Sabtu, 4 Oktober 2025

Virus Corona

Talenan dan Ikan Salmon 'Penyebab' Kasus Baru Corona di Beijing?

Pemerintah hingga otoritas medis Beijing maupun China melakukan penyelidikan dengan adanya 36 kasus baru Covid-19 di Beijing.

GREG BAKER/AFP
Petugas polisi paramiliter Tiongkok menjaga pintu masuk ke pasar Xinfadi yang ditutup di Beijing pada 13 Juni 2020. Pasar grosir besar telah menjadi pusat fokus untuk sekelompok kasus virus coronavirus baru di Beijing 

TRIBUNNEWS.COM - Pemerintah hingga otoritas medis Beijing maupun China melakukan penyelidikan dengan adanya 36 kasus baru Covid-19 di Beijing.

Belakangan kasus virus corona yang terungkap bersumber dari pasar makanan di Beijing menjadi perhatian China, maupun dunia.

Hal itu lantaran di Beijing telah lama tak ditemui kasus Covid-19 sejak puncaknya pada dua bulan lalu.

Atas hal demikian, peneliti melakukan investigasi untuk mencari penyebab penyebaran kasus baru Covid-19 di Beijing.

Disebut-sebut, talenan dan ikan salmon di sebuah pasar di Beijing terdeteksi menjadi tempat asal virus.

Kepala ahli epidemiologi dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Cina mengungkap, kasus Covid-19 di Beijing harus ditangani dengan baik agar tidak menyebabkan gelombang kedua wabah.

Baca: Update Covid-19 Beijing, 36 Kasus Baru hingga Penutupan Pasar Sejauh 10 Kilometer dari Kluster

"Seperti negara lainnya, sebagian besar penduduk di Beijing rentan terhadap Covid-19."

"Untungnya, Beijing menemukannya lebih awal dan bergerak cepat," ungkap Zeng Guang, ahli epidemiologi CDC pada media China, Sabtu (13/6/2020) dikutip Tribunnews.com dari Global Times

Tes yang sedang dilalui Beijing ini adalah yang terbesar setelah seluruh negara mengalami masa tenang, kata Zeng.

Zeng mengungkapkan, hasil awal dari sekuensing gen virus menunjukkan, jenis virus di Beijing kali ini tidak menyerupai jenis yang banyak beredar di negara itu.

Dua sampel telah diuji dan lebih banyak tes diperlukan untuk menentukan ke mana arah epidemi, katanya.

Chen Xi, seorang profesor kesehatan masyarakat di Universitas Yale juga menyarankan untuk membuat perbandingan jenis sekuensing gen virus dari berbagai negara.

Tindakan ini untuk menentukan apakah virus yang terdeteksi di Beijing berasal dari negara-negara asal salmon.

Masih dari Global Times, virus corona baru terdeteksi pada talenan yang digunakan oleh penjual salmon impor di Pasar Xinfadi.

China mengimpor sekitar 80.000 ton salmon dingin dan beku setiap tahun.

Terutama dari Chili, Norwegia, Kepulauan Faroe, Australia dan Kanada, menurut situs berita Jiemian.com.

Baca: Tiga Bulan Tak Ada Kasus Meninggal, Hari Ini Seorang Pasien Covid-19 di Babel Wafat

Penyelidikan awal menunjukkan, kasus-kasus yang dikonfirmasikan itu mungkin telah berhubungan dengan lingkungan yang terkontaminasi di Pasar Xinfadi.

Atau memiliki kontak dengan orang-orang yang terkena dampaknya.

Demikian dikatakan Pang Xinghuo, wakil direktur pusat Kota Beijing untuk pencegahan dan pengendalian penyakit pada konferensi pers kemarin Sabtu.

Dia mengatakan, kemungkinan lebih banyak infeksi Covid-19 tidak dapat disingkirkan.

Polisi Cina menjaga pintu masuk ke pasar Xinfadi yang ditutup di Beijing pada 13 Juni 2020. Sebelas perumahan di Beijing selatan telah dikunci karena sekelompok kasus virus korona yang terkait dengan pasar daging Xinfadi
Polisi Cina menjaga pintu masuk ke pasar Xinfadi yang ditutup di Beijing pada 13 Juni 2020. Sebelas perumahan di Beijing selatan telah dikunci karena sekelompok kasus virus korona yang terkait dengan pasar daging Xinfadi (GREG BAKER / AFP)

Kasus Covid-19 di Beijing kembali menjadi sorotan setelah kasus-kasus baru terungkap dari pasar makanan di pusat perkotaan Beijing, China.

Minggu (14/6/2020) hari ini terkonfirmasi ada 36 kasus baru virus corona.

Dari jumlah tersebut,pasien terbanyak merupakan pekerja di pasar makanan grosir besar di Beijing.

Seperti yang diberitakan olh Soth China Morning Post, Beijing kembali menjadi sorotan setelah kasus baru Covid-19 muncul di pasar makanan Xinfadi yang kemudian ditutup oleh otoritas setempat.

Para pasien termasuk 27 orang yang bekerja di pasar makanan Xinfadi dan sembilan lainnya yang telah terpapar.

Demikian keterangan pemerintah kota pada konferensi pers.

Dituliskan juga, warga lainnya berstatus positif terkena virus corona setelah menjalani tes meski tidak menunjukkan gejala.

Di bawah aturan China, kasus tanpa gejala tidak ditambahkan ke penghitungan.

Beijing telah mengkonfirmasi 43 kasus lokal sejak Kamis, padahal selama 55 hari kota itu nihil kasus Covid-19.

Sudah Menyebar

Baca: WNA Kapal Isap Terpapar Corona, Kasus Positif Covid-19 di Provinsi Babel Bertambah Jadi 144

Wabah juga telah menyebar di luar ibu kota ke daerah tetangga, dengan pemerintah provinsi Liaoning mengumumkan dua kasus baru pada hari Minggu.

Keduanya diketahui telah melakukan kontak dekat dengan warga Beijing dikonfirmasi terpapar virus pada hari ini.

Adapun China melaporkan 57 kasus coronavirus baru yang dikonfirmasi kemarin Sabtu, total satu hari terbesar dalam dua bulan.

Seorang juru bicara biro kesehatan Beijing mendesak siapa pun yang telah mengunjungi Pasar Xinfadi sejak 30 Mei untuk melapor kepada pemerintah aga selanjutnya bisa dites Covid-19.

Tujuh orang yang dites positif pada awal pekan semuanya mengunjungi pasar di distrik Fengtai kota, yang menjual berbagai daging, makanan laut, dan sayuran.

Sementara perumahan yang dekat dengan pasar telah dikunci.

Pihak berwenang juga telah menutup pasar grosir makanan laut Jingshen, meskipun berjarak 10 km (enam mil) dari Xinfadi telah dikunjungi oleh pasien pertama yang terbaru untuk dites positif.

Pemerintah mengatakan sebelumnya, petugas kesehatan mendeteksi virus dalam 40 sampel yang dikumpulkan di Xinfadi, termasuk dari talenan yang digunakan untuk menyiapkan salmon impor.

(Tribunnews.com/Chrysnha)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved