Virus Corona
Pemerintah Percepat Uji Spesimen Untuk Capai Target Jokowi 20 Ribu Per Hari
Berdasarkan perhitungan presiden dengan 120 alat uji yang ada sekarang ini, seharusnya uji spesimen bisa dilakukan 30 ribu per hari.
Laporan Wartawan Tribunnews Taufik Ismail
TRIBUNNEWS. COM, JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy mengatakan pihaknya bersama Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 dan Kementerian Kesehatan akan mempercepat tes uji spesimen untuk deteksi Corona.
Pemerintah menargetkan pemeriksaan bisa dilakukan terhadap 20 spesimen per harinya.
Berdasarkan perhitungan presiden dengan 120 alat uji yang ada sekarang ini, seharusnya uji spesimen bisa dilakukan 30 ribu per hari.
"Kami dan ketua gugus tugas dan Kemenkes akan terus mempercepat 20 ribu dan bergerak untuk mencapai 30 ribu seperti menurut hitungan presiden," ujar Muhadjir Effendy usai rapat terbatas penanganan Covid-19, Kamis (4/6/2020).
Baca: Bagaimana ‘New Normal’ di Seluruh Indonesia? Saksikan #MATALOKALIVE!
Sementara itu, Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Corona Doni Monardo mengatakan bahwa target uji spesimen akan terus ditingkatkan secara bertahap hingga 30 ribu perhari.
Terdapat 148 laboratorium yang beroperasi untuk uji tersebut.
"Dan tadi sudah disampaikan juga oleh bapak Menko PMK, keterbatasan tenaga laboratorium. Dan nanti akan dicarikan solusinya," katanya.
Baca: Anggota TNI AL Pergoki Istrinya Selingkuh dengan Personal Trainer Gym
Sebelumnya Presiden Joko Widodo (Jokowi) memasang target baru jumlah uji spesimen untuk deteksi Covid-19.
Presiden menginstruksikan jajaran kabinetnya untuk bisa melakukan uji spesimen hingga 20 ribu per hari.
"Saya harapkan target berikutnya, ke depan adalah 20 ribu per hari. Ini harus mulai kita rancang menuju ke sana," ujar Presiden dalam rapat terbatas, Kamis, (4/6/2020).