Rabu, 1 Oktober 2025

Virus Corona

Makassar Zona Merah, Gubernur Nurdin Sebut Wilayah-Wilayah Ini Jadi Klaster Covid-19 di Sulsel

Gubernur Sulawesi Selatan Nurdin Abdullah menyebut bahwa di Sulsel per hari ini terdapat tiga wilayah sebagai klaster terkait Covid-19.

Penulis: Reza Deni
Rudi Salam/tribun timur
Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel), Nurdin Abdullah. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Reza Deni

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Gubernur Sulawesi Selatan Nurdin Abdullah menyebut bahwa di Sulsel per hari ini terdapat tiga wilayah sebagai klaster terkait  Covid-19.

"Kita masih tersisa Luwu Timur sebagai klaster baru yaitu klaster Vale. Yang kedua adalah Maros, dan kemudian Makassar. Tinggal tiga itu, yang lain saya kira insyaallah belum ada lagi transmisi lokal," ujar Nurdin dalam siaran BNPB, Rabu (10/6/2020).

Namun, di antara ketiga klaster tersebut, Nurdin berujar bahwa Makassar yang berada di zona merah. Sementara, Nurdin menyebut Toraja sebagai wilayah yang masih nihil kasus positif Covid-19.

Baca: Kasus Pengambilan Paksa Jenazah Pasien PDP Covid-19 di Sulsel, Polisi Amankan Puluhan Orang

Nurdin pun menjelaskan alasannya mengapa Makassar jadi zona merah di Sulsel.

"Karena memang kemarin ada pelonggaran yang dilakukan Pemkot sehingga kita agak kesulitan juga, padahal kita berharap Makassar karena episentrum penularan utama. Maka kita ingin Makassar lebih cepat lagi, tapi kemarin ada pergantian pejabat walokota dan ada kesulitan atau miskomunikasi dalam menyusun kebijakan," katanya.

Baca: Hari Pertama New Normal di Kabupaten Maros Sulsel, Kasus Baru Positif Corona 10 Orang

Nurdin mengatakan edukasi protokol kesehatan terus dilakukan pemerintah, baik pemkot/pemkab maupun pemprov, agar kota atau kabupaten di zona-zona yang belum hijau bisa kemudian mencapai itu, sementara yang hijau bisa dipertahankan.

"Kita dari awal terus secara aktif melakukan tracing contact supaya kita bisa menemukan orang-orang yang kemana-mana menularkan, terutama kategori OTG-ODP," ujarnya.

Tak lupa, pengetesan terkait Covid-19 baik berupa rapid test maupun tes PCR juga jadi faktor bagaimana Sulawesi Selatan bisa menuju zona hijau keseluruhan.

"Kami sangat bersyukur bahwa kami mampu meningkatkan kapasitas lab kita dari kapasitas 350 spesimen per hari, saat ini bisa 800 per hari. Kenaikan ini karena peningkatan kapasitas lab," kata Nurdin.

"Kami berharap bukan kenaikannya, tapi bagaimana menekan angka kematian. Terus kurva melandai dan inilah yang kita dorong, sehingga betul-betul kita melakukan terus upaya-upaya agar bisa cepat mengendalikan Covid-19," pungkasnya.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved