Minggu, 5 Oktober 2025

Virus Corona

Soal Vaksin Covid-19, Menlu: Selain Mandiri, Indonesia Juga Jalin Kerjasama dengan Sejumlah Negara

Indonesia menjalin kerja sama dengan sejumlah negara terkait pengembangan vaksin Covid-19, selain secara mandiri

Tribunnews.com/Chaerul Umam
Menteri Luar Negeri RI, Retno Marsudi. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Srihandriatmo Malau

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Indonesia menjalin kerja sama dengan sejumlah negara terkait pengembangan vaksin Covid-19, selain secara mandiri akan mengembangkannya di tanah air.

Hal itu disampaikan Menteri Luar Negeri, Retno Marsudi dalam UGMtalks 2020 #9: Sinergi UGM & KAGAMA, Mempersiapkan Kenormalan Baru di Negara Sahabat, yang ditayangkan langsung di Channel UGM di Youtube, Minggu (14/6/20200).

Baca: Update Covid Minggu 14 Juni: Jatim Tertinggi, Catat 196 Kasus Positif

Sebagaimana diketahui saat ini banyak negara sedang mengembangkan vaksin Covid-19.

Indonesia pun sedang melakukan pengembangan mandiri untuk menemukan vaksin Covid-19.

Namun Indonesia juga banyak menjalin kerja sama internasional dalam rangka pengembangan dan produksi vaksin.

"Banyak sekali yang mengembangkan vaksin. Ada yang sudah uji klinis tahap 2 tahap 3 dan Indonesia sendiri sedang mengembangkan vaksin secara mandiri. Maksimal atau mudah-mudahan Ada progres yang sangat signifikan di paruh kedua tahun ini," ujar Retno Marsudi.

"Tetapi Intinya kita sekarang sedang membangun kemandirian untuk membuat vaksin. Namun kita juga sekaligus melakukan kerjasama dengan negara lain," jelasnya.

Menurut Retno Marsudi, vaksin ini akan menjadi faktor penentu menang melawan Covid-19 di dunia.

Karena itu, kata dia, perlunya mekanisme yang adil penyaluran vaksin (apabila vaksin sudah ditemukan), terutama perhatian bagi negara-negara berkembang dan miskin untuk dapat memperoleh kesetaraan akses terhadap vaksin.

"Indonesia menjadi salah satu yang berada di paling depan untuk terus menyuarakan, jika vaksin itu sudah ditemukan," jelasnya.

"Maka accessibility dan affordability intinya harus diperoleh oleh semua negara. Inilah keberpihakan kita kepada negara berkembang dan negara dengan income yang rendah. Karena sekali lagi vaksin akan menjadi game Changer," tegasnya.

Menurut dia, pandemi Covid-19 belum lah tuntas, jika hanya satu atau dua negara saja terbebas dari virus ini.

"Kalau satu, dua negara sudah terbebas tapi masih banyak negara yang kasusnya masih banyak-karena kita ini hidup di dalam Dusun yang sangat besar, yang satu planet yang satu. Jika itu terjadi maka masalah pandemi ini belum akan dapat diselesaikan secara tuntas," ucapnya.

Sebelumnya, Menlu menyebut Indonesia menjalin kerja sama dengan negara lain terkait pencarian vaksin Covid-19. Di antaranya dengan Coalition for Epidemic Preparedness Innovations (CEPI) yang berbasis di Norwegia.

"Kita menjalin kerja sama dengan para pihak yang sudah kita hubungi antara lain adalah dengan CEPI, tetapi persisnya ada di Norwegia," ujar Menlu dalam diskusi virtual Tren Geo Politik Dunia di Tengah Pandemi Covid-19, Jumat (12/6/2020).

Indonesia juga menjalin kerja sama dengan Siniovac Biotech dari Tiongkok untuk pengadaan vaksin.

"Kita juga sedang kerja sama dengan Sinovac dari Tiongkok," sebutnya.

"Nah beberapa yang lainnya tentunya ada tapi yang menonjol yang dua itu yang sedang kita lakukan saat ini," ucapnya.(*)

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved