 di Jatim

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved